"Pria bermbut kuning itu, siapamu?" Tanya Sasuke akhirnya berhasil menanyakannya setelah menimbang-nimbang kata apa yang harus ia keluarkan. Sakura mengerenyitkan alisnya bingung kenapa Sasuke penasaran dengan Naruto. Belum Sakura membuka mulutnya untuk menjawab, Jiraiya dan Kakashi datang.
"Semua sudah siap ternyata." Jiraiya membungkuk ditengah-tengah Sasuke dan Sakura kemudian merangkulnya. "Aku yakin film ini akan menjadi film terbaik sepanjang masa." Lanjut Jiraiya semangat tanpa menyadari mood Sasuke yang memburuk akibat intrupsi diantara mereka.
"Meskipun prosesnya panjang dan penuh emosi. Terutama dalam mengurusi artis pemerannya yang tidak memiliki sedikitpun rasa hormat." Sindir Jiraiya pada Sakura dengan tatapannya.
"Yayaya, karena semua itu salahmu sendiri memaksa artis yang tidak ingin bergabung dengan film yang kau garap." Balas Sakura ketus.
"Kau ini! Seharusnya bersyukur karena banyak artis yang ingin bermain di film-filmku. Kau akan lebih terkenal dengan reputasi yang membanggakan Sakura, namamu akan selalu masuk disetiap nominasi film." Ucap Jiraiya semangat dan membanggakan diri. Melihat raut wajah tidak tertarik Sakura membuat Jiraiya semakin gemas karena emosi.
"Kau benar tuan Uchiha seharusnya aku bertindak lebih tegas pada bocah ini." Ucap Jiraiya sambil melepas rangkulannya pada Sakura. Sasuke yang namanya disebut hanya mendecih masih kesal.
"Ini konsekuensi yang harus kau bayar Sakura. Aku akan memotong penghasilanmu di film ini serta memberikan sangsi berupa pelarangan kau bermain peran atau iklan selama satu, tidak! Dua tahun!" Tegas Jiraiya membuat Sakura mendelik tidak suka.
"Ini tidak adil! Aku juga bekerja keras di film itu."
"Di bagian mananya kau bekerja keras? Selama syuting kau selalu menyusahkan orang lain. Kau tau tindakanmu itu sama saja merusak reputasi dirimu sendiri. Hargai orang lain yang berjuang bersamamu selama syuting. Kau tidak tau betapa paracrew sangat kesal dengan kelakukan mu itu. Mereka bekerja lebih keras dari apa yang kau bayangkan, lebih keras dari yang kau lakukan."
"Aku tahu." Jawab Sakura enteng tanpa bersalah membuat Jiraiya semakin naik pitam.
"Jadi sudah kita putuskan semua hukumanmu dan ini berlaku setelah kau memperpanjang kontrak." Tegas Jiraiya. Melihat Sakura yang diam saja membuat Jiraiya sedikit merasa bersalah tapi ini adalah konsekuensinya.
"Kita harus segera keluar." Ucap Kakashi yang sedari tadi membisu di sofa. Lebih tepatnya tertidur di sofa.
Kakashi membuka pintu dan menjadi orang pertama yang keluar dari ruangan dan disusul Jiraiya. Melihat Sakura yang masih diam membuat Sasuke bingung. Sebesar itu kah efek hukuman Jiraiya bagi Sakura? Yang ia tahu Sakura sosok yang tidak akan takut dengan hukuman atau mungkin ia sudah mengalami hari-hari yang berat memungkinnya menjadi lebih sensitif?
"Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Sakura saat melihat Sasuke yang terus-menerus menatapnya. Sasuke hanya menggelengkan kepala kemudian pergi meninggalkan Sakura.
Tanpa mereka tahu Sakura sedang merencanakan sesuatu.
.
.
.
.
.
"Selamat tuan Jiraiya, semoga film ini bisa lebih sukses dari karyamu sebelumnya." Ucap sala satu jurnalis menutup sesi pertanyaan mengenai film yang Jiraiya garap.
"Sesi selanjutnya kami akan mengadakan wawancara kepada para artis yang terlibat mengenai kegiatan pribadi mereka sehari-hari." Ucap seorang pembawa acara yang mengendalikan wawancara yang langsung disambut para jurnalis dengan meangkat tangan untuk melemparkan pertanyaan.
"Untuk Uchiha Sasuke," sebut seorang jurnalis pria. "Setelah film ini, adakah anda berencan mengambil peran lagi di film-film lain karya Jiraiya?" Tanyanya. Sasuke mengambil mikrofon didepanya dan menjawabnya dengan luwes seolah ia sudah memprediksikan akan mendapat pertanyaan seperti itu. Setelah jurnalis puas mencatat pertanyaan lain datang dari jurnalis yang berbeda.
"Untuk Haruno Sakura, apakah rencana anda kedepannya akan sama dengan Uchiha Sasuke?" Tanyanya membuat Sakura terdiam sebentar seolah menimbang sesuatu.
"Aku rasa tidak demikian." Ucap Sakura membuat para jurnalis bertanya heboh karena penasaran. "Saya memutuskan untuk berhenti bekerja di dunia entertainment." Lanjut Sakura lugas. Semua yang berada di sana terkejut termasuk Sasuke. Jiraiya langsung mengambil alih mikrofon yang dipegang Sakura.
"Maksud pemberhentian Haruno Sakura di dunia film ialah ia akan beristirahat sejenak dan kembali lagi." Ucap Jiraiya sedikit agak panik melihat respon jurnalis. "Apa yang kau lakukan?!" Bisik Jiraiya marah di telinga Sakura.
"Tidak. Saya benar-benar akan berhenti di dunia entertainment. Kontrak saya di Jiraiya ent akan berakhir bulan depan dan saya berencana untuk tidak memperpanjang kontrak." Ucap Sakura setelah merebut kembali mikrofon di tangan Jiraiya. Jurnalis langsung ricuh mempertanyakan alasan Sakura hengkang di dunia entertainment dan mengabaikan Jiraiya yang mencoba menjelaskan rencana sepihak Sakura.
"Haruno Sakura, tolong beri tahu kami alasan anda." Pertanyaan itu terus diteriakan para jurnalis yang haus akan informasi membuat Jiraiya pasrah untuk membiarkan Sakura bertindak sesuka hati.
"Ini adalah alasan pribadi saya. Saya berterima kasih pada Jiraiya ent, yang sudah mengembangkan saya dengan sangat baik selama di entertainment tapi, karena saya masih punya tujuan hidup yang lain. Saya berencana akan mengejar mimpi saya yang lain." Ucap Sakura tapi pertanyaan terus berdatangan membuat suasana menjadi riuh.
"Saya akan menata hidup baru dan meneruskan bisnis keluarga saya. Sekian penjelasan dari saya. Terima kasih atas cinta dan dukungan semuanya untuk saya selama ini." Lanjut Sakura kemudian membungkukan badannya.
.
.
.
.
"Apa maksudmu dengan mengatakan hal itu di sana?" Sembur Jiraiya di ruang guest star. "Aku tahu kau marah padaku gara-gara hukumanmu itu tapi, dengan mengatakan kau akan berhenti itu akan membuat semuanya runyam Sakura. Banyak orang yang menawarimu kontrak kerja sebagai brand ambassador. Aku harus mengatakan apa nanti?!" Ucap Jiraiya frustasi.
"Itu sudah menjadi keputusanku." Ucap Sakura dingin dan meninggalkan Jiraiya.
"Oke aku akan minta maaf dan mencabut hukumanmu. Sakura! Sakura!" Teriak Jiraiya memanggil-manggil di dalam ruangan.
Sakura merasa dia bisa bernafas dengan leluasa setelah keluar dan meninggalkan entertainment. Sedari awal ini bukan mimpinya jadi ia tidak merasa kehilangan apapun setelah melepas titelnya sebagai artis. Membuatnya terus tersenyum tanpa sadar.
"Kau serius akan berhenti?" Ucap seseorang dibelakangnya membuat Sakura terkejut. Sasuke.
"Ya." Jawab Sakura singkat sambil meneruskan perjalanannya keparkiran.
"Apa hanya karena Jiraiya menghukummu? Bukan kah itu salahmu sendiri yang bersikap tidak professional." Ucap Sasuke menggurui tanpa menghentikan langkahnya yang terus membuntuti Sakura. Sakura tidak ingin merespon apapun yang keluar dari mulut Sasuke tapi kesabarannya habis.
"Kau kekanak-kanakan." Lanjut Sasuke membuat Sakura mendelik marah ke arah Sasuke. Sakura berbalik dan menghadap Sasuke lebih dekat menatap matanya. Meskipun tingginya tidak sama dan ia tidak bisa mengintimidasinya Sakura tidak peduli.
"Apakah mengambil alih tanggung jawab sebagai kepala keluarga Haruno termasuk kekank-kanakan, Sasuke?" Tanya Sakura bernada kesal.
"Selama ini aku hanya mengejar mimpi orang lain, bukan mimpiku sendiri dan kau tidak berhak menjudge diriku seperti itu. Sekarang siapa yang kekanak-kanakan di sini?" Lanjut Sakura. Sasuke diam tidak merspons ia terkejut dengan perubahan Sakura.
Melihat tidak ada jawaban apapun dari Sasuke, Sakura langsung berbalik dan memasuki mobilnya meninggalkan Sasuke di parkiran yang memandangnya dengan tatapan kehilangan.
TBC
CZYTASZ
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
Chapter 15
Zacznij od początku
