Prolog

125 77 48
                                    


         *Semua ada harganya,
           Sekalipun itu kematian*

LA 3:44am.2016
     Suara gaduh terdengar sangat jelas di sebuah mension. Suara tembakan, jeritan dan teriakan sangat jelas terdengar,  sampai mengganggu tidur seorang gadis cantik.

"Eghhh... Suara apa sih?  brisik banget. " Dengan suara serak dan mata yang masih mengantuk, gadis ini mencoba menetralkan pikirannya.

Sampai suara tembakan yang keras terdengar membuat gadis ini membulatkan matanya dan menutup kedua telinganya.

"Akghhh... Ada apa ini sebenarnya? " ucap gadis ini saat membuka pintu kamarnya.

Jelas sekali dia melihat kekacawan yang terjadi di lantai bawah mensionnya. Disana ada dua orang berseragam polisi sedang mengarahkan sebuah pistol keatas,tiga orang bodyguard sedang melindungi ayahnya dengan masing-masing memegang senjata tajam.  Sepertinya polisi itu menembakan peluru ke atas, mungkin hanya untuk peringatan saja. Dia juga melihat ayahnya dengan wajahnya terlihat memerah menahan amarah, namun tatapannya tajam seolah dia akan membunuh dua orang polisi itu. Tepat di sebelah kanannya ada seorang wanita yang sedang menangis sesenggukan sambil menutup kedua telinganya menggunakan tangan, wanita itu ibunya, mereka berdua saling memeluk.

Zysha langsung turun kebawah setelah berteriak "Ayah.. Ibu... " semua orang yang ada disana langsung menoleh kesumber suara.

"Cepat menyerah tuan, jangan mempersulit keadaan. "Ucap salah satu anggota polisi itu.

"Jelaskan dulu apa maksud kalian datang kemari?dan siapa yang menyuruh kalian? "Suara tegas Alfred (ayah zysha)  terdengar sangat menyeramkan dan mengintimidasi.

Kedua polisi itupun saling menatap seperti sedang memberikan isyarat. "Saya sudah bilang tadi, bahwa anda telah terlibat dalam sebuah pembunuhan berencana yang menewaskan Mr. Gredi dan anda adalah pelaku tunggal dari membunuhan ini. Jadi anda harus ikut kami kekantor polisi dan jangan membantah karena kami tidak segan-segan berindak lebih jauh dari ini. " polisi itupun segera mengerluarkan borgol di saku bajunya.

"Omong kosong!! apa kalian punya bukti yang akurat?  " emosi ayah semakin memuncak.

"Kami punya buktinya. Biar kita jelaskan semuanya di kantor tuan. Kita disini hanya menjalankan tugas. "Ucap sang polisi. "Anda cukup patuh dan saya jamin tidak akan terjadi perang darah disini. " lanjut sang polisi sambil mengambil sebuah borgol disaku bajunya. Alfred hanya diam dan bemeri isyarat kepada para bodyguard nya untuk membiarkan polisi menangkapnya.

Sebelum polisi itu memborgol ayahnya, zysha langsung mendekati ayahnya. "Zee gk tau apa yang sebenarnya terjadi, zee gk tau harus percaya sama siapa sekarang. Tapi ayah tetap lah ayah zee yang patut zee  hormati. Zee akan berusaha mencari fakta dan keadilan, zee akan berusaha buat bantu ayah... Zee sayang ayah" Zysha memeluk ayahnya dan langsung menumpahkan air mata kekecewaaan, kemarahan, kesedihan dan sayang. Alfred mendekap anaknya dengan erat seolah menyalurkan semuanya kepada anak bungsunya ini.  Alfred sangat menyayangi anak bungsunya ini, karena dia sangat dekat sekali dengannya dan sangat manja padanya.

"Ayah juga sayang sama adee.  Maafin ayah ya..ayah udah gagal memberi contoh yang baik.. Ayah udah gagal menjadi sosok ayah yang baik buat keluarga. "Alfred terus menciumi puncak kepala anaknya ini.

"Ayah gk salah... ayah tetep ayah yang baik buat ade dan keluarga. Adee janji akan membantu menyelesaikan masalah ini. Adee yakin ayah gk salah. "Zysha melepaskan pelukannya dan langsung menatap mata ayahnya yang memerah menahan tangisnya.

"Zee akan cari dalang dibalik masalah ini. Zee gk segan buat langsung bunuh orang itu. Walaupun orang itu adalah orang yang paling dekat dengan zee. " ucap zysha bersungguh-sungguh.

"Ayah bangga punya anak kaya kamu.  Tapi jangan gegabah dalam bertindak nak... Karena kalau kamu ceroboh kamu akan kehilangan dunia kamu. "nasihat sang ayah kepada zee. Zysha langsung memeluk ayahnya kembali.

"I love you dedy... "

"Love you too darling.. "

Alfred langsung menoleh kebelakang dimana disana ada istrinya yang sedang menunduk menahan tangisnya.

"Semua akan baik-baik saja nathali. " bisik alfred kepada istrinya. Nathali sudah tidak sanggup bersuara lagi, dia sangat terpukul dengan kejadian ini. Nathali langsung memeluk sang suami,  erat. Sungguh berat semuanya.

"Jaga semuanya baik-baik ya... Aku pergi. " nathali hanya mengangguk. Alfred melepaskan pelukannya dan mencium sekilas bibir sang istri.

Alfred langsung di borgol dan dibawa oleh para polisi itu.

Ibu dan anak ini hanya bisa menyaksikan kepergian lakilaki itu sambil berpelukan. Kakak zee tidak ada di mension ini mereka sudah mempunyai mension masing-masing mereka juga sudah berkeluarga, jadi yang tinggal disini hanya zee. Zee berusaha untuk menguatkan ibunya yang terlihat sangat lemah saat ini. Sebelumnya dia tidak pernah melihat ibunya sekacau ini.

Dan pada saat itu zysha berjanji untuk membalaskan dendamnya pada  orang yang membuat keluarganya hancur dia akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatanya.. 'Zee akan bunuh orang itu dengan tangan zee sendiri.'

* * *

Bantu vote sama komen ya😘

    

My LawyerWhere stories live. Discover now