02

1.3K 138 11
                                    


"Jungkook," Taehyung panggil pemuda Jeon dengan suara seraknya.

Si Jeon noleh kilas, lantas keluar dari ruang kamar itu dengan tergesa ia sudah terlambat. Tak ada waktu untuk mendengarkan ocehan pagi pemuda Kim itu.

Taehyung sendiri senyum getir, rasanya seperti ada yang nyayat tipis bagian hatinya. Dan rasanya perih.

Dia bawa kakinya langkah ke arah Balkon kamar, noleh kearah bawah dan nemuin Jungkook dengan sosok Perempuan dengan rambut sebahunya sedang asik bercumbu.

Jelas dia tahu siapa sosok perempuan itu; Jung Eunha Tetangganya yang baru pindah 5 bulan lalu tepat di samping tempat tinggalnya dan Jungkook.

Taehyung milih bungkam dengan apa yang dia lihat, karena sungguh dia bisa saja pergi samperin mereka berdua lalu labrak si Perempuan. Namun, sekali lagi Taehyung lebih milih jadi bodoh karena seenggaknya itu cara satu-satunya untuk buat sosok tampan Kekasihnya itu masih mau tinggal dengannya.

...

Taehyung itu kerja di salah satu Perusahaan yang masih milik Keluarga sebenarnya, namun dia milih jadi Karyawan biasa daripada tawaran Jabatan yang lebih tinggi karena dia mau dapatin Jabatan tersebut dengan usahanya sendiri, tanpa ada campur tangan orang lain.

Dia kerja bareng Jimin juga satu sosok Sahabatnya yang lain, namanya Mingyu.

"Sudah mau jam pulang, kamu mau balik bareng aku?" Itu Jimin yang tanya.

Taehyung geleng sebagai jawaban, dia tadi sudah kabari Jungkook untuk Jemput tapi ternyata pemuda Jeon katanya ada urusan penting jadi dia gak bisa jemput.

Padahal Taehyung tahu itu cuma alibi, karena nyatanya Jungkook lebih milih pulang bareng Eunha daripada sama dia.

Jungkook itu kerja sebagai CEO di Perusahaan Keluarganya, jaraknya tidak terlalu jauh dari Perusahaan milik Keluarga Kim ini.

Dan, yang katanya ada urusan penting itu ternyata karena Jungkook lebih milih Eunha dibanding dia.

"Jangan ngelamun aja Tae, kamu pulang sama aku saja." Pada akhirnya, Taehyung balik bareng dengan Jimin.

Ini masih belum terlalu sore sebenarnya namun rasanya ia sudah sangat lelah.

Saat sampai di depan pekarangan Rumahnya dengan Jungkook, Taehyung turun dari Mobil Jimin, bilang terima kasih dan minta maaf karena gak bisa nawarin mampir dikarenakan dia lagi lelah juga mau cepet-cepet istirahat.

Jimin ngangguk pelan, "sana, masuk." Selesai ngucap itu pandangan Jimin berubah datar.

Taehyung sudah masuk dalam Rumah dan tadi maniknya gak sengaja nangkap presensi dua orang yang buat semuanya makin kacau.

Jungkook yang sedang mesra-mesraan dengan perempuan Jung itu di depan Rumah si Eunha. Tanpa ada rasa takut sedikitpun dari Jungkook akan ketahuan oleh Taehyung. Seperti benar-benar gak anggap ada sosok kekasih manisnya itu.

Dan saat detik kemudian dua orang itu berciuman tanpa tahu tempat, Jimin sukses ngumpat.

"Bajingan!" Suaranya dia buat pelan, takut ganggu kegiatan dua orang gila dikisaran 20 meter depan sana.

Naiki Mobil lalu bawa Audi Hitamnya itu ngebelah padatnya sore hari jalanan di Seoul.

...

"Jungkook, sudah makan?" Taehyung tanyakan itu setelah lihat presensi pemuda Jeon di depannya. Bibirnya membengkak, dan Taehyung jelas tahu penyebabnya.

Jungkook sendiri milih acuh, jalan cepat kearah tangga untuk mencapai lantai kamarnya; dengan Taehyung juga.

"Aku sudah mencoba buta Jung, tapi kenapa rasanya makin tersiksa?!" Lirihnya, dia bahkan gak sadar airmatanya turun.























Tbc...

Pas 500 kata, gua buat pendek karena banyak banget kesibukan😃

Bisa jadi lebih pendek dari itu, namun gua usahain paling enggak ada dikisaran 500-600 kata tiap chapter, kalau memang gak cukup waktu gua buat 300 yang penting ada updatean😀

Dan gua jadwalin cerita ini update dihari; Senin dan Sabtu.

Dua hari dalam seminggu

Wae? [Kooktae] (Hiat Sementara) Where stories live. Discover now