Chapter 2

3.5K 342 11
                                        



Sasuke pov

Bertemu dengan wanita bar-bar semacam Haruno Sakura itu adalah kesialan, apalagi terlibat dengannya. kita tidak pernah akur dan mungkin tidak akan pernah akur selamanya. Tapi sekarang? Aku satu film dengan si berisik Haruno. 'Sangat menyebalkan!'. Di tamabah si licik Utakata aku ingin segera menyelesaikan syuting ini secepatnya.

Menolak tawaran JIraiya akan berakhir diancam dikeluarkan dari agensinya. Aku bisa saja memilih keluar dan pindah ke agensi lain atau aku berhenti di dunia aktor dan meneruskan beberapa usaha ayahku atau mendirikan entertainment milikku sendiri. Lagi pula keluargaku adalah orang yang memiliki kekayaan tiada habisnya. Sombong? Itu bukan sombong tapi fakta!

Ibuku adalah mantan artis kelas papan atas dan aku ingin mengikuti jejak ibuku sebelum menunaikan kewajibanku sebagai pewaris ke-dua. Ibu sangat mendukungku dan selalu menyemangatiku agar bertindak dewasa dan profesional maka aku urungkan keinginanku untuk hengkang dan bersikap profesional. Aku tidak ingin mengecewakannya.

Jadi bintang besar profesional tanpa sensasi-sensasi yang tidak berguna adalah citra yang ku jaga sedari aku pertama kali merangkak di dunia hiburan hingga sekarang ini meskipun aku memiliki cacat yang berhasil aku tutup gara-gara si berengsek Utakata. Jadi sekali lagi aku harus bersabar menghadapi cobaan ini! Ya cobaan agar tidak bertindak kriminal pada  mahluk berambut pink yang sedang terdiam di pinggir kolam dan pawangnya!

Setelah insiden di dapur kemarin dia menjadi sering menghindariku dan Utakata tapi tetap saja ia selalu curi-curi pandang untuk memandangi Utakata. Menggelikan! Mungkin dia tidak bisa move on dari mantan pacarnya itu.

Aku mengintrupsi 'acaranya' kemarin karena aku mendengar percakapan Utakata dengan seseorang entah siapa. Dia ingin namanya terus terpampang di segala media dengan menghalakan segala cara dan sekarang dia menggunakan cara melibatkan artis lain yang sedang populer seperti Haruno Sakura. Karirnya sedang meningkat sekarang.  Trik murahan! Sebelum hal itu terjadi, aku menghentikannya.

Aku membantu Haruno? Ya aku membantunya. Memangnya salah jika membantu pesaing? Kita hanya bersaing secara sportif karena aku tau Haruno sama sepertiku yang selalu menjaga diri dari rumor-rumor buruk skandal yang menjijikan seperti itu. Aku membantu melindunginya karena aku tau dia wanita terhormat meskipun berprilaku kasar dan bar-bar tapi aku tahu dia hanya berlaku tidak sopan kepada orang yang memperlakukannya tidak sopan. Aku tahu hal itu bukan berarti aku selalu memperhatikannya! Kutegaskan itu. Karena kita berjuang di agensi yang sama bertahun-tahun lamanya membuat kita saling kenal. saking kenalnya kita selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik.



Hari ini aku masih harus bekerja seperti biasa, Syuting kemarin di hentikan karena insiden perusakan properti yang akan dipakai syuting. Bertindak terlalu berlebihan aku akui itu dan aku harus mengganti segala keruguian properti.

Si Haruno seperti biasa akan di buntuti oleh Jiraiya dengan penawaran adegan yang menyebalkan, 'lelaki tua itu kapan matinya?' Jika dia ingin Ibunya kenapa dia tidak bertindak seperti calon ayah yang akan melindungi putrinya? Dia malah menjerumuskannya dengan hal-hal yang berhubungan dengan hobinya yang mesum itu.

Teriakan dan umpatan keluar dari mulut Haruno terus menerus. 'berisik sekali' inerku sambil memutarkan bola mata. Lebih baik aku mencari tempat yang tenang mungkin di taman belakang di sanalebih sepi. Tapi dugaan ku salah disana sudah ada Utakata dan Ew... dia bercumbu entah dengan siapa, padahal baru saja kemarin dia akan melakukan hal yang sama dengan si kepala pink. 'Dia benar-benar lelaki bajingan'. terpikir suatu rencana. Aku harus mengabadikan moment ini lalu akan kuperlihatkan pada Haruno agar kegalauannya menjadi-jadi. Haha aku tidak bisa melihatmu bahagia Haruno!

ScriptWhere stories live. Discover now