Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
###
Tujuh belas tahun yang lalu.
"Jadi kerja kelompok di rumah siapa?" Tanya Kanya pada salah satu teman perempuannya.
"Gak tahu. Kata cowok-cowok sih mending di rumah Prava aja."
Kanya yang memang sebangku dengan Prava langsung mengkonfirmasi. "Va, beneran kerja kelompok di rumah lo aja?"
Prava yang sibuk membereskan buku ke dalam tas hanya mengangguk. "Tadi kata yang lain sih gitu."
"Ih, rumah lo kan jauh."
"Jauh dari rumah lo?" balas Prava.
Kanya mengangguk sambil memeluk tas gendongnya. "Gak bisa di rumah Nanda aja? Atau yang lain?"
Prava menggedikan bahunya. "Anak-anak minta di rumah gue. Coba aja lo minta ganti tempatnya deh. Gue sih gak masalah di mana juga, bebas."
Kanya terdiam dengan jawaban Prava.
Rumah Prava itu jauh. Jauh dari tempat tinggal Kanya lebih tepatnya, tapi tidak jauh dari rumah teman-temannya yang lain.
"Gak berani ah, Va."
"Yaelah," Jawab Prava tidak acuh sambil menggendong tasnya.
"Kalau gue izin pulang duluan gimana?" cicit Kanya sambil mengikuti Prava keluar kelas.
"Bebas. Kalau yang lain ngizinin ya gak apa-apa."
"Ih, Prava... bubas-bebas mulu dari tadi."
"Yaudah, Nya, ikut dulu aja. Urusan pulang kan gampang."
Kanya langsung memakai jaketnya kemudian memindahkan tas yang sedari tadi ia peluk ke punggungnya.
"Nih pake helmnya," ucap Prava setelah mereka berdiri di depan motor pria itu.
"Yang lain mana?"
"Nunggu di gerbang katanya."
Kanya mengangguk. Setelah itu Kanya langsung menaiki motor Prava, bersiap pergi ke rumah temannya itu untuk mengerjakan tugas kelompok.
"Va! Kita kan satu sekolah dari SMP, lucu ya! Ini pertama kalinya kita satu kelompok!"
"Haah?" teriak Prava di balik helm full-face nya.
Kanya menggeleng di balik punggung Prava.
"Pegangan yang bener dong, Nya! Leher gue sakit lo narik-narik tas!"
Kanya mengangguk dan langsung melingkarkan kedua tangannya itu ke tubuh Prava.
Kanya dan Prava, dua sahabat yang sekarang duduk di bangku SMA kelas dua. Dua sahabat yang selalu sebangku sejak SMP, tapi tidak pernah berjodoh urusan kerja kelompok. Tapi hari ini, setelah lima tahun berteman dan duduk bersama, ini pertama kalinya mereka bisa satu kelompok.
