12. Dag Dig Dug

150K 11.2K 597
                                    

YIPIII

Kalian sukanya adegan yang menguras air mata

Atau

Ngakak sampai sakit perut?

VOTE + COMMENT JANGAN LUPA YEEEE,

🍩🍩🍩

Aku tidak menyangka bahwa candaanku tadi sewaktu dirumah sakit akan menjadi kenyataan.

"Mbak April sialan!" Aku mengumpat sepanjang jalan.

Pak El baru saja mengirimiku pesan katanya Mbak April sedang berkunjung ke apartemennya malam ini. Aku yang tadinya sedang rebahan enak-enak dikasur harus cepat meluncur keapartemen Pak El. Bikin susah saja!

"Assalamu'alaikum" Ucapku memberi salam dengan sedikit keras setelah masuk kedalam apartemen Pak El.

Jangan tanya bagaimana aku bisa masuk. Lewat pintu tentu saja. Aku dan Pak El sudah berbagi password apartemen masing-masing untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini.

"Wa'allaikumsalam." Jawab Pak El. Dia sedang duduk bersama tamunya.

"Wa'allaikumsallam." Mbak April ikut menjawab salamku. Tapi nadanya sengak.

Aku pura-pura terkejut melihat kedatangan dia, "Ehhh ada Mbak April,"

Mbak April memutar matanya jengah melihat kedatanganku, "Ngapain lo kesini?"

Aku meletakkan barang bawaanku yang berisi make-up dan setelan pakaian untuk kerja besok.

"Idihhh, Mbak April amnesia yah? Kan tadi siang aku udah bilang mau nginep disini," Kataku dengan senyum manis. Biar Mbak April muntah sekalian melihat senyumanku.

Mbak April diam. Udah sombong, judes, nyebelin paket komplit banget nih Mbak April jahatnya.

"Hayoooo, Mbak April sendiri ngapain disini?" Ujarku menggoda.

Aku memilih duduk didekat Pak El. Ini karena tuntutan keadaan bukan keinginanku.

"Suka-suka gue lah. Bukan urusan lo juga!" Mbak April yang selalu sinis jika menjawab pertanyaanku.

Aku kasian sama yang jadi suaminya nanti. Siapa yah nanti orangnya.

"El, kamu beneran ngijinin dia nginep disini?" Mbak April memastikan.

Ya Allah, dia tidak lihat apa aku sudah boyongan begini. Kalau bukan karena tingkah gila dia yang kurang kerjaan main malem-malem diapartemen Pak El. Aku juga ogah kali nginep disini.

Kucubit perut Pak El, "Iya mbak,"

"Pak El pintar,"

"Ya udah deh aku mau bobo dulu yah mbak. Silahkan dilanjut obrolannya,"

Aku mengecup pelan pipi Pak El sebelum beranjak, "Mas, aku tidur dulu yah. Jangan lama-lama ngobrolnya. Tidurnya pengin kelonan sama kamu."

Aku berjalan kearah Mbak April yang sudah memasang sikap waspada ketika aku mendekat.

"Mau apa lo?" Dia beringsut keujung sofa.

Kuberi dia kecupan kilat dipipinya sama seperti yang aku lakukan pada Pak El tadi dan dengan centil aku berkata,  "Aku kasih gratis buat Mbak April yang cantik jelita. Takutnya Mbak April ngiri. Wkwkwk."

"Leya!!!" Jeritan horor Mbak April terdengar begitu dirinya sadar. Padahal aku suka dengan wajahnya yang blank ketika aku cium tadi.

Aku melenggang santai menuju kamar Pak El. Baru saja membuka pintu tanganku sudah ditarik dengan kasar.

MY FUSSY BOSS [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now