17. Si Anak Pejabat Itu

Mulai dari awal
                                    

Seperti biasa, wanita dengan gosip sulit untuk dipisahkan. Sedikit saja berita mencuat maka bahasannya menjadi merembet ke mana-mana. Niat mereka untuk diskusi apa saja yang akan mereka sampaikan pada klien nanti hilang begitu saja. Beruntung Reta ingat dia harus ke kampus sehingga obrolan mereka berakhir begitu saja karena kompornya pergi. Sembari menunggu klien mereka datang, Navya dan Chandra memutuskan untuk memesan makanan. Mengobrol sekaligus menunggu membuat mereka lapar.

Setelah mereka selesai makan hingga memesan dessert barulah klien mereka datang bersama Bagas.

"Sorry ...," bisik Bagas pada dua sahabatnya. Menjadi satu-satunya laki-laki di antara tiga perempuan riweuh membuat Bagas tahu betul jika sahabatnya meski mereka sendiri tukang ngaret, tapi mereka paling malas disuruh menunggu.

Navya memperhatikan wajah dua orang kliennya. Sebagai wujud profesional dia tersenyum dan berjabat tangan dengan dua orang yang kemungkinan calon mempelai dan seorang wanita yang entah siapa. Dia sama sekali tidak menampakan wajah kesal karena menunggu lebih dari satu jam. Benar kata Chandra pasangan ini terlihat jomplang. Bukan maksud menghina hanya saja wajah perempuan bernama Ayunda itu terlihat terlalu timpang untuk wajah sang calon mempelai pria bernama Henry itu. Mengingat Budiman Hartawan yang masih terlihat kece di usianya, sepertinya Ayunda ini lebih mirip sang ibu, karena sulit menemukan kemiripan di antara Budiman dan Ayunda.

Meeting berjalan dengan baik, syukurlah baik Ayunda maupun Henry tidak terlalu banyak menuntut macam-macam. Justru wanita bernama Christine yang katanya perwakilan dari keluarga Ayunda yang meminta ini itu untuk pesta mereka, sedangkan si mempelai hanya manut apa yang dikatakan Christine.

"Sejak tadi kita belum membahas di mana kira-kira pesta pernikahan itu akan diadakan?" tanya Navya karena tadi mereka melewati tawaran penyewaan gedung dan aula pernikahan.

"Pernikahan akan diadakan di rumah mempelai wanita di perumahan Paradise Garden," jawab Christine.

"Bapak Budi memiliki rumah di blok A di perumahan itu. Letak rumahnya tidak terlalu jauh dari pintu masuk. Taman belakang rumah cukup luas untuk mengadakan pesta," ucap Christine lagi.

"Ah, kebetulan sekali, saya juga tinggal di perumahan yang sama," ucap Navya.

"Ah kebetulan sekali, kita bisa sering berkomunikasi jika tinggal di lingkungan yang sama. Tinggal di blok mana?" tanya Ayunda, wanita itu terlihat antusias.

"Blok C," jawab Navya.

Ayunda langsung banyak bicara menceritakan bagaimana gambaran taman belakang rumahnya yang akan dijadikan tempat pesta. Wanita itu juga terbuka jika akan survei ke rumahnya kapan saja, karena wanita itu tidak bekerja. Berbeda dengan Ayunda yang berubah antusias, Chatrine justru berubah menjadi pendiam setelah wajahnya sedikit kaget ketika Navya mengatakan tinggal di blok C. Sedangkan si mempelai pria terlihat konstan dengan senyumnya tanpa banyak bicara. Sampai akhir pertemuan, semua berjalan lancar. Mereka berjanji bertemu untuk mengunjungi beberapa tempat yang akan menjadi pendukung acara mereka nanti.

**************

"Gila ... emang keren, sih, nih perumahan. Pantesan tuh anak pejabat mau pestanya di sini saja. Masuk gerbang perumahan berasa masuk negeri dongeng," komentar Bagas setelah mobil yang dikendarainya boleh masuk oleh satpam. Karena Kalandra tidak bisa meninggalkan tokonya akhirnya Navya meminta Bagas dan juga Chandra mengantarnya pulang. Dia malas untuk kembali ke toko batik Kalandra tapi tidak mau sendirian di rumah.

"Satpamnya juga ketat banget, kagak akan kemalingan kalau gini ceritanya," komentar Chandra.

"Gila ... ini blok A nya? Keren ... kalau prewed-nya di sini juga bagus. Berasa kayak di eropa-eropa," ucap Bagas.

Sepanjang perjalanan menuju rumah tempat tinggal Navya, keduanya tak berhenti berkomentar meneliti sekeliling.

"Tuh, rumah yang depan. Stop, gue harus buka gerbang dulu ...," ucap Navya menginstruksikan Bagas.

Navya keluar dari mobil dan membuka gerbang pintu dan menyuruh Bagas untuk memasukan mobilnya ke dalam.

"Chan, lo ngerasa gak, sih, terlepas dari pemandangannya yang wow, tapi suasana di sini sepi banget ... berasa masuk kota mati gue," ucap Bagas pada Chandra. Sengaja pria itu berpendapat setelah Navya menjauh dari mereka. Dia sangat tahu Navya sangat parno dengan hal berbau hantu dan mistis.

"Hayo masuk ...," ajak Navya setelah kembali mengunci rumah.

"Lo tinggal berdua aja di sini?" tanya Chandra setelah memasuki rumah.

"Wow ...," komentar Chandra lagi karena melihat dalam rumah yang berantakan.

"Kalandra sama bang Nattan sering nginep berdua di sini waktu gue tinggal sama mertua gue. Gue juga baru hari ini balik ke rumah. Dan baru liat kelakuan tuh orang dua," ucap Navya mengomel, tapi tangannya bergerak membereskan semua kekacauan itu.

"Duduk aja dulu, gue beresin ini. Kalau mau keliling-keliling juga, sok aja," ucap Navya sembari beberes.

Chandra dan Bagas memilih untuk berkeliling dari pada duduk. Dua sahabat Navya itu sekarang mengerti kenapa si anak pejabat itu mau mengadakan pesta di taman belakang rumahnya sendiri. Halaman belakang rumah Navya yang berada di blok C saja sebesar ini, apalagi yang berada di blok A.

Kedua orang dewasa yang lupa jika mereka sudah dewasa itu berlarian di taman belakang yang memang hanya baru ditumbuhi rumput saja juga sedikit kotor karena daun pohon dari satu-satunya pohon di taman itu berguguran. Maklum Navya dan Kalandra baru pindah, dengan kerumitan situasi yang ada, mana sempat mereka menata taman. Dua orang yang empat tahun terakhir ini harus puas tinggal di kostan tanpa halaman girang bukan main. Mereka berlari bak film india sampai Chandra yang lupa jika dia memakai rok slim fit terjatuh karena tingkahnya sendiri. Bagas tertawa puas menertawakan Chandra yang jatuh dengan tidak elitnya. Tapi, tawanya langsung berhenti ketika Chandra bangun dari jatuhnya dan menemukan sesuatu dari rerumputan ini.

"AAAAAAAA ...." keduanya berteriak menemukan sesuatu yang tak seharusnya ada di taman belakang rumah.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang