Dimana Ia Ditemukan

31 4 0
                                    

Sudah hampir tiga jam berlalu sejak bayi itu ditinggalkan, dan hanya kurang sedikitnya sejak bayi itu mulai menangis. Namun di tengah ramainya suara kembang api, trompet, serta nyanyian dan teriakan gembira orang-orang dalam menyambut datangnya tahun baru, suara tangisnya tersamarkan. Dan dalam dinginnya malam, jiwa malang itu hanya mampu menangis untuk sekian lama sebelum akhirnya suaranya melemah. Tubuhnya lemas. Dan dengan tenaga yang kian menghilang, mata kecilnya perlahan menutup.

Namun jika luapan kebahagiaan malam itu telah menyembunyikan keberadaannya dari dunia, maka jiwa lain yang malam itu juga hanya merasakan kemalangan pada akhirnya akan menemukannya.

Menatap sebuah liontin musgravite raksasa dalam kepalan, seorang pria tua beralis tebal sedang berjalan tanpa arah di sebuah gang kecil di pinggiran kota, saat sebuah kotak tiba-tiba menyandung kakinya. Untuk membuat liontinnya hampir jatuh dari genggaman, ia sudah siap menginjak-injak kotak itu dengan murka, namun sosok bayi yang terjatuh dari dalamnya segera mengurungkan niatnya.

Untuk sesaat ia mematung. Untuk sesaat, karena ia segera menyimpan liontinnya dalam saku dan bergegas membawa bayi malang itu menuju pertolongan.

Rapatnya kendaraan kemudian ia temukan saat tiba di jalan besar. Lantas mengabaikan usianya yang jauh melebihi setengah abad, pria tua itu mulai berlari. Mengabaikan kakinya yang berteriak kesakitan, ia terus berlari. Dan mengabaikan jantungnya yang lemah, ia lanjut berlari. Sampai akhirnya ia berhasil menyerahkan bayi itu pada segelintir tangan ahli yang—sialnya untuk mereka—masih aktif untuk menerima, beban di tubuhnya baru kemudian ia rasakan.

Sudah payah, ia bawa dirinya untuk duduk di salah satu kursi ruang tunggu yang saat itu tengah sepi. Napasnya berat, detak jantungnya melambat, namun ia tidak peduli dan beralih mencoba mengangkat liontin berharganya ke depan wajah. Seulas senyum Pria Tua itu kembangkan saat ia berhasil melakukannya. Senyum lemah yang hanya sesaat, sebelum akhirnya jantungnya menyerah.

.

UDE-UDE VOL. 1Where stories live. Discover now