"Kalau begitu, saya permisi dulu, sebentar lagi pasien akan di pindahkan keruangan yang bapak dan ibu siapkan." setelah mengatakan itu, Dokter itu pergi.

"Makasih, Dok," ucap Gilang.

Allhamdulillah, Tuhan masih sayang sama Kayla, operasi berjalan dengan lancar. Sekarang Kayla akan dipindahkan ke ruangan nya.

••••

Dengan menggenggam tangan Kayla, Gilang tertidur disamping Kayla. Semua orang tengah tertidur didalam ruangan Kayla, karena tadi malam mereka tidak dapat tidur dengan tenang.

Kedua orang tua Kayla pulang sebentar kerumah untuk mandi dan menyiapkan makanan untuk Kayla ketika bangun nanti.

Gilang terbangun ketika sebuah tangan mengelus kepalanya, ketika Gilang membuka matanya, ternyata Kayla yang sudah sadar yang tengah mengelus kepalanya.

"Kayla," panggil Gilang yang membuat keempat remaja yang tertidur langsung terbangun ketika mendengar Gilang memanggil Kayla.

Kayla tersenyum menatap Gilang. Gilang mencium tangan Kayla dan Zahra, Nayla, Alvin dan Rio langsung mendekat ke tempat tidur Kayla.

"Mau minum?" tanya Gilang dan dijawab gelengan oleh Kayla.

"Eh udah lo nggak usah bangun, baru juga sadar. Udah diem aja dulu." kata Zahra ketika Kayla ingin bangun untuk duduk.

"Gue pegel, Za."

"Dengerin kata Zahra, kamu baru sadar, Kay. Mending jangan bangun dulu." Gilang mengingatkan.

"Iya iya."

"Si Gilang galau mulu semenjak lo masuk rumah sakit, Kay. Manyun mulu mukanya." ejek Alvin membuat semuanya terkekeh.

"Kambing lo." umpat Gilang.

"Ayah sama Bunda mana?" tanya Kayla yang sedari tadi tidak melihat keberadaan kedua orang tua nya.

"Nyokap bokap lo pulang buat mandi sama nyiapin makanan buat lo." jawab Nayla.

Kayla hanya mengangguk.

"Lang, kita pulang ke tempat kemah dulu ya. Mau izin pulang sama pak Bimo. Habis itu kita semua balik lagi kesini, sekalian mau balikin mobilnya pak Bimo juga." ucap Rio kepada Gilang.

"Oh, yaudah. Bilangin pak Bimo kalo gue sama Kayla nggak bisa lanjut ikut kemah, makasih juga udah dipinjemin mobil." sahut Gilang.

Rio mengangguk.

"Kay, kita semua pulang dulu ya, nanti kita balik lagi kok." ucap Zahra.

"Iya, hati-hati." kata Kayla.

"Lang, kita pulang dulu ya." pamit Alvin.

"Iya udah sana lo."

"Bye Kayla."

"Bye."

Mereka semua keluar dari ruangan Kayla, pulang untuk membersihkan diri masing-masing. Dan kini hanya Kayla dan Gilang yang ada sekarang.

"Aku ke kamar mandi bentar ya."

"Iya."

"Mama sama Papa aku nanti bakalan kesini, mungkin udah dijalan."

"Iya, udah sana ah."

Gilang terkekeh, lalu pergi ke kamar mandi.

••••

"Asalamualaikum."

Pintu ruangan Kayla terbuka, kedua orang tua Gilang datang dan kedua orang tua Kayla sudah lama sampai.

"Mah, pah." panggil Gilang, lalu berjalan mendekat kearah orang tuanya.

"Tante, om, ini Mama sama Papa nya Gilang." ujar Gilang mengenal kan kedua orangtuanya didepan kedua orang tua Kayla.

Nina tersenyum ramah, "Saya denger tad malam dari Gilang kalo Kayla masuk rumah sakit, langsung deh paginya saya sama suami berangkat."

Nina menghampiri Kayla, "Kay, udah mendingan?"

"Alhamdulillah udah, Tan."

"Ini tante bawain buah-buahan buat kamu."

"Makasih Tan, ngerepotin."

"Nggak papa."

Para ibu-ibu dan bapak-bapak sedang mengobrol bersama-sama, sedangkan anak-anak nya berduaan.

"Lang, aku bosen didalem sini mulu, keluar yuk." ajak Kayla.

"Emang dibolehin bunda?"

"Bun, aku keluar cari angin dulu ya, bosen didalem mulu. Ya?" izin Kayla dengan ibunya.

"Yaudah, jangan lama-lama ya, diluar anginnya kenceng banget."

"Iya."

Gilang mengambil kursi roda yang berada diujung tempat tidur Kayla, lalu mendudukkan Kayla dikursi roda tersebut.

Mereka berdua ketaman yang ada didalam rumah sakit ini, tamannya cukup luas, rumput-rumput nya terlihat hijau dan banyak bangku-bangku untuk duduk.

Kayla dan Gilang duduk disalah satu bangku yang ada ditaman.

"Gimana? Seneng udah keluar?" tanya Gilang kepada Kayla yang kini sedang tersenyum tipis.

Kayla mengangguk.

"Seger disini daripada didalem, sumpek." ucap Kayla.

"Jangan kaya gini lagi ya." ucap Gilang sambil menatap Kayla dari samping.

Kayla menoleh, "maksudnya?"

"Jangan buat aku takut sama apa udah kamu alamin ini."

"Aku juga nggak bakal mau kaya gini, udahlah namanya juga musibah."

"Maafin aku ya, aku nggak bisa jagain kamu." ujar Gilang memegang tangan Kayla.

"Nggak papa, udahlah, kita kesini kan buat cari udara segar, bukan bahas masalah kek gitu."

Gilang tersenyum, kemudian mereka melanjutkan obrolan mereka.

••••

NEXTGUYS!!!

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang