"Sendirian dong kamu?"

"Iya, bosen banget."

"Hati-hati ya, ntar ada yang tiba-tiba masuk dari jendela lho."

"Apaan si, bukannya dibikin seneng malah nakutin."

"Hahaha, nggak nggak, becanda sayang."

"Eh udah ya, aku mau makan dulu, laper banget soalnya, kamu jangan lupa makan juga ya."

"Iya."

"Nanti pulang sekolah aku kesana."

"Iyaaaa."

"Bye, I love u."

"Love u too."

Tut.

Ketika panggilan terputus, kedua orang tua Kayla datang membawa perlengkapan Kayla.

••••

"Halo Gilanggg."

Sorang perempuan menghampiri Gilang dan kedua temannya yang sedang asik makan dikantin. Perempuan tersebut duduk disamping Gilang dan sangat mepet sekali duduknya dengan Gilang.

Gilang mendengus kesal, perempuan yang sangat tidak diinginkan kehadirannya, sekarang malah duduk disampingnya sambil tersenyum.

"Mau apa sih?" kesal Gilang.

"Galak banget." ujar Anita.

"Ya lo dateng mau apa? Gue lagi makan." ucap Gilang sambil melepaskan tangan Anita yang memegang lengan nya.

"Kan Kayla nggak masuk, mending lo sama gue aja dulu."

"Heh kutu! Biarpun Kayla nggak masuk atau apapun itu, si Gilang mah tetep nggak bakalan mau sama lo." celetuk Alvin.

"Nggak usah ikut campur juga ya lo. Gue ngomongnya sama Gilang, bukan sama lo." Anita menatap tajam Alvin.

"Sono dah lo pergi, gue makan jadi nggak nafsu lagi." usir Gilang dengan tenang.

"Bentar doang, Kayla juga nggak bakalan tau kok." paksa Anita dengan wajah genitnya.

Alvin dan Rio hanya memperhatikan saja, mereka berdua hanya menunggu ketika Gilang sudah sangat emosi dan disaat itu mereka akan membawa Gilang pergi.

"Bisa nggak sih jadi cewek nggak usah murahan?" tutur Gilang membuat raut wajah Anita berubah.

"Apa? Lo bilang apa tadi? Coba ulangin?" pinta Anita menahan emosinya.

"MURAHAN! MASIH NGGAK DENGER!?" ulang Gilang dengan nada tingginya membuat semua orang yang ada dikantin menatap mereka.

"Lang, Lang, udah Lang. Nanti masuk bk, mau lo?" Rio menasehati Gilang yang kini emosinya tidak dapat dikendalikan.

"Biarin." sahut Gilang.

"Apa lo? Mau ngatain gue brengsek? Emang, gue emang brengsek, tapi sebrengseknya gue, gue bisa jaga hati buat cewek gue. Gue udah janji sama diri gue sendiri, buat jaga hati dan perasaan dia." ucap Gilang sambil menatap Anita yang terlihat marah kepadanya.

"Gue juga cewek, seenggaknya hargain gue juga."

"Iya gue tau lo cewek, cewek murahan yang ngemis-ngemis Cinta sama cowok yang udah punya cewek. Dan, ngehargain? Cewek kaya lo minta dihargain? Gue mau tanya dulu, lo pernah nggak ngehargain orang lain? Pernah nggak lo nggak main kasar sama orang? Jawabannya pasti belum pernah kan. Jangan minta dihargain kalau lo belum pernah ngehargain orang lain."

"Balik yuk." ajak Gilang kepada Alvin dan Rio.

Gilang dan kedua temannya pergi dari sana dan meninggalkan Anita yang semakin emosi dengan kata-kata Gilang tadi.

"IIH AWAS LO YA, LIAT AJA NANTI."

••••

Kayla🖤 is calling...

Gilang langsung menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya.

"Halo sayang."

"Lang, kamu nggak usah kerumah sakit ya."

"Lho, kenapa? Kamu kemana?"

"Aku udah dirumah, tadi siang udah dibolehin pulang."

"Dibolehin atau kamu yang maksa?"

"Hehehe, aku yang maksa. Abisnya disana bosen."

"Dasar, yaudah aku langsung ke rumah kamu ya."

"Iya, hati-hati ya."

"iya, dahh."

Panggilan terputus.

"Kata Kayla dia udah dirumah, jadi kita langsung kerumah nya aja." ujar Gilang memberitahu Alvin, Rio, Zahra, dan Nayla.

Mereka berlima sedang berada diparkiran, jam pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Setelah, Gilang mengucapkan kalimat tadi, mereka langsung pergi menuju rumah Kayla.

Nayla bersama Alvin, Zahra bersama Rio dan Gilang sendirian. Asal kalian tahu, Nayla mau ikut bersama Alvin karena dipaksa oleh Gilang.

••••

NEXTGUYS!!!

My Ice GirlWhere stories live. Discover now