19

3.5K 283 19
                                    

Tenten dibawa pergi menuju mansion milik sasuke. Disana semua tim sasuke memandang tenten yang terbaring di atas kursi dengan tangan dan kaki yang diikat mati.  Tenten perlahan membuka mata, hal yang pertama ia lihat adalah bahwa tempat ini bukan rumahnya.

"akhirnya kau bangun juga, ku kira aku harus menyirammu dengan air dahulu baru kau mau bangun tapi ternyata itu tidak dibutuhkan" ucap sasuke yang duduk disebrang.

Tenten menggerakan tubuhnya, tapi dia tidak bisa karena tangan dan kakinya telah diikat. Tenten berusaha untuk bangun tapi masih saja tidak bisa. Melihat ini sasuke mengisaratkan kepada neji untuk membantu tenten duduk dengan benar. Setelah duduk dengan benar tenten memandang sasuke dan seluruh orang yang berada di ruangan .

"ck apa tujuanmu menculikku hm, jika ini soal naruto, kau sudah sangat terlambat naruto sudah menemukan pria yang lebih baik darimu, kau hanya bermimpi disiang bolong" olok tenten

Sasuke tersenyum miring menanggapi ocehan tenten.

"ya aku tahu itu, tapi ini semua salah kalian, karena kalian naruto harus menikah dengan orang lain dan aku sangat benci itu" ucap sasuke

"hahaha salah kami" tawa tenten sambil memandang sasuke dengan pandangan mencemooh.

"yang salah disini adalah dirimu sendiri pria gila, kau lebih memilih pelacurmu itu daripada naruto yang sudah baik mencintaimu dengan tulus. Kau tahu dia sempat depresi dan hampir gila gara gara kau banjingan. Dan sekarang dia sudah menemukan kebahagiaannya kau masih ingin mengganggunya, kau memang pria gila cuihhh" ucap tenten sambil meludah kearah sasuke.

Semua yang mendengar perkataan tenten menjadi ikut tidak senang. Bahkan mata sasuke sudah memandang tidak sedap kearah tenten dan tenten menyadari itu.

"kenapa tidak berbicara hm. Apa kau pikir aku takut karena pandanganmu dan aura membunuhmu itu, aku tidak pernah takut untuk mati." ucap tenten meremehkan sasuke

Sasuke menjadi geram. Lantas dia mendekati tenten sedangkan tenten memandang sasuke dengan pandangan menantang. Sasuke mencemkram leher tenten.

"sekali lagi kau mengucapkan kata kata busukmu itu aku akan benar benar membiarkan anak buahku membunuhmu" ancam sasuke

"haahhahaha" tawa tenten.

Sasuke memandang tenten bingung bahkan yang lain pun.

"aku adalah penjaga naruto. Aku mati untuk naruto aku tidak akan pernah menyesal. Kau pikir aku takut pada ancamanmu hm. Kukatakan padamu naruto tidak akan pernah menjadi milikmu, karena sejak dulu ayahku sudah menebak hal ini akan terjadi, maka dari itu dia tidak pernah merestui kalian. Dan kau tahu, nyawaku dan ayahku tidak penting kesetiaan kami untuk keluarga anchi sudah mendarah daging, meski kami mati kami tidak akan pernah membiarkan tuan kami terluka hahhahaaha" tawa tenten

Sasuke melemparkan tubuh tenten hingga jatuh dilanti.

"neji siksa dia, buat dia memimta ampun padaku " perintah sasuke

Neji segera membawa tenten pergi dengan menyeret tenten. Sasuke melampiaskan keamarahannya dengan memukul anak buahnya.

" sai culik ino, semua orang yang melindungi naruto harus mati, hanya aku yang boleh melindunginya" ucap sasuke

"baik" jawab sai

"sasori kirimkan surat ancaman untuk kakashi, jika dia ingin nyawa putrinya slamat dia harus mengirimkan nyawanya kehadapanku" ucap sasuke

"baik" jawab sasori

Setelah itu sasuke pergi kembali keruangannya. Sedangkan sasori dan sai pergi untuk melaksankan perintah sasuke dan yang lainnya berjaga jaga di mansion. Untuk neji dia sudah membawa tenten keruang bawah tanah. Kedua kakinya diikat oleh rantai, kedua tangan juga diikat oleh rantai lehernya dibebabi oleh pengekang yang berat. Seperti dipasung dia tidak bisa bergerak sedikitpun.

"seandainya kau jadi wanitaku hal ini tidak akan pernah terjadi padamu" ucap neji didekat tenten..

Tenten memandang neji .

"sebab itu lah kenapa aku tidak ingin memilihmu meskipun aku menyukaimu kesetianku untuk naruto melebihi rasa sukaku kepadamu" jawab tenten dengan acuh.

Neji terdiam sejenak, masih mencerna jawaban yang diberikan oleh tenten.

"dia menyukaiku, cintaku tidak bertepuk sebelah tangan" ucap neji dalam hati sedikit senang

"sayang sekali meskipun aku sudah mengatakan bahwa aku menyukaimu, sepertinya kita sudah berbeda jalan. Sebentar lagi adalah akhir untuk kalian" ucap tenten

"hahaha memang. Aku juga tidak menyangka jika perasaanku ini akan terbalaskan, tapi sayang hal ini sudah tidak bisa dihentikan. Kesetianku terhadap sasuke sama seperti kesetiaanmu terhadap naruto, kita sama sama setia terhadap tuan kita. Dan sekarang ini adalah akhir untuk kita" ucap neji

Neji bangkit berdiri, dia berjalan pergi meninggalkan tenten.

"kunci pintu dan jaga jangan biarkan siapapun masuk tanpa ijinku jika kalian masih ingin hidup." perintah neji

"baik neji sama" jawab para pengawal

Sedangkan tenten menjatuhkan tubuhnya kelantai, membaringkan tubuhnya yang tampak lelah itu.

"kuharap naruto akan selalu baik baik saja" guman tenten lalu perlahan memejamkan mata.

Disisi lain, surat ancaman untuk sasuke telah sampai ditangan toneri, dia segera menemui kakashi dan memberikan surat ancaman tersebut. Kakashi yang membaca dan mengetahui jika putrinya diculik tampak biasa meskipun didalam hati kecilnya ada sedikit rasa kekhawatiran. Tapi itulah sumpah seorang penjaga klan annchi, seberapun besar masalah, bahkan jika kematian ada didepan kita, seorang penjaga akan rela mati untuk melindungi tuannya, dan tenten sudah mengambil sumpah itu.

"tuan langkah selanjutnya ?" tanya toneri

"jangan biarkan naruto tahu, dan beritahu asami untuk meningkatkan keamanan naruto, dan beritahu dia jika dia tidak perlu bergerak, ini urusanku dengan bajingan itu. Dan ya bilang kepada asami jangan sampai naruto mendengar ini dan terkecoh hingga terjebak oleh pria gila itu" jawab kakashi..

"dimengerti tuan. Lalu bagaimana dengan tenten" tanya toneri

"dia seharusnya tahu apa yang harus dia lakukan. Untuk sekarang tingkatkan keamanan mansion" ucap kakashi

"baik tuan" jawab toneri lalu pergi.

Kakashi kembali memandang bingkai foto yang mempilkan 2 sosok yang dicintainya dan dia sayangi, naruto dan tenten yang tengah berpose tersenyum didepan kamera. Kakashi tersenyum melihat itu.

"maafkan ayah. Tapi ayah harus memilih keluarga ancchi. Ayah berjanji akan membalaskan semua dendammu kepada pria bajingan itu.... Tenten putriku..." guman kakashi

Kakashi kembali keekspresi semula. Dia kembali memandang ketumpukan laporan yang harus ia kerjakan. Dan seakan tidak pernah terjadi hal yang merepotkan ini.


Maaf jika akhir akhir ini jarang up, kesibukan mulai menumpuk. Sehingga membuat saya sangat pening akhir akhir ini.

Next.......

Story of My Life season 2Where stories live. Discover now