3#SIENNA PUTRI ARIESTELA MALVIENO

250K 11.9K 728
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE, COMENT AND SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA SUPAYA MEREKA SEMUA JUGA IKUT KISAH SI ALGERIAN. HAPPY READING

*

*

*

Terkadang realita tak sesuai ekspetasi. Kamu membayangkan akan seperti A malah yang terjadi seperti B.

Semua itu sudah hal biasa dan hanya perlu rasa sabar untuk menjalani walaupun jauh dari rencana.

Seperti gadis berambut hitam serta tas berwarna hitam yang sedang menyusuri kakinya di koridor BRAWIJAYA.

Tak peduli tatapan aneh dari siswa yang di temuinya selama melewati koridor, gadis itu berjalan hingga tiba di depan sebuah ruangan yang ada diatas pintunya bertuliskan Ruang Kepala Sekolah.

Setelah mengetuk tiga kali dan mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk, gadis itu masuk lalu duduk di hadapan seorang wanita paruh baya yang tersenyum menyambutnya

"Jadi kamu setuju sekolah di sini?" Pertanyaan itu membuat gadis yang bername tag Sienna Putri Ariestela Malvieno hanya diam.

"Okay tak usah jawab. Kamu akan masuk ke kelas 12 MIPA 1" Setelah itu pintu kembali terbuka menampakkan sosok wanita yang berumur sekitar kepala tiga.

"Permisi Bu maaf saya telat"

"Tidak apa-apa Bu Setya. Perkenalkan ini murid baru yang akan menjadi anak wali Ibu" mendengar penuturan itu membuat wanita yang tadi di panggil 'Bu Setya' menengok ke gadis yang sedang duduk itu.

"Oalah, baik Bu saya akan mengantarnya ke kelas" ujar Bu Setya ramah.

"Baiklah. Kamu bisa pergi ke kelas barumu diantar sama Bu Setya"

Kini Bu Setya dan gadis yang bernama 'Sienna' berjalan menuju kelas 12 MIPA 1 yang ada di lantai atas.

Jika sekolah lain harus naik tangga menuju lantai atas maka berbeda dengan BRAWIJAYA yang hanya perlu menekan tombol lalu lift terbuka dan membawa mereka ke lantai atas.

Sienna sendiri tak begitu kaget karena sekolah lamanya bahkan lebih bagus dari BRAWIJAYA, High School University Canada.

Gadis yang selalu memasang wajah datar itu merupakan siswa pindahan dari Canada. Ia pindah karena ada alasan tertentu kalo tidak ia sendiri tak mau lagi kembali di negara ini. Tempat yang sudah merubah hidupnya menjadi tak bercahaya dan tak berwarna.

"Kamu tunggu disini ya, Ibu masuk nanti akan Ibu panggilkan kamu" Sienna hanya mengangguk tanda mengerti.

"Selamat Pagi semuanya!" Seruan itu membuat seluruh siswa 12 MIPA 1 langsung diam.

"Kalian kedatangan murid baru. Ibu mohon jangan ada yang bertanya hingga dia selesai memperkenalkan diri"

"Ayo masuk!" titah Bu Setya

Siswa laki-laki kelas 12 MIPA 1 dibuat heboh melihat Sienna yang berjalan masuk dengan tampang datar. Bahkan para siswa perempuan juga ikut heboh karena melihat ternyata murid barunya adalah gadis yang hari ini menjadi trending topic di seantero BRAWIJAYA.

Pekikan mereka terpaksa tertahan karena melihat suasana yang tiba tiba tak enak. Bagaimana tidak. Di depan kelas sana para inti Algerian berjalan masuk diikuti sang ketua dari belakang, Catur.

"Ken-- let's the game begin" suara Catur pelan saat ia mengucapkan empat kata terakhir disertai seringai licik.

"Dari mana kalian?" Suara Bu Setya membuat tatapan Catur fokus ke arahnya.

"Pipis berjaamah Bu-- aw anjir!" Umpat Akbar diakhir kalimat membuat Bu Setya melotot padahal kakinya diinjak oleh Virgo.

"Kamu memaki saya?!"

"Eh anu itu e-enggak kok Bu. Maksud saya kami pipis berjamaah jadi buawnjir!" ujar Akbar membuat Bu Setya menghela napas. Sudah biasa!

"Silahkan duduk" mereka pun berjalan ke bangku masing-masing kecuali Catur yang masih berdiri membuat seisi kelas bahkan Bu Setya mengernyit bingung.

"Ngapain kamu Catur?" tanya Bu Setya

"Nunggu pacar saya" Entahlah apakah Catur sedang berusaha melawak atau hanya berucap. Tapi ucapan ngawurnya itu membuat sekelas kaget.

"Apa maksud kamu?"

Kini tatapan Catur menuju ke gadis yang sedari tadi hanya memasang raut datar.

"Ngaco kamu. Sana duduk," titah Bu Setya tapi tak dihiraukan oleh Catur. Bahkan remaja itu masih  berdiri menatap ke kedua bola mata hazel yang juga sedang menatapnya.

Entah lah perasaan mereka berdua sama-sama penasaran hingga mereka tak mendengar suara Bu Setya.

"Catur!!" teriak Bu Setya untuk ke tiga kalinya membuat Catur kembali bersuara.

"Dia duduk sama saya Bu!" Setelah itu tangan Sienna ditarik Catur menuju bangku di bagian pojok tempat Catur duduk.

Lelaki itu memilih bagian pojok agar leluasa tidur di saat jam pelajaran yang tak disukainya.

Catur adalah lima persen dari anak anak indonesia yang bersikap nakal tapi memilih otak yang bisa dibilang diatas rata-rata. Baginya nakal boleh bego jangan. Ketua Algerian itu bahkan sering kali diikutsertakan dalam ajang olimpiade antar sekolah bahkan ia pernah mewakili BRAWIJAYA ke tingkat nasional dalam ajang olimpiade matematika.

Jika separuh orang membenci matematika maka berbeda dengan Catur. Lelaki itu bahkan menganggap matematika sebagai kesenangannya.
Menurutnya matematika itu mudah karena hanya mencari dan menemukan, bukan seperti sebagian mata pelajaran yang harus mengikuti zaman dan jawabannya kadang tak pasti.

Kini kelas menjadi ricuh karena tindakan Catur yang menarik Sienna duduk di samping bangkunya padahal Sienna sudah berusaha melepas tangannya.

"Catur jaga sikap kamu. Sienna belum memperkenalkan diri dan ka---"

"Sienna Putri Ariestela Malvieno pindahan dari Canada yang malas senyum dan suka keju tapi tak suka coklat"

Daebak!!

Itu suara Catur yang menyeruakan identitas Sienna. Gadis yang ia paksa duduk sebangku dengannya.

Bahkan sang empu pemilik identitas itu kaget bukan main.

"Tak kenal maka ta'aruf!" celetuk Akbar membuat Almon menjitak kepalanya.

***

Jangan lupa VOTE & KOMEN !!
Semakin banyak yang vote dan komen maka aku juga semakin cepat update teman-teman ♡

Follow ig : ✰ [ rrrodiyah ] ✰

ALGERIAN (S E L E S A I)Where stories live. Discover now