16

1K 77 4
                                    

'Felix.. Kau sedang apa? '

Y/n melihat Felix yang sedang memandangi jendela kamar nya. Hujan deras telah turun. Dan Felix memandangi bulir bulir air yang turun. Mendengar namanya dipanggil ia menoleh. Sedikit terkejut karena kehadiran y/n.

' Mengapa kau bisa kesini? '

' tidak boleh kah? '
Ucap y/n dengan senyum nya. Ia kemudian duduk di tepi ranjang Felix

' Bukan begitu.. Tapi diluar hujan.. Bagaimana bisa-'

Ucapan Felix terpotong ketika y/n menyodorkan sepotong kue ke mulutnya

'Bagaimana? Enak? Ini buatan ku hehe '

Y/n terkekeh sedangkan Felix hanya menatap y/n datar sambil mengunyah makanan nya

' Aishh.. Kau ini.. Hey apakah kau hujan hujanan? '

' Tidak.. Hehe.. Kau khawatir sekali '

' siapa yang khawatir? Biasa saja '

Felix memalingkan mukanya. Ya Felix tetaplah lelaki gengsian yang y/n kenal. Dari dulu. Tetapi dibalik itu semua ia yakin Felix adalah lelaki penyayang. Y/n terkekeh geli

' mengapa tertawa? '

' tidak.. Tak apa.. '

Tetapi seketika wajah y/n terlihat murung. Dan Felix yang menyadari nya langsung berkerut

' ada apa? '

' hmm.. Aku hanya sedikit khawatir.. '

' tentang? '

' ayahmu..kini masalah sudah selesai dan ia sudah ditangkap.. Tapi.. Apakah ia masih ingin berbalas dendam? Aku takut.. Jika ayah mu belum bisa menerima.. Terutama.. Kau..aku takut dia mengincar mu lagi.. '

Felix tersenyum

' Tenanglah.. Aku baik2 saja.. '

' Tapi.. Tetap saj-'

'Ssstt.. Kau tahu? Minggu ini aku akan mengunjungi nya '

' Apa? '

' tenang saja.. Aku akan ditemani Jisung juga.. Aku hanya ingin tahu seberapa menyesal nya dia.. Atau bahkan.. Tidak? '

Felix hanya tertawa miris. Y/n menggenggam tangan Lelaki itu dan tersenyum. Mencoba menguatkan nya

' aku harap dia sadar.. '

' ya.. Aku harap'











Felix memasuki ruang yang mempunyai penyekat antara nara pidana dengan tamu nya. Felix sudah terduduk disana. Menunggu seseorang untuk disapa. Dan seketika orang itu datang dengan borgol ditangan nya

' bagaimana kabar mu ayah '
Felix to the poin.

Lelaki tua itu hanya menunduk dan terdiam. Hening selama 5 menit.

' aku hanya ingin berkata.. Akh harap kau susah sadar.. Dan.. Jangan mengganggu kami lagi.. '
Felix beranjak berdiri dari duduk nya, tetapi langkah nya terhenti ketika lelaki itu menyebut namanya

' Felix.. '

'..'

'maaf kan ayah.. '

'..'

'ayah menyesal '

























' Ryujin.. Bagaimana dengan Felix ya? Perasaan ku tak enak '

' tenang lah.. Tak apa.. Aku yakin '

' ah Ryujin.. Aku teringat dengan satu orang lagi '

' Apa? '

' kau tahu.. Hyunjin.. Dia belum tertangkap kan'

Seketika wajah y/n menjadi takut

'Ryujin.. Apakah Hyunjin akan membunuh kita? Bagaimana ini '

Ryujin hanya memutar bola mata malas nya.

' Sudah.. Tak apa.. Hyunjin tidak akan bertindak tanpa bayaran y/n.. Jika ayah Felix sudah tertangkap.. Pasti ia akan bekerja pada orang lain '

' Benarkah? '

' Terserah.. '

' Aku pulang'

'Hai kalian.. Kalian tahu apa yang dikatakan ayah Felix tadi? '
Ucap Jisung dengan  semangat. Sedangkan y/n mendengar itu merasa deg2an

' Apa? '

' Ayah Felix... Dia '

'..'

'Dia bialng dia menyesal.. Dia bialng dia adalah ayah yang bodoh.. Dan kalian tahu?.. Mereka berdua menangis.. Haha lucu sekali '

Felix menjitak kepala Jisung

' HEY.. Dasar tak tahu diri.. Untuk apa kau menceritakan itu '
Ucap felix.

Y/n memeluk Felix. Ia merasa lega. Paling tidak hidup mereka sekarang bisa aman. Terlebih untuk Felix. Y/n berjanji akan membuat masa2 kelam kekasih nya itu hilang. Walaupun masa lalu tidak bisa dihapus.. Paling tidak ia akan berusaha memahami Felix melupakan nya.

'syukur lah.. Ayo.. Kita hidup dengan lembaran baru '

Ucap y/n dengan senyum manisnya. Melihat itu Felix pun juga tersenyum

' terimakasih telah datang di hidup ku.. Tetaplah bersamaku.. '












Yeayyyyy tamat.. Gimana nih guys? Jadi gak sequel Hyunjin nya? Tapi kayaknya pemeran nya bukan y/n Lagi.. Karena ini sequel hehe.. Makasih ya untuk pembaca setia dan maaf kalo cerita ku ini ngebosenin buat cerita baru ku aku akan berusaha lebih baik hehe makasih

Anyeong


Bad House [LEE FELIX] Where stories live. Discover now