PROLOG

291 29 10
                                    

Pagi hari yang cerah menyapa Tokyo. Sinar dan kehangatan sang mentari mengiringi senyuman manis seorang gadis yang terlihat bersemangat untuk menjalani hari.

Aida Riko, seorang gadis dengan rambut pendek berwarna karamel dan warna mata serupa, berdiri menghadap suatu gerbang besar yang di dalamnya terdapat halaman yang sangat luas dan bangunan-bangunan besar yang kini akan menjadi tempat ia belajar. Dengan wajah berseri-seri, gadis itu mengamati keadaan dari salah satu Universitas terbaik di Tokyo itu.

"Hm... suasananya berbeda sekali dengan sekolah. Aku jadi agak gugup"

Perlahan Riko melangkahkan kakinya menuju area dalam kampus. Rasa senang bercampur gugup menyelimuti hatinya saat itu. Dengan wajah merona, ia terus berjalan hingga ia mulai memasuki suatu bangunan panjang dengan tiang-tiang berjajar sehingga membentuk suatu terowongan.

"Bangunan-bangunan ini besar-besar sekali. Tetapi seharusnya ruangan kuliahku bukan di salah satu bangunan itu, dan sepertinya masih agak jauh dari sini. Hhh... ya ampun... tempat ini luas sekali..." gumam Riko dengan menghela napas panjang.

Setelah sampai di suatu perempatan di bangunan berbentuk terowongan itu, tiba-tiba langkah Riko terhenti.

Semilir angin yang halus berhembus pada Riko, seakan-akan angin itu khusus terhembus hanya untuk dirinya. Tiba-tiba, Riko merasakan sesuatu yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Tanpa sebab apapun, jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.

"Are? Apa yang terjadi? Kenapa detak jantungku jadi lebih cepat? Perasaan ini.....aku tak mengerti..."



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THIS IS OUR DRAMA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang