7# PELUKAN

177K 9.5K 576
                                    

VOTE DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA SUPAYA MEREKA SEMUA JUGA IKUT KISAH SI ALGERIAN. HAPPY READING

*

*

*

Taksi yang ditumpangi Sienna dan Indah mengerem mendadak karena ada sebuah motor yang menghalangi jalan mereka.

"Kak Catur," ucap Indah saat melihat Catur yang menghadang mereka. Bahkan ada Alam yang juga di samping taksi.

Catur turun dari motornya. Ia berjalan mendekat ke taksi lalu membuka pintu taksi dan menarik tangan Sienna.

"Ngapain sih?" tanya Sienna yang merasa kesal dengan sikap Catur.

"Lo antar Indah!" titah Catur kepada Alam.

Catur berjalan ke motornya lalu naik.

"Naik!" ucapnya

Menyadari Sienna yang tak juga bergerak naik membuat dirinya semakin emosi.

"CEPETAN NAIK!!" bentak Catur membuat Sienna terlonjak kaget.

Sienna langsung bergerak naik duduk di jok belakang. Dengan cepat Catur melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata - rata.

"Lo kalau mau mati jangan ajak gue!" teriak Sienna dari belakang.

Catur semakin mempercepat kecepatan membuat Sienna reflek memeluk Catur. Hal itu membuat Catur terkejut. Dirinya bahkan tak sadar melengkungkan ujung bibinrya membentuk senyuman tipis.

Motor Catur berhenti tepat di jalan sepi membuat Sienna melepaskan pelukannya.

"Turun!" titah Catur membuat Sienna turun.

Catur pun ikut turun lalu berjalan mendekat ke arah Sienna membuat gadis itu sedikut melangkah mundur.

Entah dimana keberaniannya seperti waktu pertama masuk sekolah. Ia sangat takut dengan Catur yang ada di depannya ini.

"Lo takut, huh?" tanya Catur hampir seperti orang berbisik.

"Ng-ngapain gue takut!" ujar Sienna

"Dibayar berapa lo?" pertanyaan Catur tentu membuat Sienna bingung.

"Gak usah sok polos. Gue emang gak suka sejak lo cari masalah sama gue dan sekarang lo buat rasa gak suka gue ke lo semakin besar nona Malvieno!"

"Maksud lo apa? Gue ngelakuin apa emang?"

"Cuih! Lo pikir wajah polos lo itu mendukung buat gue percaya sama lo? DASAR GAK TAU DIRI?!" teriak Catur diakhir kalimat.

Plak!!

Pipi kiri Catur langsung terasa panas ketika telapak kanan Sienna menamparnya.

"Jangan pikir lo bisa bicara seperti itu sama gue. Bahkan lo lebih terlihat gak tau diri karena suka menghina orang lain TUAN CATUR ALKA PUTRA KRAISAN!" setelah mengatakan itu Sienna langsung berbalik meninggalkan Catur.

Bodo amat sama dirinya yang harus jalan kaki yang penting ia tak melihat wajah Catur sekarang.

Baru beberapa langkah, cekalan tangan dari Catur membuat Sienna berhenti.

"Gue antar pulang."

"Gak usah!" ketus Sienna

"Gak usah keras kepala."

"Dan gak usah jadi tukang maksa!" balas Sienna.

"Gue antar pulang atau lo gue cium disini!" ancam Catur.

Hal itu tentu membuat Sienna menatapnya jengkel. Sienna berjalan mendekat ke motor Catur.

Catur melajukan motor. Kali ini dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan mereka tak saling bicara hanya sepi yang menyelimuti.

Sekitar dua puluh menit motor Catur berhenti di depan sebuah restoran.

"Turun."

Sienna langsung turun tanpa banyak bicara.

"Ngapain lo disitu?" tanya Catur saat melihat Sienna yang tak kunjung mengikutinya.

"Ngapain gue masuk?" tanya Sienna balik.

"Keras kepala," gumamnya

"Makan. Emangnya mau ngapain lagi kita ke restoran?!" lanjut Catur

"kita? Lo aja kali gue gak. Mending gue makan di situ," ujar Sienna menunjuk ke warung yang ada di seberang jalan.

Catur memandang warung itu kemudian memandang Sienna kembali yang sudah berjalan menuju warung sate yang tadi gadis itu tunjuk.

Merasa kesal akhirnya Catur menyusul gadis itu juga.

"Bang satenya sa---"

"Dua," potong Catur yang tiba tiba sudah ada di samping Sienna.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam warung lalu duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Lo gak punya uang ya?" pertanyaan Catur membuat Sienna ingin mencakar wajahnya.

Entah kenapa tapi Sienna merasa hari ini Catur terlalu cerewet. Malas meladeni Catur, Sienna memilih memainkan ponsel.

Tak lama Abang tukang sate menghampiri mereka dengan dua porsi sate yang di bawanya.

"Terima kasih," ucap Sienna sebelum tukang sate itu berlalu.

Sienna langsung menyantap sate yang menjadi kesukaannya selama tiba diindonesia.

"Ini gimana cara makannya?" sungguh pertanyaan yang hampir membuat Sienna tersedak.

Gadis itu menengok ke samping melihat wajah Catur. Apakah lelaki itu bercanda atau tidak. Namun nyatanya Catur benar - benar bertanya. Sienna yang sejak lama di Canada saja tau bagaimana cara makannya masa Catur tak tau?

Hampir saja Sienna kelepasan tertawa karena merasa lucu dengan wajah cengo Catur.

"Lo campur kek gini. Setelah udah kecampur sama bumbunya baru lo makan kek gini. Gitu aja gak tau!" ujar Sienna menjelaskan.

Catur pun mengikuti apa yang di jelaskan Sienna.

Setelah sepuluh menit akhirnya mereka selesai makan sate lalu membayar kemudian keluar dari warung sate menuju motor Catur yang tadi di parkiran restoran.

Mereka langsung naik motor dan Catur melajukan motor menuju rumah Sienna karena hari yang mulai sore.

"Gue kira lo tinggal sama orang tua lo," ujar Catur

"Lo gak pulang?" tanya Sienna membuat Catur mendengus.

Sienna berbalik ingin masuk ke gerbang rumah namun suara Catur membuatnya kembali berbalik tetapi apa yang dilakukan Catur selanjutnya membuat Sienna susah untuk mengatur detak jatungnya.

"Maaf dan terima kasih untuk hari ini," ujar Catur yang memeluk Sienna erat.

***


Jangan lupa VOTE & KOMEN !!
Semakin banyak yang vote dan komen maka aku juga semakin cepat update teman-teman ♡

Follow ig : ✰ [ rrrodiyah ]✰

ALGERIAN (S E L E S A I)Where stories live. Discover now