16. Sebuah Harapan

928 89 57
                                    

~Biasakan vote sebelum membaca~
💞🌨️💞

Happy Reading
°

°

Jungkook menjadi semakin tak terkendali. Hari-harinya selama kurang lebih dua minggu hanya dihabiskan untuk mengotori buku jari ㅡ menghantam para siswa yang tidak bersalah.
Bahkan siswa yang tanpa sengaja menyenggolpun harus rela wajahnya berhias lebam keunguan.

Im Na, selaku guru bimbingan konseling sampai kehilangan hitungan ㅡ  berapa kali putra bungsu Jeon itu keluar masuk ruangannya hanya untuk menambah catatan hitam yang makin menumpuk dari hari ke hari.

Pun dengan Jimin dan Taehyung yang sering dibuat kewalahan setiap kali Jungkook bertindak di luar batas wajar.

Mereka tidak cukup bodoh untuk meninggalkan Jungkook saat keadaan tengah porak poranda.

Maka satu hari setelah insiden memberi Jungkook pelajaran, baik pemuda Park maupun pemuda Kim memutuskan untuk kembali merangkul si begundal Jeon.

Kedua pemuda itu teramat tau, Jungkook yang dipadukan dengan emosi adalah hal yang berbahaya dan paling dihindari.
Apalagi sudah kurang lebih dua minggu Jungkook tidak bertemu tatap langsung dengan pengendalinya.

Jung Yein.

Si teladan seakan menghindar, atau memang betulan menghindar. Gadis itu langsung terbirit pergi jika mereka tak sengaja bertemu, bahkan saat Yein melihat Jungkook dari kejauhan. Seakan Jungkook adalah virus pembunuh yang paling mematikan dan wajib untuk di jauhi.

Jungkook jelas mengerti bagaimana keadaan teladannya ㅡ sama berantakan. Pikir Jungkook, mungkin Yein masih memerlukan waktu sendiri.

Jungkook betul-betul mencoba untuk memahami, kendati dalam keadaan dirinya yang tengah hilang arah juga rindu yang tak mau bertoleransi.

Jiwa Jungkook serasa di koyak paksa, bahkan hatinya sering berteriak lara sebab menginginkan kehangatan yang hilang di bawa oleh si pemilik tahta.

Bayang-bayang Yein yang memutuskan hubungan mereka secara sepihak kerap kali muncul, tak mau sirna. Menghilangkan sisi waras hingga Jungkook merasakan angkara yang teramat teruntuk dirinya sendiri.

Merasa bersalah itu pasti. Tapi menganggap perpisahan itu nyata, Jungkook enggan.

Yein masih menjadi kekasihnya. Mutlak! Sampai kapanpun akan seperti itu.

Jungkook tidak akan pernah rela jika harus melepaskan gadis sebaik Yein. Dan ia berencana melakukan apapun agar teladannya kembali.

Egois total.

Yein hanya butuh sedikit waktu untuk berdamai dengan lukanya. Begitu yang Jungkook yakini.

💙

💙

💙

Sedangkan dirumah, Jungkook menjadi pribadi yang berbeda. Cenderung banyak diam dan mengurung diri di kamar.

Dari awal kejadian Jungkook pulang dengan hiasan berwarna biru nyaris keunguan hasil dari ringan tangan kedua sahabatnya, baik mama Jeon ataupun Yoongi tidak tau menau permasalahan berat apa yg menimpa si bungsu.

Jungkook hanya akan diam jika ditanya, keluar kamar hanya untuk makan dan pergi sekolah, selebihnya ia akan mengurung diri lagi di kamar.

Wajah tampannya pun terlihat kacau. Kantung mata terlihat begitu Ketara, pipinya sedikit menirus, sebab selera menyantap makanan pun mendadak lenyap.

Lil Bastard [Jungkook x Yein] ㅡ #Wattys2019 💞Where stories live. Discover now