14. Flashback To The Past

1.6K 193 65
                                    

WARNING!!
-Metode Penulisan Berbeda
-Percakapan Non-Baku
-Happy Reading & Semoga Betah

.

.

.

.

Sky mengemudikan mobilnya dengan kacau. Bagaimana tidak? Saat melewati gerbang sekolah tadi, dia melihat Rain sedang berjalan lesu menuju halte bus. Sungguh, hati kecilnya sangat ingin meneriaki Rain dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Namun, semua itu hanyalah keinginan semata, karena setelah mengingat kejadian di kelasnya tadi, pitam Sky meningkat seketika.

Syukurlah, Sky sudah tiba di rumahnya dengan selamat. Mengingat caranya membawa mobil tadi, dia harus banyak-banyak berterima kasih pada Tuhan karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar.

Ceklekk!

Sky masuk ke dalam rumahnya tanpa mengatakan apapun. Sesaat setelah menutup pintu, matanya membola kaget. Sosok yang amat dirindukannya sedang duduk di sofa dengan kemeja formal berwarna maroon yang masih menghiasi tubuhnya. Sepertinya dia baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya.

"Papa!" Teriak Sky sambil menghambur ke dalam pelukan Ganendra.

"Hehe.. Kamu udah kangen banget ya sama papa?! Buktinya peluknya kenceng banget." Kata Ganendra sambil sesekali terkekeh.

"Papa udah pulang? Kok cepet? Katanya seminggu." Tanya Sky sambil mendongak menatap Ganendra.

"Emangnya kenapa? Kamu gak suka ya kalo papa pulang cepet?" Balas Ganendra menggoda Sky.

"Bukan gitu, Pa, kan kemaren papa bilangnya seminggu, tapi baru tiga hari udah pulang. Ada masalah ya, Pa?" Tanya Sky lagi.

"Ada! Masalah hati." Jawab Ganendra penuh teka-teki.

Sky mengernyitkan keningnya meminta penjelasan.

"Papa udah kangen banget sama kamu dan adek kamu. Kalian baik-baik aja kan selama papa gak ada?" Gantian Ganendra yang bertanya.

Inilah yang Sky tak suka. Setiap pembicaraannya dengan Ganendra pasti nama Rain selalu diikutsertakan. Tak bisakah Ganendra menganggap Rain tak ada saat mereka sedang berdua?

"Hmm.." Gumam Sky sebagai jawaban.

"Kemaren-kemaren perasaan papa gak enak disana. Untung tugas papa sedang ditunda jadi papa bisa pulang buat ketemu kalian. Kalian beneran gak apa-apa kan?" Tanya Ganendra lagi membuat hati Sky memanas.

Kenapa papanya seperti memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Rain? Sementara dirinya? Waktu dia sakit pun papanya hanya meneleponnya dari luar kota tanpa berniat untuk pulang dan merawatnya seperti dulu. Padahal seharusnya Ganendra tau, bahwa kehadirannya adalah obat untuk Sky.

Sky lantas berdiri dari sungkemnya dan hendak pergi tanpa menjawab pertanyaan dari Ganendra sebelum pergelangan tangannya dicekal dengan lembut.

"Kamu kenapa sih? Ada masalah di sekolah? Sini cerita sama papa." Tanya Ganendra lagi sambil memutar tubuh Sky menghadap dirinya.

Mata Sky langsung berkaca-kaca. Bagaimana dia harus menceritakan semuanya? Semua kejadian yang telah terjadi saat Ganendra tak ada di rumah. Kenapa Ganendra harus datang saat suasana di rumah sedang kacau-kacaunya? Kenapa Ganendra harus pulang saat dia dan Rain sedang terlibat masalah serius?

"Kenapa harus dia sih, Pa? Kenapa harus dia yang hadir di keluarga kita?" Tanya Sky dengan setetes air mata yang terjun mulus di salah satu pipinya.

[3]Rain From The Sky [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang