26. SETAN

117K 8.4K 720
                                    

Ya Allah tadi sempet panik banget pas abis update part 25 terus tiba2 log out sendiri. Pas mau log in juga password salah terus 😭😭😭

Besok malam minggu kalian ngapain,

A. Dirumah aja sambil mantengin wattpad sama drakor

B. Kencan sama gebetan

400 komentar buat part ini besok update lagi,

🍩🍩🍩

"Udah biarin aja. Ntar kalau mereka capek juga berhenti sendiri." Siska menenangkanku. Saat ini kami sedang makan siang dikantin perusahaan.

Setelah aku resmi dilamar, sekarang aku jadi bahan gosip dikantor. Banyak yang menyindir aku sudah naik level. Dikira lagi main game apa yah level-levelan.

"Abisnya mereka pada nyebelin banget sih. Ngliatin gue kaya gitu banget. Apalagi itu Pika!"

Aku menatap tajam salah satu meja yang sedang ditempati oleh Pika dan bala-balanya itu. Aku tahu mereka sedang membicarakanku.

"Pengen gue labrak tuh sebenernya si Pika tapi gue lagi males jalan. Gue lagi hemat tenaga buat nonton nanti malem." Kataku dengan lesu.

"Nggak usah dilabrak. Liat aja ntar kalau lo udah nikah sama Pak El bakalan sungkem semua tuh mereka sama lo."

"Cez! Ntar malem nonton Bian balapan yuk," Rayuku pada Siska yang sedang menyantap nasi padang pake sambel rendang.

"Gue ajak Gilang boleh?" Tanya Siska penuh harap.

"Boleh dong. Malah bagus. Gilang kan jago balapan juga. Bisa jadi saingan beratnya Bian nanti,"

Bian memang jago balapan sebab sewaktu kuliah dia juga masuk dalam geng motor yang cukup terkenal dikampus.

"Iya ntar gue ikut bareng Gilang. Tapi emang lo boleh keluar sama Pak El?"

"Iya jelas bolehlah kalau nggak ngomong." Jawabku bangga. Kedip-kedip genit.

"Sakit Cez!"

Aku mengusap pahaku yang baru saja dicubit Siska.

"Ya abis lo sembarangan banget kalau ngomong. Jadi lo mau bohongin Pak El gitu? Gue nggak mau kena imbasnya yah kalau ketahuan." Ucapan Siska hampir mempunyai makna yang sama dengan Bian ketika aku merengek untuk ikut nonton balapan nanti malam.

Intinya mereka tidak mau ikut campur jika ketahuan oleh Pak El. Teman macam apa sih mereka? Harusnya susah seneng itu bareng-bareng yah.
Mau tidak mau aku harus menyutujui permintaan itu.

"Iya kalau Pak El marah-marah gue sendiri yang nanggung deh. Lo udah selesai makan kan Cez? Balik kantor yuk, telinga gue lama-lama panas disini."

"Gue mau bayar dulu bentar,"

"Gue minta tolong bayarin es teh manis gue dulu dong. Hehehe," Kataku dengan cengengesan. Tadi aku hanya pesan minuman saja karena mau pesen makan tapi takut muntah karena melihat ada Pika dan bala-bala disana.

"Oke,"

Karena jam istirahat masih tersisa beberapa menit aku mau mengecek meja kerja Bian terlebih dahulu.

"Bian permisi,"

Pemiliknya sedang tidak ada ditempat. Karena yang aku tahu Bian dan Pak El sekarang sedang keluar kantor untuk meninjau salah satu proyek yang ada di Cikarang.

"Asyik! Nemu Beng-Beng. Muehehehe" Aku terkekeh senang menemukan harta karun disana.

"Bi, gue minta Beng-Beng nya 3 yah," Aku meminta ijin terlebih dahulu pada foto Bian yang terpasang dimeja.

MY FUSSY BOSS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang