#26✔️

3.2K 247 13
                                    

"kantin yuk"

Salsa merapikan buku bukunya ke dalam tas. Bel istirahat baru saja berbunyi Mila berdiri menunggu Salsa ikut berdiri.

Salsa menggeleng. Sebisa mungkin Salsa mengindari tempat tempat yang memungkinkan ia bertemu dengan Alex.

"Lo kan gak salah, Sal. Kalo kaya gini jadi kesannya Lo yang salah"

"Ini bukan masalah Bener atau salah, Mil. Justru gue gak mau sakit hati terossss" cengir Salsa

"Manteb. Gue suka tuh" Mila pun melangkah keluar.

Gue gak mau nyakitin Alex kalo gue selalu ada di deketnya. Cukup masalah yang selalu datang diantara gue sama Alex. Gue kemakan omongan gue sendiri. Bukan Renata yang gak percaya ketulusan cinta gue sama Alex tapi justru gue yang memaksakan semuanya atas nama tulus.

Salsa menarik nafas dalam. Ia memilih memasang headphone yang tersambung di hape menyalakan musik sekencangnya. Sangat kencang dan berisik. Musik yang justru tidak Salsa sukai. Muski rock. Tapi itu lebih baik mendengar kan musik berisik sampai ia tidak bisa mendengar kan isi kepalanya.

Perpustakaan kelas perpustakaan kelas. Dua tempat yang cuma bisa Salsa bolak balikin. Tempat-tempat yang tidak mungkin di jangkau Alexandre apalagi antek anteknya. Mungkin sekarang lelaki itu sudah bisa bernafas lega. Langkahnya tak lagi di hadang olenmh gadis rusuh ini. Telinganya tak hadu di peka kan suara cempreng gadis bar bar ini.

Mungkin harusnya salsa sadar dari dulu. Semua yang berlebihan itu tidak baik. Semua yang ia perjuangkan terkesan memaksakan saat ini. Dasar bodoh. Tidak pernah jatuh cinta tapi berani nya menyerahkan hati dengan suka rela pada seseorang.

Tulus. Bodoh atau memaksa. Entahlah yang mana sebutan yang cocok buat Salsa. Sebutan yang cocok untuk berdus-dus susuk kotak coklat yang baru semalam Salsa sumbangkan ke para gelandangan dan pengamen pinggir jalan. Hikmah di balik kebodohan. Ah entahlah.

Kulkas kecil di kamar Salsa yang biasanya berisi kotak demi kotak susu coklat kini kosong melompong bahkan sudah di angkut Pak Kus untuk di taro di pos satpam nya.




Mau coba bohongin gue ? Lo salah orang, Sal. Gue Mila Kalo Lo lupa gue ingetin. Gue pernah jadi orang pertama yang bisa nebak siapa nama orang yang Lo suka sebelum semua orang tau bahkan waktu itu Lo coba nutupin dari gue.

Mila berjalan santai menuju kantin. Membiarkan sahabat nya itu menyimpan banyak kebohongan sendirian.

Belum waktunya gue bertindak. Sekarang waktunya buat Lo merenung. Ngerasain sisi lain dari sesuatu yang Lo anggap bener selama ini. Cinta yang berlebihan. It is not good.

Mila langsung menuju outlet yang menjual minuman dingin di kantin. Ia tidak berniat mencari tempat duduk karena ia hanya ingin membeli minuman dan sedikit makanan ringan kemudian duduk di taman belakang.

"Eh eh itu gebetan Lo bukan ?" Senggol Riki.

"Wah calon istri datang" cengir Dani

"Wey pacaran aja belom tentu udah maen pacaran aja" celetuk Ucup.

Galang memperhatikan ekspresi Alex yang ternyata ikut melirik ke arah tunjuk Riki. Tersirat kekecewaan dari sorot mata Alex meski itu tidak terlihat jelas.

All About You(COMPLETED)✔️Where stories live. Discover now