37. Mencari Benang Merah

56.3K 8.1K 278
                                    

Saat memperhatikan foto itu dengan lebih seksama, memang sekilas terlihat pagar di belakang orang yang berada dalam foto. Tunggu dulu, ada pagar di belakang orang itu, artinya dia berada di dalam rumah, bukan?

"Orang itu ... orang itu melewati pagar belakang dan berada di halaman belakang," ucap Navya memperhatikan foto itu.

"Pria itu, apa mungkin dia orang yang meninggalkan jejak sarung tangan lateks?" tanya Navya lagi,

"Jika pria itu bisa melewati pagar belakang, itu berarti ... itu berarti dia bisa masuk dengan mudah ke rumah ini. Dia ... dia bisa berkeliaran di rumah ini tanpa kita ketahui ... dia ... dia mungkin sedang memperhatikan kita sekarang," ucap Navya mulai histeris. Kalandra meraih Navya ke pelukannya dan mengelus punggung wanita itu sebelum wanita itu menjerit histeris karena pikiran buruk yang berada di kepalanya sendiri.

"Apa benar tidak ada seorang pun yang tertangkap kamera memasuki rumah tadi malam?" tanya Willy. Yang dijawab dengan gelengan kepala oleh ketiga pria lainnya. Mengerti jika mungkin Kalandra butuh waktu untuk menenangkan Navya yang mulai menangis ketakutan, Nattan membawa dua pria lain untuk memeriksa rekaman CCTV tadi malam. Mungkin ada yang mereka lewatkan hingga tidak melihat ada orang lain selain mereka di rumah itu.

Kalandra masih memeluk Navya yang mulai rileks di pelukannya. Terlalu banyak hal yang terjadi, Kalandra tidak bisa menyalahkan Navya dengan pikiran buruk dan ketakutan berlebihan wanita itu. Navya hanyalah wanita biasa dengan kehidupan menyenangkan yang dijalaninya, lalu mendadak hidupnya penuh dengan hal gila, itu bukanlah sesuatu yang mudah diterima.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Kalandra setelah Navya yang sejak tadi menyembunyikan wajahnya di pelukan Kalandra mendongakan kepala.

"Ke mana yang lain?" tanya Navya setelah melihat hanya tinggal mereka berdua di ruangan itu.

"Memeriksa rekaman CCTV semalam, kamu tidak apa-apa?" tanya Kalandra lagi.

Navya mengangguk menjawab pertanyaan dari Kalandra, dia juga meminta maaf karena kembali bereaksi berlebihan hingga jadi merepotkan. Navya butuh beberapa menit menenangkan diri hingga dia siap untuk menghadapi kejutan yang akan terjadi selanjutnya. Berdoa saja dia tidak terkena serangan jantung dalam waktu dekat karena hal-hal tak terduga yang terjadi setiap harinya.

"Ayo bantu mereka," ucap Navya mengajak Kalandra bangkit dan menemui tiga pria lain yang sedang menonton hasil rekaman CCTV semalam.

Navya memperhatikan kembali foto pria bertopi dan masker itu, mencoba mengingat-ingat apa dia pernah melihat figur tubuh yang mirip dengan sosok dalam foto itu. Berulang kali pun dia memperhatikannya, dia tidak pernah merasa pernah melihatnya. Tiga satpam di depan dan Pak RT yang dia curigai, juga figurnya tidak mirip dengan pria dalam foto.

"Anggaplah pria ini sebagai psikopat yang menyakiti Kak Nitya dan kak Ganes. Sepanjang jalan perumahan ini terdapat CCTV, jadi tidak mungkin satpam dan orang-orang yang memantau keamanan perumahan ini tidak tahu apa yang sudah dilakukan pria itu. Memasuki kawasan rumah orang lain tanpa permisi sudah termasuk sebuah kejahatan. Kenyataannya orang-orang itu mengabaikan tindakan si pria itu, bisa jadi pria itu memiliki pengaruh cukup kuat di perumahan ini. Mengingat para satpam terlihat sangat respek pada Budiman Hartawan, mungkin pria itu juga memiliki hubungan dengan Budiman Hartawan," ucap Navya. Setelah beberapa menit menenangkan diri dan meyakinkan dirinya jika dia tidak sendirian melewati semua ini jadi tidak perlu merasa takut, Navya kembali berpikiran waras.

"Anak Budiman Hartawan?" tanya Nattan. Pria itu teringat serial thriller yang pernah dia tonton, di mana si psikopat adalah anak dari orang kaya yang berpengaruh.

"Aku rasa bukan," jawab Navya. Dia mengingat foto keluarga yang dipajang di rumah keluarga Budiman Hartawan yang dia kunjungi tempo hari. Di foto keluarganya tidak ada anak laki-laki dewasa, kemungkinan anak laki-laki paling besar dalam foto itu masih berusia belasan tahun dari wajahnya yang masih sangat muda.

Paradise GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang