4. Lari dan Lari ...

78.2K 4.8K 320
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Itu Om Lucas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Itu Om Lucas.. di dunia nyata dia umurnya udah 29 tahun.. udah setengah om-om lah ya...

+-+-+-


.


.

Maria masih terduduk di atas tanah dengan beberapa kerikil tajam yang sempat menancap di ujung kakinya yang tak ber-alas. Maria berusaha menguatkan kakinya yang kini terasa begitu sakit dan gemetar di waktu bersamaan.

Saat pikirannya berkecamuk, dari kejauhan sebuah cahaya tiba-tiba datang. Gemerisik daun dan ranting-ranting patah karena langkah kaki seseorang, perlahan tapi pasti mulai mendekat ke arahnya.

Apakah itu Lucas?

Maria mulai panik. Maria melihat ke sekelilingnya, mencari sebuah benda untuk mempertahankan diri. Sampai matanya jatuh pada sebuah patahan kayu yang cukup panjang, namun runcing di bagian ujungnya. Maria meraih benda itu, meskipun dalam hatinya tersenyum kecut, mana mungkin benda itu bisa melindunginya.

Maria memaksakan dirinya untuk berdiri. Namun luka di lututnya membuat kaki gadis itu sulit untuk berlari. Sambil menahan nyeri, Maria berusaha bergerak lebih cepat.

Gerakan langkahnya kalah cepat dengan suara langkah kaki di belakangnya, "Tuhan, aku mohon..."

Maria tidak henti-hentinya untuk berdoa agar pria itu tidak menemukannya. Air matanya kembali mengaburkan pandangannya. Dengan segera, Maria mengusapnya dengan punggung tangannya yang kotor.

"Maria!" Suara penuh geraman itu menggelegar di keheningan malam. Suara yang ia kenali.

Lucas!

Maria menoleh ke belakang. Dia memaksakan kakinya untuk berlari lebih cepat dalam kegelapan. Namun, lagi-lagi Maria terjerembab ke tanah. Ia jatuh telungkup, membuat luka di lutut dan di lengannya semakin dalam dan lebar.

"Ah!" Maria menjerit dan mengaduh pada rasa nyeri di sekujur tubuhnya.

Pada saat yang sama pria bermata biru paling gelap yang pernah di lihat oleh Maria, telah sampai di hadapannya. Auranya yang begitu menakutkan, membuat Maria gemetar. Air matanya tak lagi terbendung, mengalir bagai hujan di pipinya.

Maria (21+) Where stories live. Discover now