"Buruan duduk sini!" ucap cicil menunjuk kursi di sebelahnya. Sella langsung duduk tanpa menjawab ucapan cicil.
"Ada apa yang kemaren"
"Gue agak malu nyeritainnya" jawab sella dengan pipi merona
"Buruannn makin bikin kepo looo"
"Jdi gini, kemaren gue kan ngambilin buku elo di kelas. Pas gue keluar dari kelas. Gue denger suara orang di gudang sebelah kelas kita, yauda karna gue penasaran masuklah ke gudang itu.. loo tau ngga siapa yang gue temuinn--"
"Kagak" sela cicil
"bima..bima fransisco yang gantengnya gak ketulungan itu"
Mendengar jawaban dari sella, cicilpun refleks menganga tak percaya. Sahabatnya yang memang dia kenal menyukai iqbal bisa jumpa dengan cowok itu. Suatu keberuntungan yang hqq
"Terus terus?" Kepo cicil
"Gue lihat bima batuk batuk gitu terus keningnya panas kayaknya tu anak demam yauda sebagai calon pacar yang baik gue bantu dia sedikit, terus dia dijemput ama sopirnya. Uda deh" ucap sella sembari bertepuk tangan ria.
"Gila sihh" ucap cicil kagum dengan sahabatnya
*
Bel istirahatpun berbunyi . Hari ini sella membawa bekal, bukan untuk dirinya namun untuk bima. Sella berharap bima mau menerima pemberian sederhana dari sella. Bukan makanan mewah, hanya nasi goreng dan telur yang sella buat bersama sang mama tercinta pagi tadi.
"Cie yang bawa bekall!" Goda cicil
"Buat bima" jawab sella singkat
"Sosweed banget deh"
"Tau ah" ucap sella melenggang dari kelas meninggalkan cicil menuju kekantin cicil pun menyusul sahabatnya yang rada ngambek
*
Saat tiba dikantin mata sella menyusuri area kantin untuk mencari bima. Akhirnya pandangannya tertuju pada cowok yang berada di pojok kantin bersama dengan beberapa cowok lain.
Sellapun bergegas menghampiri bima dengan menggandeng tangan cicil.
"Hai bima" sapa sella setelah tiba di meja bima. Sella langsung duduk di depan meja bima yang tampak kosong.
Orang yang disapa tak berkutik sama sekali, bima sedang fokus bermain game.
"Eitss ada cewek bro" ucap soju menyikut lengan bima. bima pun mendongak dan melihat sekitar, mata dingin bima bertabrakan dengan nata teduh sella tak lama bima kembali fokus dengan hpnya seakan kehadiran sella tidak penting bagi bima.
"Eh nama lo siapa? Gue soju" ucap soju memecahkan keheningan, mengulurkan tangan
"Se..sella kak" jawab sella dengan menerima jabat tangan dengan gugup, Lalu segera melepasnya. Sedangkan cicil hanya diam tanpa berniat untuk bicara
"Kalo yang itu roy, yang ini cris "untuk soju memperkenalkn temannya. Dan yang diperkenalkan melambai ke arah sella.
"Temen disamping lo itu siapa sel?" Tanya cris penasaran
"Kenalin ini cicil kak" menunjuk ke cicil. Cicil hanya menjawab dengan anggukan kikuk
"Eh lo bawa apaan tu?" Tanya roy
"Bekal kak buat bima hehe" jawab sella tersipu malu
"Ciee, lo suka ya sama bima?" Lanjut roy menggoda. Sella pun mengangguk pelan. Ketiga teman bima pun kaget melihat hal itu. Bagaimana mungkin cewek di hadapan mereka begitu berani untuk melakukan hal itu. Namun tak bisa dipungkiri sella sangatlah cantik di mata ketiga cowok itu, bibir pink merona, bola mata yang teduh dan indah, bulu mata yang lentik. Sehingga tak sadar mereka mengharapkan sella menjadi pasangannya.
"Wahhh bima dibawain bekal tuh sama sella" ucap soju menggoda bima yang sedang bermain game.
"Bodo" jawab bima tanpa menoleh
Geram sella pun mengambil handphone digenggaman bima seraya berdiri "gue bawain lo bekal, tolong dihargain!"
"Balikin handphone gue" ucap bima dingin dengan disambut gelengan dari sella
"GUE BILANG BALIKIN HANDPHONE GUE BEGO " bentak bima membuat seluruh penghuni kantin tertuju pada mereka.
"Cuma karna lo nolongin gue waktu itu bukan berati lo harus terus dateng ke gue. Gue bener bener gak tertarik sama. Ngaca sana lo tampang pas pasan sok " seringai bima membuat butiran bening jatuh dari mata sella. Sella benar benar tak bermaksut seperti apa yang di ucapkan bima.
"Gue cuma mau ngasih ini buat lo. Apa itu salah?" Tanya sella lirih
"Menurut lo aja, Sekarang pertanyaan gue.. Emang lo siapa gue? Jadi, mulai sekarang gak usah sok deketin gue."
"Gak akan pernah."
"Terserah lo"
"Tentu" jawab sella tersenyum ke arah bima lalu berlari meninggalkan kantin yang membuat di menjdi pusat perhatian.
***
Tbc❤
Jangan lupa vote dan comment nya ya^^👍🙏
Gumawo xixi!!
YOU ARE READING
● Myprince ●
Teen FictionJika mampu melupakan kamu masih bisa memaafkan Segalanya tidak harus lupa, karena yang terpenting tetaplah bahagiamu. Tidak peduli seberapa sering kita berjuang dan patah, aku tetap akan slalu mencintaimu iqbalku. Seperti itu sekiranya ucapan sella...
💜{chaptr 5}💜
Start from the beginning
