26. Side Story

1.6K 148 8
                                    

WARNING!!
-Metode Penulisan Berbeda
-Percakapan Non-Baku
-Happy Reading & Semoga Betah

.

.

.

.

Dahulu kala pada masanya, semua terasa sangat baik. Tak pernah ada perselisihan sama sekali dalam keluarga mereka. Jangankan perselisihan, adu mulut pun tak pernah. Mereka berbaur bersama dan menjalani kehidupan mereka dengan penuh kedamaian, ketenteraman, dan kebahagiaan.

Masih dalam keadaan yang sama, Viona Pratama yang merupakan anak pertama di keluarganya pun menikah dengan seorang pengusaha muda bernama Wardana setelah manjalin kasih selama beberapa waktu lamanya. Beruntungnya, Verliana yang merupakan orang tua tunggal dari Viona merestui pernikahan mereka. Kenapa orang tua tunggal? Karena Pratama sang kepala keluarga sudah lama meninggal akibat penyakit diabetes yang dideritanya.

Dua tahun kemudian, giliran Viola Pratama yang merupakan anak terakhir di keluarganya yang melangsungkan pernikahan dengan seorang pengusaha muda pula bernama Ganendra. Meskipun mereka belum lama menjalin kasih, namun hati mereka sudah mantap untuk melanjutkan kisah mereka ke tahap yang lebih serius. Seperti sang anak tertua, Verliana pun memberikan restunya kepada anak termudanya untuk meraih kebahagiaan.

Selama setahun awal pernikahan Wardana dan Viona, mereka belum dikaruniai momongan. Namun, pada tahun kedua pernikahan mereka, akhirnya Viona pun dinyatakan positif hamil anak pertama.

Berbeda dengan Viona, di bulan kelima setelah pernikahannya dengan Ganendra, Viola sudah mengandung anak pertamanya. Sungguh kebetulan yang tak terduga karena usia kandungan Vio bersaudara tak terpaut jauh.

Tak terasa sembilan bulan lamanya pun sudah dilewati oleh pasangan Wardana dan Viona dengan sabar. Waktunya mereka untuk menanti sang kesayangan menyapa dunia karena sekarang Viona tengah berjuang di dalam ruang bersalin. Dua jam kemudian, terdengarlah suara tangisan bayi laki-laki yang sangat sehat. Mereka memberinya nama Jimmy Wardana.

Selang beberapa bulan kemudian, kini Viola pun tengah berjuang di dalam ruang bersalin ditemani Ganendra yang senantiasa menggenggam tangannya dan sesekali menciumnya. Sebenarnya, kandungan Viola baru akan memasuki bulan ke delapan, namun karena sebuah kejadian yang tak terduga, dia harus melahirkan dengan kondisi kandungan prematur. Meskipun begitu, bayi yang dilahirkan Viola sangat sehat dan tampan. Mereka memberinya nama Sky Kafrain Ganendra karena anak mereka lahir di saat langit sangat cerah.

Jimmy dan Sky lahir di tahun yang sama, namun berbeda dua bulan. Sebenarnya, jika Sky tak lahir prematur, mereka akan berbeda empat bulan. Kedua keluarga kecil mereka pun sangat bersuka cita dengan kehadiran anak pertama mereka.

Setelah hampir tiga tahun kemudian, Viona dikabarkan mengandung anak kedua mereka. Sungguh kabar gembira untuk keluarga kecil Wardana, namun lain lagi dengan keluarga kecil Ganendra. Mereka berduka karena Viola divonis mengidap penyakit diabetes turunan dari ayahnya.

Beberapa bulan kemudian, kondisi Viola semakin memburuk akibat penyakitnya. Ia harus terus-menerus ke rumah sakit saat dia kembali drop membuat Ganendra sangat sedih. Di sisi lain, Wardana dan Viona justru tak sabar menunggu kelahiran anak kedua mereka yang kata dokter akan lahir beberapa minggu lagi.

Malang nasib Viona, kandungannya divonis bermasalah. Dokter hanya mampu menyelamatkan satu nyawa dan Viona memilih untuk berkorban demi menyelamatkan nyawa anaknya meskipun Wardana melarang keras dirinya. Sungguh, Wardana tak rela kehilangan Viona!

Malang nasib kakaknya, malang pula nasib adiknya. Viola menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit saat dia tak mampu lagi untuk menahan semua beban dan rasa sakitnya. Hal terakhir yang dilakukannya sebelum menutup mata adalah memeluk Ganendra dan Sky penuh kehangatan.

Sejak kedua anaknya tiada, Verliana sang mertua mulai sakit-sakitan. Ibu mana yang tak sakit bila ditinggal oleh kedua anaknya hampir bersamaan? Beberapa bulan kemudian, Verliana pun menyusul kedua anaknya ke alam akhirat karena stroke.

Seminggu setelah meninggalnya Verliana, kedua menantunya pun didatangkan ke perusahaan untuk membicarakan soal warisan. Dari penyampaian oleh sekretaris kepercayaan Verliana, perusahaan cabang pertama diberikan kepada Ganendra, uang tunai sebesar lima puluh trilliun untuk kebutuhan pendidikan Sky, apartemen tujuh lantai, dan rumah peninggalan Verliana serta vila untuk Sky. Sementara itu, perusahaan cabang kedua diberikan kepada Wardana, uang tunai sebesar lima puluh trilliun untuk kebutuhan pendidikan Jimmy, dan hotel sepuluh lantai. Lalu perusahaan utama? Masih menjadi teka-teki untuk mereka karena sekretaris tak membacakannya.

Sepeninggal Ganendra yang harus pamit pulang lebih dulu, Wardana masih berada dalam ruangan direktur utama saat sekretaris kepercayaan Verliana berlalu ke kamar kecil. Wardana tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk membuka map yang berisikan surat warisan dan betapa terkejutnya dia melihat sebuah kalimat yang tertera disana.

'...Perusahaan utama akan diberikan kepada anak kedua Wardana dan Viona setelah anak tersebut telah beranjak dewasa...'

Jelas Wardana tak terima! Dari awal anak keduanya yang bahkan tak diberinya nama tersebut terlahir ke dunia, dia sudah membencinya. Menurutnya, kelahiran anak keduanya membuat Tuhan merenggut Viona darinya. Lebih parahnya, Wardana menanamkan perasaan tersebut dalam diri Jimmy sehingga Jimmy pun turut membenci adiknya.

Tak cukup sampai disitu, Wardana pun tak terima dengan pembagian warisan yang menurutnya tak adil dan berat sebelah. Ganendra mendapatkan perusahaan cabang pertama yang notabene lebih maju daripada perusahaan cabang kedua yang diberikan padanya. Ganendra mendapatkan rumah, sedangkan dirinya tak mendapatkan apa-apa. Sky mendapatkan vila, sedangkan Jimmy tak mendapatkan apa-apa. Padahal jika dipikir Jimmy adalah cucu pertama Verliana, dimana letak keadilan?

Justru disinilah letak keadilan. Ganendra hanya memiliki seorang anak yang diberikan vila, sedangkan Wardana memiliki dua anak yang salah satunya diberikan perusahaan utama. Apa itu tak adil? Tentu tetap tak adil menurut Wardana karena dia tak pernah menganggap kehadiran anak keduanya.

Setelah hampir setahun mengurus anak keduanya dengan terpaksa, Wardana pun mulai muak. Ia pernah berniat untuk membunuh anaknya, namun dia teringat akan perusahaan utama yang berada dalam genggaman anak keduanya tersebut. Dengan segala pemikiran liciknya, Wardana pun memanfaatkan Ganendra untuk menjadi tempat pembuangan anak keduanya. Ia yakin, Ganendra tak akan tega menelantarkan anak kecil yang menangis di depan pintu rumahnya.

Benar saja, Ganendra merawat anak tersebut dengan tulus dan penuh kasih sayang. Berbeda dari Ganendra, Sky tak menyambut baik kedatangan anak baru di rumahnya karena merasa kasih sayang Ganendra padanya berkurang saat anak tersebut datang. Anak yang akhirnya diberi nama Rain Altarsky Ganendra oleh Ganendra.

Kalian harus tau, Ganendra sama sekali tak tau mengenai anak kedua Wardana dan Viona. Sepengetahuannya, anak yang dikandung Viona pun tak berhasil diselamatkan. Kenapa Ganendra tak tau? Karena dia sibuk mengurus peringatan kematian Viola saat Viona akan melahirkan di rumah sakit.

Setelah bertahun-tahun menunggu dan menyimpan dendam, akhirnya tiba saatnya Wardana untuk merampas semua yang seharusnya menjadi haknya. Perusahaan Ganendra dan tentunya perusahaan utama harus berpindah ke dalam genggamannya. Begitulah Wardana, harta dan kebencian telah membutakannya.

Wardana memanfaatkan Jimmy untuk membantunya membalaskan dendamnya. Jimmy yang sebenarnya tak tau apa-apa dijadikan sebagai alat untuk melempar umpan dan meneror keluarganya serta menyiksa adik kandungnya. Jahanam!

Sampai dimana puncak dendamnya membara. Wardana dengan segala perasaan campur aduknya tega menggunakan tangannya menarik pelatuk pistolnya dan membuat timah panas menembus tubuh anak kandungnya yang tak bersalah atas apapun.

.

.

.

.

Ini bukan flashback, cuma pelengkap.
Sampe disini paham? Atau ada yang masih kurang dipahami?
-TBC-

[3]Rain From The Sky [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang