11. Cooky

663 96 8
                                    

~Biasakan Vote sebelum membaca~
💞🌨️💞

Happy Reading

°

°

Kala itu keduanya sudah bersiap di posisi masing-masing. Memandang lurus batas garis finish yang telah di sepakati.

Saat mereka menghitung mundur sampai di angka tiga, Yein terlebih dahulu melesat. Meninggalkan Jungkook yang berada di belakang.

Kaki jenjang yang Yein miliki mempermudah meluas jarak. Sedangkan badan langsing menjurus kurus menjadi penyeimbang setiap gerakan kakinya.

Sembari mengayuhkan langkah, benak Yein sudah memikirkanㅡ apa yang akan ia minta jika berhasil menjadi yang pertama mencapai garis akhir.

Lalu ia teringat saat pulang sekolah kemarin. Ia sempat melihat koleksi boneka BT21 pada etalase kaca salah satu toko di pinggir jalan.

Boneka berbentuk kepala kelinci berwarna merah jambu dengan ukuran yang cukup besar menarik perhatian si teladan. Yein ingin, sebab dirumah ia belum memiliki boneka yang memiliki ukuran sebesar itu.

Layaknya gadis lain, Yein mempunyai hobi mengoleksi. Bukan tas, sepatu atau aksesoris mahal dan glamor. Di usianya yang menginjak 17 tahun itu, ia justru gemar mengumpulkan benda-benda yang berbau lucu akan karakter bernama Cooky.

Dan pikir Yein, mungkin menjadikan boneka Cooky sebagai permintaan kemenangannya menjadi hal bagus pada si kakak kelas. Selain bisa menambah perbendaharaan, menemaninya tidur untuk di peluk, pun juga bisa menjadi obat jika ia tengah merasa rindu pada si berandal.

Paling tidak, begitu angan-angan Yein sebelum mendadak di pertengahan Jungkook mencium pipinya sambil berkata, "Ngelamun kamu, siap buat kalah?"

Kembali mengayuhkan langka setelah mengatakan demikian. Membiarkan Yein berkedip beberapa kali dengan keterkejutannya.

Belum begitu jauh menyalip, Jungkook berhenti untuk menengok kearah belakang setelah rungunya mendengar suara debuman juga Yein yang merengek. "Kak Jungkook~ Tolongin!"

Mendadak Jungkook kalut. Berbalik arah untuk menolong Yein-nya yang terjatuh.

"Kamu engga apa?"

"Sakit, kak."

"Kenapa bisa jatuh gitu sih?! Sini,ㅡ" Jungkook memegang satu lengan Yein. "ㅡKakak bantu berdiri."

Entah Jungkook yang memang menjadi begitu bodoh saat bersama teladannya, atau memang Yein yang memang pandai memanipulasi keadaan.

Tau-tau setelah Yein kembali berdiri sempurna, ia melepaskan diri dari rengkuhan tangan berandalnya. Melesat ke depan tanpa peduli dengan Jungkook yang melongo dan melayangkan berbagai protes setelah itu.

"Oi, Jung Yein! Waaah—" Jungkook menatap sangsi punggung gadisnya "Engga tau terimakasih itu bocah." ia ikut berlari kemudian.

Secepat-cepatnya Jungkook mengejar. Nyatanya ia masih kalah juga. Merutuk sebal, sebab begitu mudahnya di tipu oleh raut polos si kekasih. Pun lebih sebal lagi sebab tak bisa protes. Takut menghilangkan euphoria Yein atas kemenangannya.

Curang, enggak adilㅡ pikir Jungkook. Merasa di tipu.

"Yeeeyyy.. Aku menang! Aku menang!" Yein menggerak-gerakkan tangannya keatas dengan badannya yang juga sedikit ikut bergerak.

Alih-alih marah, Jungkook justru tersenyum tipis. Sadar bahwa hanya kebahagian Yein saja yang sanggup meluruhkan sisi egois dalam dirinya. Tapi tetap saja, namanya juga Jungkook—sudah pasti acara menggoda teladannya di lakukan.

Lil Bastard [Jungkook x Yein] ㅡ #Wattys2019 💞Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon