Maaf kalo ada typo.
Enjoy
Semua orang terkejut melihat kedatangan Sasuke yang tidak diharapkan. Sasuke melirik sebentar Naruto dengan pandangan menilai sebelum menempati kursi kosong yang tersisa. Seolah kursi itu memang disediakan untuknya, untuknya melihat reaksi keduanya dengan posisi menghadap kedua kubu, Sakura dan Utakata.
"Apa maksud mu dan kenapa kau kemari Sasuke?" Tanya Sakura penasaraan dengan maksud kedatangannya. Sasuke yang masih merasa marah memilih mengacukan Sakura dan mulai membuka berkas-berkas layaknya ia tidak pernah mendengar Sakura bertanya. Sasuke dengan cepat memilah berkas dari kumpulan bukti kasus skandal Sasuke yang memfitnahnya. Dan permainan dimulai.
"Di sini kau beralibi tidak bersalah karena kau tidak ada di lokasi kejadian bersamaku. Padahal jelas sekali kau mengemudi mobilku dan menabrak seseorang sampai sekarat." Ucap Sasuke sambil menujuk semua kertas bertulis ketarangan. Wajah Utakata tegang bukan main. Wajahnya yang sudah tidak berupa karena memar ditambah rasa tegangnya itu membuat Sasuke semakin merasa senang melihatnya. Senang menjatuhkan lawannya.
"Saat itu aku bertanya-tanya kau berada di mana, kenapa kau bisa menghilang begitu saja, padahal kau bukan hantu" Sasuke melirik sebentar Sakura dan tersenyum kecil melihat wajah penasaran Sakura "dan intinya kau meninggalkan semua masalah itu padaku begitu saja seolah semuanya salahku. Dan semua terjawab sudah." Lanjut Sasuke.
"Kau ingin tanyakan tentang ayahmu pada lelaki ini bukan?" Tanya Sasuke pada Sakura yang nampak kebigungan. Sakura yang penasaran hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Sasuke langsung melemparkan sebuah map tepat dihadapan Sakura.
"A-apa ini?" Tanya Sakura setelah menerima map itu dengan ragu.
"Buka dan lihatlah sendiri." Jawab Sasuke.
Dengan rasa penasaran Sakura membuka berkas berkas itu dengan hati-hati dan membaca semua berkas dan lampiran gambar yang tersusun rapih yang langsung dimengerti Sakura.
"Apa maksud semua ini? Bagaimana bisa kau mendapatkan ini Sasuke?!" Jerit Sakura menatap marah pada Sasuke walaupun ia tidak bermaksud menunjukan rasa marahnya pada Sasuke. Sakura hanya merasa takut semua yang ia lihat itu hanyalah kebohongan Sasuke.
"Sa-Sakura, kumohon dengarkan. Aku bisa menjelaskan semuanya." Ucap Utakata sambil mencoba meraih tangan Sakura membuatnya semakin jelas bahwa semua itu benar. Dengan memundurkan badannya Sakura menjaga jarak dan melepaskan tangan Utakata.
"Se-semua itu kesalahpahaman yang mengakibatkan ayahmu kecelakaan." Jelas Utakata dengan memelas berusaha mendapat perhatian Sakura.
"Jelaskan semua rahasia yang kau tutupi sekarang juga!" Dengan marah Sakura melempar map yang ia baca tadi ke wajah Utakata. Naruto yang di sampingnya langsung menahan Sakura agar tidak mengamuk.
Semuanya tidak bisa dihindari lagi. Utakata dengan berat hati menceritakan semuanya dan ia merasa inilah kesempatan ia mengakui segala dosanya di depan Sakura.
"Aku minta maaf Sakura, aku bersungguh-sungguh minta maaf. Tolong ampuni aku." Utakata berlutut di depan Sakura yang menatap nyalang.
"Hari itu paman Dan memergokiku kabur dengan taxi setelah aku menabrak seorang pejalan kaki. Paman lah yang menelpon ambulance dan polisi dimana Sasuke ditangkap. Aku tidak tau paman benar-benar membuntutiku sampai apartement Shion. Aku bermaksud untuk meminta tolong keluarga tuan Orochimaru melalui Shion. Dan semua itu terekam di CCTV yang aku gunakan sebagai bukti." Cerita Utakata dengan tangis terisak.
"Aku bermaksud memanfaatkan Shion karena ia sedang terobsesi denganku tapi, semuanya menjadi mimpi buruk saat ia meminta syarat agar aku menjadi kekasihnya. Karena rasa panik aku menyetujui semuanya. Paman Dan menangkap basah semua yang aku lakukan dan aku rencanakan. Ia sangat kecewa dan memarahiku habis-habisan bahkan ia sempat mengatakan akan membatalkan pertunangan kita membuatku mati rasa dan aku tidak ingin kehilangan dirimu." Lanjut Utakata. Sakura menggeram marah. Ia benar-benar tidak menyangka dengan semua yang melibatkan ayahnya.
"Lalu apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Sakura dingin. Utakata takut-takut menatap mata Sakura dengan pandangan memelas.
"Saat paman Dan akan menelpon polisi untuk menjadi saksi kecelakaan itu Shion merebut ponsel paman dan membantingnya sampai rusak. Paman masih berusaha melaporkanku dengan pergi ke kantor polisi. Aku dan Shion sangat panik, kita mengejarnya dengan mobil Shion. Tapi semua menjadi bencana saat Shion menyenggol samping mobil paman membuatnya oleng dan menabrak pembatas jalan. Karena jalanan yang sepi dan tidak ada saksi aku dan Shion memilih melarikan diri."
"Kau pembunuh! Kau manusia biadab!" Jerita Sakura sambil berusaha menerjang Utakata tapi ditahan Naruto. Naruto terus menahan tubuh Sakura dengan memeluknya namun Sakura terus memberontak.
"Aku mohon maafkan aku Sakura." Utakata terus memohon dengan berlutut dibawah Sakura yang meronta dipelukan Naruto.
"Jadi alasan sebenarnya kau pergi itu untuk menutupi apa yang terjadi agar semuanya tidak terbongkar?!" Tanya Sakura yang dibalas anggukan kepala Utakata.
"Aku sangat mencintaimu tapi aku tidak ingin kehilangan segalanya. Aku mencoba kembali padamu dan menebus segala dosa yang telah aku perbuat dengan selalu di sampingmu hingga akhir khayatku tapi Shion mengancamku akan menceritakan semuanya padamu dan media. Semua itu akan membuatku hancur dan kau akan membenciku. Aku tidak ingin kau membenciku. Aku tidak bisa bebuat apa-apa selain patuh." Jelas Utakata membela diri. Seolah Sakura mulai mati rasa, badannya merosot di pelukan Naruto yang segera ditahannya.
"Sakura aku mohon jangan benci aku." Ucap Utakata lemah. Utakata menyentuh wajah Sakura namun Sasuke menendangnya hingga ia tersungkur.
"Kami akan memproses semua ini kejalur hukum! Kau harus membayar semua yang telah kau perbuat." Ucap Naruto dingin. "Uchiha, aku akan menghubungimu untuk semua bukti yang kau punya saat ini." Lanjutnya. Sasuke menyeringai dan menyetujuinya.
Utakata terasa nyawanya dicabut paksa saat melihat tatapan Sakura menatapnya benci seolah tatapannya mempertegaskan semua yang dikatakan Naruto tadi.
"Jangan, aku mohon jangan! Sakura!" Utakata berteriak saat Naruto membawa pergi Sakura. Tubuh Utakata ditahan polisi penjaga saat ia mencoba menyusulnya.
"Itulah karma yang harus kau tanggung." Ucap Sasuke sebelum meninggalkannya di ruang besuk membuat Utakata lemas seketika.
.
.
.
.
.
Sakura menangis sejadi-jadinya di mobil Naruto. Mereka masih diparkiran dan Naruto bingung harus berbuat apa selain membiarkan Sakura mengeluarkan kesedihannya. Naruto memeluknya dan mengusap punggung Sakura agar ia cepat tenang.
Seolah semua misteri terjawab. Sakura mulai menyusun hati dan pikirannya untuk mengikhlaskan kematian ayahnya. Meskipun sudah bertahun-tahun lamanya setidaknya semua itu dapat terbongkar dari pada tidak sama sekali. Rasa cinta itu menjadi rasa benci dan ia bersumpah Utakata akan membalas semua perbuatannya.
Seolah semuanya menjadi petunjuk kenapa ia selalu mengingat ayahnya saat bersama Utakata dan alasan ia tidak ingin melepaskan Utakata tanpa sebab. Saat itu dengan bodohnya ia menganggap semua itu hanya cinta obsesi.
Kini selesai sudah.
.
.
.
.
TBC
Hi guys~~ maafkan jika aku sering menghilang atau hiatus tanpa pemberitahuan. Banyak hal yang terjadi membuat kepala ini pusing tujuh keliling. Selain karena butuh waktu untuk diri sendiri aku juga butuh sesuatu yang bisa menenangkan diri jadinya aku hiatus dulu.
Jadi mohon maklum dan jangan mempush dengan kasar para author yang lagi stress. Mengerjakan sesuatu itu butuh hati dan pikiran yang baik agar hasilnya baik juga. Jadi terus dukung aja dan tunggu dengan sabar okayy. Aku tau menunggu itu menyebalkan tapi mohon pengertiannya.
Ps: Biar ga stress aku tuh butuh duit untuk jalan-jalan. Apa aku harus jual ginjal ayam? Abaikan wkwk
Setelah ini aku usahain update cepet.
Terima kasih~~
YOU ARE READING
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
