11. Hampir

17 13 0
                                    

Berlajut...

Happy fun reading guys...

.....

Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Zysha terlihat lebih ceria pagi ini dengan menggandeng tangan Celin menuju ruang kerjanya.

Hari ini Zysha sengaja ingin mengajak Celin ke kantornya karena ibu dan kak Vinie sedang mengurus surat kepindahan dan yang lainnya juga karena Vinie dulu memutuskan untuk pindah ke Jepang dan menetap disana setelah melahirkan Celin beberapa bulan kemuadian.

"Auntie ini sungguh membosankan. " celetuk Celin dengan memporotkan bibirnya.

"Kenapa bilang begitu?. "

"Disini isinya orang dewasa semua dan juga tidak ada mainan. "

Zysha mencubit gemas pipi gembul Celin.
"Katakan kau mau kemana sekarang?. "

Wajah selin berbinar riang, " Aku ingin ke taman bermain. "

Zysha mengetukan jarinya di dagu seolah sedang belikir.

Celin kembali murung dan melepaskan tangan Zysha pada bahunya.

"Tidak apa kalau Aunti tidak mau. Mungkin om itu mau menemaniku kesana. " Celin trun dari sofa dan berlari ke arah pintu.

Zysha heran dan bingung dengan ucapan Celin barusan. Namun dia segera menoleh kearah Celin pergi dan dia dibuat kaget dengan keberadaan laki-laki jangkung yang sedang berdiri disana dengan Celin yang ada di gendongannya.

Semudah itu Celin dekat dengan orang yang bru dia kenal.

"Kenapa kau bisa." tanya Zysha heran.

"Maaf, tapi sepertinya aku datang di waktu yang tepat. " ucap Arlland.

"Siapa yang menyuruhmu masuk ke ruangan ku sesukamu. "

"Aku."

"Arlland. " Zysha menekan perkataannya dengan wajah yang sudah kesal.

"Oke oke.. Aku kesini kerena di suruh oleh asisten mu. "

Zysha heran kenapa bisa Della mengizinkan makhluk satu ini masuk keruangan ku seenaknya.

"Aunti jangan marah. Kan ini pacar aunti juga. " ucap Celin polos.

Zysha mendelik tajam pada Arlland dia tidak habis pikir, apa yang sebenarnya sudah meracuni Celin sehingga bisa berkata seperti itu.

Arlland menghendikan bahunya acuh dan berlajan ke arah pintu keluar dengan menggendong Celin.

"Arlland tunggu. Kau mau bawa Celin kemana?. "

"Jalan-jalan. "

"Tapi jangan bawa Celin. "

"Kenapa?. " Arlland berbalik menghadap Zysha. "Coba Celin katakan kau mau bersamaku ke taman bermain atau disini bersama aunti mu yang membosankan itu?."

"Aku mau bersama om."

Senyum kemenangan di tunjukan oleh Arlland.

"Celin kau tidak mengenalnya dia orang jahat jangan mau. "

"Astaga Aunti dia itu pacar mu. Kenapa Aunti bilang seperti itu. "

"Yakkk... Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu. Dia bukan pacar ku. " Teriak Zysha kesal dengan nafas yang memburu.

"Sudahlah lah. Kau ikuti saja apa kata Celin. Kau tidak mau kan dia nangis?. "

"Hikss... Aunti jahat... Huaa...Celin mau main... Muahhhhh." Suara tangis Celin semakin kencang dan membuat Arlland meringis mendengarnya.

My LawyerWhere stories live. Discover now