Belajar Bangkit

109 37 5
                                    

Mau kapan harus begini terus? Mau kapan harus hidup dalam keterpurukan?

Itu yang selalu membayangi pikiran gue, sehingga sebisa mungkin berusaha untuk bangkit menjadi lebih baik. Sekalipun itu sulit, sekalipun gue sendiri juga banyak ngeluh, sekalipun masalah baru silih berganti datang dalam kehidupan.

Tapi mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah terlanjur, jadi mau gak mau gue harus tambahin kecap, krupuk, dan ayam suir diatas bubur itu agar terasa enak.

Kadang gue berfikir, seandainya ya beberapa bulan yang lalu bisa diulang. Mungkin gue gak akan melakukan kesalahan ini untuk berulang kali. Mungkin juga kejadian kek begini kagak bakalan terjadi dalam hidup gue, mungkin sekarang gue bisa ngerasain dunia mahasiswa seperti temen-temen gue yang lain.

Tapi gue balik lagi, semakin gue mengingat masa-masa itu, gue ngerasa semakin sakit. Gue berusaha mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Gue berusaha mengambil hikmah dibaliknya, walaupun sebenernya gue juga masih bertanya-tanya. Apa hikmah dari ini semua? Tapi gue yakin Allah punya rencana yang terbaik untuk gue.

Jadi gue sebisa mungkin menanamkan pemikiran positif dalam keseharian, gue mulai membuka lembaran baru, tanpa kehidupan seandainya dimasa lalu.

Dengan begitu, sedikit demi sedikit gue mulai belajar mengikhlaskan meskipun sulit dan perlu proses.

Jadi untuk itu, siapapun kamu yang sedang membaca tulisan ini. Yuk kita sama-sama bangkit, kita saling menguatkan. Dan semoga ada pembelajaran dari kehidupan ink sesungguhnya.

Gue doakan untuk kalian semua yang sedang membaca tulisan ini, juga gue pribadi. Semoga untuk kedepannya kita selau diberikan kemudahan dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.

I'm Colage 2020Where stories live. Discover now