Gimana? Cepet kan~
Karena cepet nih. Aku mau minta imbalan dari kalean-kalean yang baca cerita karyaku.
Sedih banget liat vote dan followers yang sedikit. Ayok dong follow-follow sama ngasih vote ke si aku sebagai bentuk apresiasi kalian #dih ngemis followers #bodoamatdah
Buat nambah-nambah penyemangat aku bikin cerita yang lain ga apa dong. Kalo sepi-sepi mulu kek gini suka ga yakin buat lanjut, malah kepikiran buat hapus cerita. Kalo mau minta difollback ya tinggal bilang aja bepp.
Kalo masih sepi. Maaf-maaf nih nanti aku hiatus lagi #pundung bin ngambek
Atau mau aku hapus aja? #ngancem
Hahaha aku mau jadi penulis jahat mulai sekarang hahahaha uhok uhok uhok
Kalo ada typo. Bodo amat kali yak haha
Tanpa basa-basi lagi.
Selamat membaca.
Setelah hari itu, Sakura langsung menghubungi seluruh keluarganya dan menguak penyebab kecelakaan yang menakibatkan ayahnya tewas. Tsunade, ibunya tidak henti-hentinya menangis setelah mendengar semuanya dan menyetujui membawa semua itu ke jalur hukum. Dan selama itu Sasuke dan Obito selalu membantunya dengan nemberikan bukti-bukti yang mereka punya.
Sasuke selalu mengunjungi rumah Sakura dengan berdalih memberikan info perkembangan kasusnya tapi, ia harus menelan rasa kecewanya. Karena selama kunjungannya ia tidak pernah melihat sosok Sakura berada di rumahnya. Tsunade mengatakan Sakura menjadi lebih baik dari sebelumnya dan yang ia lakukan saat ini adalah membuka pikirannya dengan kegiatannya. Belajar tentang dunia medis yang sempat ia tinggalkan dulu. Setidaknya Sakura baik-baik saja, pikir Sasuke.
Utakata mendapatkan hukuman pasal berlapis sehingga memperpanjang masa tahanan yang terasa hukuman seumur hidup. Sedangkan Shion, ia telah resmi menjadi tahanan dan mendapat masa percobaan. Orochimaru ayahnya sangat kecewa dengan apa yang dilakukan putrinya. Ia datang kerumah Tsunade dan meminta maaf sebesar-besarnya. Terlihat jelas raut wajah sedih dari sahabat lama saat ia datang ke Tsunade dan berlutut meminta maaf. Orochimaru rela menyerahkan putrinya untuk ditindak lanjuti sebagaimana mestinya agar putrinya sadar apa yang telah ia perbuat.
.
.
.
.
Waktu cepat berlalu film yang digarap Jiraiya dan Kakashi resmi akan segera tayang sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Untuk menyambut semua itu, agency dan para kru yang bertugas menggarab mengadakan konferensi pers sekaligus temu sapa dengan para penggemar Sasuke dan Sakura yang menunggu tayangan film mereka dengan antusias. Dan itu saat-saat dimana Sasuke akhirnya bisa berbicara lagi dengan Sakura setelah sekian lama.
"Kau masih hidup ternyata." Sindir Sasuke saat menduduki kursi riasnya di samping Sakura yang terlihat sudah siap.
"Kau menginginkanku mati Sasuke?" Tanya Sakura dengan nada sarkas. Mendengar suara sarkas Sakura membuat Sasuke memandangnya lama. Merasa ditatap Sakura membalas tatapan Sasuke dengan pandangan bertanyanya.
"Kau menjadi lebih baik ternyata." Ucap Sasuke.
"Maksudmu?" Tanya Sakura pura-pura tidak mengerti. Sasuke tersenyum mengejek dan mencondongkan badannya ke arah Sakura agar lebih dekat.
"Aku kira kau akan memaafkan bajingan itu dan membebaskannya dari segala tuduhan itu. Padahal kau sendiri yang mengatakan 'Tuhan pun maha pemaaf' ternyata kau sama saja sepertiku."
"Aku hanya mencoba memanusiakan manusia." Sakura tersenyum sesaat dan mengalihkan pandangannya ke cermin dan memandang wajahnya sendiri. "Dan ternyata manusia itu terus bertingkah serakah saat kita memanusiakannya." Lanjut Sakura enteng.
"Akhirnya kau menemukan titik cerah huh? Otak macetmu kembali berfungsi ternyata." Sindir Sasuke sambil mengetuk-ngetuk sisi kepalanya yang langsung ditepis Sakura.
"Bisa dibilang seperti itu. Sasuke mulutmu itu selalu menyebalkan tetapi, aku sangat berterima kasih atas semua yang kau lakukan untuk membantu keluargaku. Ternyata kau oranh yang baik." Ucap Sakura tulus membuat Sasuke sedikit terkejut mendapat pujian dari Sakura. Tidak tahu harus mengatakan apa Sasuke hanya mengusap belakang lehernya bertanda ia grogi dan malu. Sasuke tersadar. Ia sedari lama ingin bertanya tentang sesosok pria berambut kuning yang selalu menempeli Sakura.
YOU ARE READING
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
