sial

7.9K 222 2
                                    

"Diraaaaaaaaaa" panggilan nyaring dari luar kamarku membuat aku terbangun dari tidurku .

"Sialll siapa sih yang ganggu hibernasi gue!"

Dengan rasa kantuk yang tersisa dan tingkat kesadaran yang menipis aku bangun dari tempat tidur ku dan berjalan ke arah pintu kamar ku

"Kreeeekkk..." Suara handel pintu yang dibuka.
"Astaga diraaa , jam segini Lo baru bangun ? Sekarang Lo liat ini jam berapa ? Lo ga akan sekolah hah?!"

Dengan malas Kulirik jam dinding yang menunjukkan pukul 07.25

"Arghhh.... Shitt gue terlambat, kenapa Lo baru bangunin gue sih ?" Umpat Dira sembari kelimpungan dan berlari ke kamar mandi .

Danial yang melihat tingkah ceroboh adiknyapun terkekeh dan tak bisa menahannya .
"Mandinya ga usah seabad gue tunggu di bawah! Kalo lama gue tinggal Lo " teriak Daniel kepada Dira.

Dira yang mendengar teriakan perintah dari sang kakanya pun merasa jengah dan mempercepat aksi mandinya .

Dengan secepat kilat dira keluar dari kamarnya dan berjalan cepat menuju ruang tamu .
"Ayok buruan bang gue udah telat nih " ucap Dira sambil berlari kecil keluar rumah dan disusul oleh danial.

"Huffftt... Kalo sampe gua kena hukuman pak Darto ini semua salah lo bang! " Ucap Dira pada sang kakanya. "Lah kenapa jadi salah gue ? Salah lo lah yang tidur udah kaya kebo susah banget buat di banguninnya" timpal danial.

Dira hanya mendengus kesal . Bagaimana tidak ? Sudah terlambat disamakan dengan hewan pula . Astagaaa hal ini membuat mood Dira buruk.

Nadira Maheswari gadis cantik berbadan mungil itu kini berjalan mengendap di koridor sekolah , berharap tidak ada satu guru pun yang mengetahui nya.

"Pokonya gue ga boleh ketauan pak Darto, Apalagi sampe di hukum ." Bisik Dira pada dirinya sambil berjalan perlahan.

Ternyata usaha Dira yang masuk secara mengendap seperti maling tak sia sia . Akhirnya dia sampai dikelasnya XII IPA 2 untung saja kelas nya itu sedang free class kalo tidak usahanya akan sia sia.

"Kesiangan lo? " Ucap Jessica yang membuat Dira nyengir ala kuda. Melihat perlakuan Dira yang seperti itu membuat Jessica menggelengkan kepalanya . "Kenapa Lo bisa kesiangan ? " tanyanya. "Abang gue tuh yang bangunin guenya siang" dengus Dira mengingat kejadian tadi pagi . "Bukan Abang Lo yang salah . Tapi lo , Lo yang susah di bangunin masih aja ga sadar kalo tidur lu tuh kaya beruang hibernasi tau ga" mendengar jawaban itu Dira hanya bisa membelalakan matanya dan mengerucutkan bibirnya. Bagaimana tidak ? Sahabat nya ini sama saja seperti abangnya .

Jam sekolah telah usai tetapi Dira masih disekolah karena ada rapat OSIS yang di laksanakan tiap minggunya . Sehingga membuatnya menjadi pulang sore hari.

Dilihatnya jam yang dikenakan di lengannya "ahhh... udah jam 17.53 gue harus cepet pulang sebelum hari makin gelap " dikeluarkan dari saku bajunya benda pipih itu dengan lihay jemari nya menelepon Danial untuk menjemputnya "halo bang jemput gue ya sekarang di halte Deket sekolah buruan " diseberang sana Danial menjawab telpon dari adiknya "duh Ra , gue ga bisa jemput Lo_. Tuuuuuttt tuutttt..." Belum sempat dani selesai berbicara Nadira sudah terlebih dahulu memutuskan telponnya.

"Emang ya adik gue tuh ga ada sopan sopan nya Abang sendiri , sakit hati Abang dek. " ucap Danial yang menatap nanar layar handphone nya sambil mengirimkan pesan teks untuk adiknya .

Nadira yang kini berdiri sendiri merasa kesal karena sang Kaka tak bisa menjemputnya.

Ting!

Orang ganteng
Lo balik sendiri ya . Gue ga bisa jemput hati hati adekkuhhhh😘

"arghhh ... Emang ya punya Kaka sama sekali ga bisa gue andelin . Jam segini apa masih ada kendaraan buat gue pulang ? Tega banget sih Kaka gue nelantarin gue dan nyuruh gue balik sendiri ! Ini kan udah hampir gelap kalo gue di culik gimana ? Kalo gue di cabuli sama peremanan gimana ? Kan dia juga yang repot . Aaaaaahhhhhhhhh mamaa bang Danial tegaaaaa"ucap Nadira setelah melihat chat dari sang kakanya.





Dear Kapten [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang