ALGERIAN (S E L E S A I)

10# TRISTAN 2

✰VOTE DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA SUPAYA MEREKA SEMUA JUGA IKUT KISAH SI ALGERIAN. HAPPY READING ✰

*

*

*

Pulang sekolah kali ini Catur tak membiarkan Sienna pulang dengan tenang.

Setelah mengatakan kalimat yang membuat Sienna kesal kini Catur kembali membuat Sienna kesal karena Catur dengan secara paksa menggenggam tangan Sienna menuju parkiran sekolah.

Sepanjang koridor mereka menjadi pusat perhatian dan hal itu tentu membuat Sienna risih.

Merasa Sienna tak nyaman karena tatapan dan bisikan dari siswa siswi dengan langkah lebar Catur berjalan cepat.

Saat sampai di parkiran Catur langsung membuka pintu mobil lalu menyuruh Sienna masuk. Dengan terpaksa Sienna masuk dan duduk dengan perasaan kesal.

Catur berjalan ke pintu mobil sebelah, ia masuk lalu menyalahkan mesin mobil dan melajukan mobil meninggalkan lingkungan sekolah.

Sepanjang jalan mereka hanya diam. Sienna dengan kekesalannya sedangkan Catur dengan keterdiamannya.

Entah ada apa namun tiba tiba Catur memberhentikan mobil di tepi jalan membuat Sienna menengok.

"Kena-"

Cup

Catur mengecup pipi Sienna.

Sienna membeku di tempat sedangkan Catur dengan keheranannya mengapa ia bisa melakukan itu.

"Gue gak ber--"

Plakk

"I hate u!" dengan amarah yang memuncak, Sienna berusaha membuka pintu namun dengan cepat Catur menekan tombol di sampingnya sehingga Sienna tak dapat keluar.

"Bukain pintunya brengsek!" muak Sienna.

Catur dapat melihat kemarahan dan kebencian di kedua mata gadis itu.

Entah apa yang merasukinya sehingga ia kini berani memeluk Sienna.

"Maaf!" satu kata yang istilahnya haram di ucap oleh seorang Catur Alka Putra Kraisan. Namun seoramg Sienna membuat kata itu terucap.

Suara tangisan Sienna memasuki gendang telinga Catur membuat lelaki itu merasa bersalah telah membuat gadisnya menangis. Gadisnya?

Lima menit tak mendengar suara tangisan lagi membuat Catur menunduk  melihat Sienna, ternyata gadis itu sudah terlelap dengan mata sembab serta hidung yang merah karena menangis.

"Lo dan Tristan apakah punya hubungan lebih?" gumam Catur yang menatap  lekat wajah cantik Sienna.

***

Sudah pukul delapan malam dan Sienna baru saja terbangun dari tidurnya.

Di pandangnya ruangan sekitar.

Tunggu! Ini bukan tempatnya, lalu dimana ia sekarang?

What the asdfgh!

"Brengsek!" ia berjalan keluar dari kamar tersebut.

Sienna bisa melihat luasnya rumah ini yang mengalahkan istana negara.

Sekaya itukah orang tua Catur?

Tak mau membuat kakinya capek harus mencari sang penguni di tempat yang luasnya membuang waktu, akhirnya Sienna dengan berani berteriak memanggil sang empu rumah.

"CATURRRRR BRENGSEKKK!!"

Dan yups!

Sosok itu terlihat keluar dari kamar dengan kaos oblong hitam dipadu celana jeans hitam diatas lutut serta rambut yang acak - acakan.

"Lo pikir ini hutan huh?"

"Ngapain lo bawa gue ke rumah lo?" tanya Sienna balik.

"Bunuh!" ucap Catur membuat Sienna menatapnya tajam.

"'Jangan macam - macam lo ya!"

"Kurang kerjaan amat gue harus bunuh lo langsung!"

"Cara ngebunuh lo itu ngedekatin, buat lo jatuh cinta terus tinggalin lo!" lanjut Catur tanpa dosa.

"BRENGSEKK!" gadis itu merogoh ponsel di sakunya lalu menelpon seseorang.

"Nanti gue kirimin alamatnya, Tan!" kalimat akhir yang di ucapakan Sienna kepada seseorang yang ia telpon setelah itu ia langsung masuk kamar mengambil tas nya.

"Tan? Tristan? Atau setan?" gumam Catur kemudian berjalan masuk kembali ke kamarnya tak peduli dengan Sienna yang sudah berjalan turun tangga untuk pulang.

Suara deruman motor membuat Sienna berjalan keluar gerbang. Ia tersenyum tipis melihat Tristan menjemputnya.

Memang tadi yang di telponnya adalah Tristan. Dirinya takut pulang malam.

Setelah motor besar itu melaju jauh dari depan gerbang, Catur yang sedari tadi mengintip Sienna dan Tritan mengepal kedua tangannya.

"Gue harus cari tau secepatnya!"

Lagi dan lagi Tristan membuat Catur marah.

***

Jangan lupa VOTE & KOMEN !!
Semakin banyak yang vote dan komen maka aku juga semakin cepat update teman-teman ♡

Follow ig : ✰ [ rrrodiyah ] ✰