Mereka tidur bersama. Tidur dalam artian yang sebenarnya. Menutup mata dan menunggu hari menjelang pagi.
Sasuke membuka matanya perlahan. Yang pertama ia lihat adalah warna merah jambulah yang menyambut matanya. Warna yang tidak biasa ia lihat saat terbangun dari tidur sebenarnya, tapi ia menyukainya.
Di balik selimut tebal yang ia pakai, tangannya masih melingkari pinggang wanita yang tidur memunggunginya. Sasuke mendekatkan kepalanya ke rambut merah muda di depannya dan menarik napas menciumi bau rambut yang menguarkan wewangian khas perempuan. Wangi cherry manis membuat Sasuke merasa tenang dan semakin mendekapnya.
Terbersit rasa bersalah menghampiri Sasuke karena telah melampiaskan amarahnya kepada Sakura tadi malam. Setelah Sasuke membawanya kekamar Sakura langsung menangis hebat dan ketakutan. Jadi ia hanya memeluknya hingga pagi.
Sakura memang tidak memiliki salah apapun padanya jika mengesampingkan persaingan antar ia dan Sakura selama ini. Sakura hanya lah orang lain yang kebetulan memiliki hubungan dengan Utakata. Salahkan ego dan ambisinya dalam balas dendam menjadikan Sakura batu loncatan untuk menghancurkan Utakata.
Sejak ia masih berkawan. Sasuke tau jika Utakata selalu menaruh atensinya untuk Sakura meskipun lelaki itu masih menjalin kasih dengan Shion. Jujur Sasuke pernah tertarik dengan Sakura saat pertamakali berjumpa, namun secara halus Utakata melarangnya untuk berinteraksi dengan Sakura maupun hanya merasa tertarik dengan berbagai alasan. Tak jarang Utakata menjelek-jelekan Sakura saat Sasuke ketahuan memperhatikan atau diam-diam kagum melihat Sakura. Bahkan persaingannya dengan Sakura terjadi disebabkan Utakata.
Tapi lihat? Sakura tetap kuat untuk Utakata.
Dan Sasuke merasa iri walaupun ia tak mau mengakuinya, Sasuke menginginkan seseorang seperti Sakura
Atau memang ia menginginkan Sakura?
Sakura melenguh dan terbangun saat merasa ada pergerakan di belakangnya. Tangannya meraba bagaian pinggangnya yang terasa berat dan ia menemukan lengan kokoh yang membungkusnya. Sakura ingat semalam ia menangis hingga tertidur di kamar Sasuke. Mengusap wajahnya lalu tangannya Pelan-pelan melepas tangan yang membelit pinggangnya, tapi tangan itu malah semakin menguat.
"Biarkan aku bangun." Ucap Sakura. Suaranya terdengar serak. Sasuke masih tetap di posisi nyamannya malah makin merapatkan tubuhnya. "Aku haus." Tambah Sakura.
Sasuke melepas dekapannya dengan enggan. Sasuke merasa kosong saat Sakura bangkit dari tidurnya. Rasa nyaman yang tadi ia rasakan langsung hilang.
Sakura mencoba membuka pintu berharap kali ini tidak dikunci seperti tadi malam dan ya, pintu itu terbuka saat gagang pintu itu ditarik kedalam.
Suasana sunyi menyambut Sakura. Ia
Berjalan kedapur dan mengambil botol air mineral di dalam lemari pendingin. Setengah dari botol itu habis diteguknya. Sakura benar-benar merasa kehausan saat ini.
Sayup-sayup suara televisi tiba-tiba terdengar di telinganya. Rasa penasaran menghampirinya membuat Sakura menggerakan tubuhnya untuk menghampiri ruang televisi yang ia lewati tadi.
Sakura melihat Sasuke sedang duduk tenang di depan televisi. Sakura ragu untuk menghampirinya apa lagi siaran televisi itu menyiarkan kasus Utakata.
"Kemarilah." Perintah Sasuke tanpa menengok kearahnya. Ragu-ragu Sakura menghampiri dan duduk di samping Sasuke dengan jarak tiga jengkal.
Sasuke maupun Sakura memperhatikan dengan serius isi berita yang di siarkan pagi ini. Sakura kira Sasuke hanya memfitnah Utakata, tapi ternyata itu adalah fakta yang diungkap Sasuke. Sakura merenung memikirkan ia dan Utakata benar-benar bersebrangan, tapi ia yakin Sakura bisa menolongnya agar kembali dan ia percaya akan hal itu.
"Aku bisa melakukan lebih dari ini." Ucap Sasuke tiba-tiba. Matanya masih terfokus kelayar didepannya. Sakura menegang mendengar ucapan Sasuke. Apa maksdunya? Tanya batinnya
"Jangan pernah menunggu Utakata dan jangan kembali berhubungan dengannya." Sakura menengok ke arah pria di sampingnya. Sasuke pun melirik kearahnya hingga mata itu bertemu. Sakura tidak menyangka Sasuke dapat menebak hal apa yang akan dilakukan Sakura kedepannya.
Menunggu Utakata.
"Kau tidak berhak mencampuri apa yang akan aku lakukan."
"Penuhi perintahku maka kau dan Utakata akan selamat." Sakura menatap marah pria didepannya.
"Menjadikan orang lain sebagai korban. Kau sama saja seperti Utakata! Semoga kau juga mendapatkan karma atas apa yang telah kau perbuat." Ucap Sakura kesal. Sakura langsung bangun mengambil tasnya dan beranjak pergi. Tangannya terulur membuka pintu namun pintu itu terkunci.
"Kau tidak akan pergi kemana-mana."
"Biarkan aku pergi!" Teriak Sakura sambil menatap tajam Sasuke yang kini bersandar di tembok memperhatikannya.
"Jika kau tidak mengindahkan perintahku. Aku akan menghancurkan hidup Utakata lebih dari ini. Ucapanku bukan main-main." Ancam Sasuke.
Sakura melampiaskan rasa kesalnya dengan menendang pintu dan mengerang frustasi. Menghadapi Sasuke yang seperti ini benar-benar sulit.
"Kenapa harus aku juga yang kena? Bukan kah semuanya sudah terbayarkan? Jahat sekali kau Uchiha!" Sakura berteriak tidak bisa menahan kekesalannya. Sasuke berjalan santai menuju Sakura yang masih di dekat pintu keluar. Sasuke menunduk mengurung Sakura dengan kedua tangannya. Sakura langsung merapat ketembok was-was.
"Adakah pilihan lain?" Cicit sakura. Sasuke mendekatkan wajahnya memperhatikan Sakura lebih dekat.
"Hanya dua pilihan yang kau punya." Ucap Sasuke sambil mengelus pipi sakura. Sakura menunggu kalimat yang akan diucapkan Sasuke selanjutnya.
"Mengkorbankan perasaanmu untuk Utakata. Atau melihat Utakata semakin hancur karenamu?" Ucap Sasuke lalu mencium pipi Sakura dengan lembut. Tangannya meraih tangan Sakura dan membawanya kembali masuk ke dalam. Dengan kesal Sakura menurut mengikuti langkah Sasuke.
TBC
Hello guyss. Si aku Up lagi nih.
Aku juga mau ngumumin Hiatus aku.
Sebenernya buat ff atau baca ff itu hiburan bagi si aku, tapi karena keadaan si aku saat ini tidak memungkinkan jadi si aku harus mengorbankan hiburan yang ga seberapa tapi luar biasa ini.
Kalo kalian tanya hiatus karena apa?
Banyak faktor sebenernya.
-fokus kependidikan yang harus diselesaikan mengingat sudah menjadi mahasisa yang dituntut dosen. Gila si aku menghadap terus sama dosen ini banyak harus dikonsulin gegara males"an di semster awal berimbas di smster menuju akhir menjadi susah nyari akhir 😩
-kesehatan yang ngedrop terus pas kemarin. Si aku kalo udah baca atau ngerangkai ff suka lupa waktu sampe begadang ga tidur dan itu ga baik buat pemulihan.
-faktor lain lainya (ini udah termasuk dengan galao mikirin cinta bertepuk sebelah tangan yaaa. duhh maafin curhat wkwk) rasanya ingin kembali ke pelukan babang Sasuke.
Aku harap kalian bisa nunggu cerita kelanjutan dari si aku sampe bulan maret 2019. Itu juga mudah-mudahan ga keganggu sama kegiatan lainnya.
Terima kasih dan sampai jumpaa~~~~
Tunggu aku kembali yaaaaa 😙😙😙😙😙😙
YOU ARE READING
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
