2. Lucas Furro Mulberry

73K 4.6K 208
                                    

*****

"Ahh, Lucas ... please ..." Suara rintihan seorang wanita menggema di sebuah kamar kedap suara. Cukup luas untuk dua orang yang saat ini tengah bergulat begitu panas di ranjang.

"Please for what, bitch?" Pria itu tersenyum melihat wanita yang ia tindih menggeliat di lengannya yang dipenuhi tato.

Wanita bermata tosca itu semakin mengerang ketika denyutan di pusat kewanitaannya meningkat seiring dengan sentuhan kasar oleh Lucas di tubuhnya.

"Fuck me, please!" Desah wanita itu dengan nada memohon. Tangannya melingkar di leher Lucas, dan perlahan mulai berani menyentuh dada bidang Lucas.

Lucas menahan pinggul wanita itu dengan tangannya, karena pinggul itu terus bergerak-gerak mendesaknya dengan mengundang.

"Seperti yang kau mau, bitch."

Detik itu juga Lucas mendesakkan dirinya ke dalam tubuh Tania. Lucas mendorong penisnya sedalam mungkin sampai Tania menjerit.

"Ah... pelan-pelan!" Tania memejamkan kedua matanya karena gerakan Lucas yang sangat cepat di dalam tubuhnya.

"Diam." desis Lucas disela-sela hujamannya yang kasar. Bagaimanapun juga, Lucas tidak suka jika seseorang mengontrolnya. Begitupun ketika mereka sedang bercinta.

Lalu ketika desah napas Tania berubah pendek serta pegangannya pada pundak Lucas makin kencang, Lucas sadar, dia telah membuat Tania mencapai orgasme pertamanya. Begitupun seterusnya, hingga satu jam berikutnya, Lucas mengontrol dan menyerangnya tanpa ampun.

***

"Sayang, kamu mau ke mana?" Tanya Tania yang baru saja bangun. Tubuhnya yang telanjang bulat kini berdiri dan menghampiri Lucas yang tengah sibuk mengenakan jaket hitam bertuliskan Mulberry.

"Lucas ..." ucapan perempuan itu menggantung ketika Lucas menyerahkan beberapa lembar uang dari dompetnya.

"Uang?" Tania bingung dengan maksud Lucas.

"Untukmu." jawab Lucas santai.

"Tapi untuk apa?" Tania mencekal lengan Lucas yang hendak pergi meninggalkannya.

"Anggap saja, sebagai bayaran atas service-mu tadi malam."

"Apa kau bilang?!" Tania menggeram kesal. Ketika tangannya hendak memberikan tamparan keras ke pipinya, Lucas telah terlebih dulu menangkapnya.

Ini bukan pertama kali bagi Lucas untuk menghadapi perempuan jalang yang emosional seperti Tania. Lucas tidak pernah memberikan harapan, karena mereka sendirilah yang secara sukarela melemparkan diri kepadanya. Jadi kenapa mereka marah?

"Daripada menamparku, lebih baik kau bersihkan saja tubuhmu." kata Lucas seraya menatap tubuh wanita di hadapannya yang telah semalaman ini memberikan pelayanan untuknya. Menatapnya penuh hina.

Setelah mengucapkan hal itu, Lucas melangkah dan meninggalkan kamar. Lucas tersenyum ketika tangannya yang baru saja memegang hendel pintu, mendengar teriakan, umpatan serta makian dengan menyebut namanya.

"Lucas! Brengsek kau! Lihat saja, aku akan balas perbuatanmu ini kepadaku!"

***

Lucas berjalan santai menuju basement. Dua baris dari posisi mobilnya berada, Lucas mendapati mobil Lamborghini hitam telah terparkir di depan, menghadang mobilnya. Seketika itu pula, dua pria bertubuh besar keluar dari dalam mobil dan memberikan salam dengan menundukkan kepalanya.

"Ada apa?" Tanya Lucas skeptis.

"Tuan ingin berbicara dengan anda."

"Ck, untuk apa si tua bangka itu ingin bertemu denganku?"

Mengabaikan dua bodyguard bodoh itu, Lucas kemudian melanjutkan langkahnya yang tertunda dan berlalu pergi meninggalkan dua pria itu menuju mobil sportnya. Namun baru berjalan beberapa langkah, salah satu dari mereka datang menghalangi jalannya.

"Tuan muda.."

"Minggir." Kata Lucas tak sabar.

"Tapi, tuan.."

"Aku bilang minggir!" Lucas menghantam dengan satu pukulan telak hingga tubuh pria itu mundur ke belakang, darah menetes dari sudut bibirnya.

Ketika Lucas hendak mengarahkan pukulan sekali lagi ke arahnya, suara yang menyerupai geraman dingin itu berhasil mencegah tangannya untuk kembali terayun.

"Lucas!"

Lucas memutar tubuhnya. Mata birunya menatap pria tua dengan setelan jas hitam dan tongkat putih yang berfungsi sebagai penyangga tubuhnya yang renta.

"Berhenti membuat masalah! Masuk ke dalam mobil, sekarang!"

****

Plak!

Suasana hening di mansion Mulberry kembali ramai dengan suara tamparan yang cukup keras dari pipi Lucas.

"Setelah gagal dalam misi, bisa-bisanya kau bermain ke kelab malam dan tidur dengan wanita jalang!" Reginald tidak percaya dengan perbuatan bejat sang putra.

27 tahun sudah Reginald mengasuh anak semata wayangnya tersebut. Dia mengenal bagaimana sifat Lucas. Pria yang kini hanya berdiri tanpa ekspresi, tidak memiliki simpati dan begitu mudah menggunakan fisiknya untuk menghilangkan nyawa orang yang dianggapnya tidak lagi berguna. Dan sekarang... lagi-lagi Lucas membuat ulah. Salah satu rumah bordil yang berada di sudut kota Sisilia kini berada dalam tahap waspada. Para polisi yang sebelumnya tidak berani mengusiknya, mulai memonitor gerak-gerik kelabnya.

Kau benar-benar sudah berubah, Nak... bukan lagi Lucas yang dulu-Reginald berkata dalam hati.

"Aku hanya melakukan tugasku, ayah." kata Lucas enteng.

Reginald menyandarkan tubuhnya di sofa. Dia cukup lelah, setelah seharian ini berunding dengan Reino Lucena, kepala jaksa pemerintahan. Perundingan yang cukup alot, namun bisa ditangani segera olehnya.

"Perbaiki kesalahanmu." Reginald memasang wajah serius.

"Maksud ayah?" Lucas mengerutkan dahinya, bingung.

Reginald merogoh sesuatu di saku jasnya. Lalu mengeluarkan selembar foto.

"Siapa pria ini?" Lucas mengambil foto itu.

"Jullian. Beberapa hari yang lalu, dia kalah judi."

"Lalu?" Lucas menaikkan sebelah alisnya.

"Ayah ingin kau menjemput anak perempuannya."

"Anaknya? Kenapa?" Lucas semakin bingung dengan arah pembicaraan Reginald.

"Jullian menjadikan anak gadisnya sebagai tebusan, dan..."

Reginald menegakkan tubuhnya dan menatap Lucas cukup lama.

"... dan ayah tidak ingin kau menyentuh gadis itu. Jika sehelai rambut saja kau menyentuhnya, ayah akan membuat perhitungan kepadamu."

Lucas terdiam untuk sementara waktu. Detik berikutnya, sudut bibirnya tertarik ke atas, sehingga membentuk sebuah seringai misterius.

"Deal."

Maria (21+) Where stories live. Discover now