15. Greatest gift

2.2K 315 39
                                    

###

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

###

Lima tahun sebelumnya.

Masa-masa paling menenangkan menurut Prava dan Kanya dimulai sejak dua bulan yang lalu.

Semenjak kehamilan Kanya menginjak 7 bulan, all-day sickness yang Kanya harus lalui akhirnya selesai. Digantikan dengan Kanya yang terlihat lebih ceria dan lincah seperti Kanya sebelum hamil.

Saking rindunya bekerja, Kanya juga mengambil beberapa pekerjaan dengan kontrak singkat minim beban. Biasanya ia datang ke acara-acara TV berdurasi gak lebih dari 2 jam, mengisi acara dengan menyanyi 2-3 lagu, atau cuma sekedar datang sebagai tamu.

Mbak Yayu wajib dibawa di setiap kegiatan Kanya. Kalau acaranya malam dan Prava gak harus lembur, laki-laki itu pun akan menemani walaupun tetap menolak disorot kamera. Kehamilan Kanya jadi luar biasa menenangkan setelah sebelumnya selama enam bulan diam-diam didominasi kekhawatiran Prava.

Pada bulan ini, perasaan deg-degan juga gak sabar lebih sering meliputi Prava dan Kanya.

"Mbak, saya tuh hamil udah 9 bulan tapi Prava baru mau rakit-rakit tempat tidur gitu, emang sempet ya?" komentar Kanya yang sibuk mengintip Prava yang berada di dalam ruangan yang didesain untuk calon anak mereka.

"Ya sempet atuh, Bu. Kan ngerakit tempat tidur gak akan sampai seminggu."

Kanya mengangguk kecil tanda setuju. "Padahal anak bayinya juga gak akan tidur di kamarnya."

"Bapak-bapak baru gitu kan masih semangat, Bu. Segala diada-adain. Berasa mau menyambut presiden persiapannya," komentar Mbak Yayu yang ikut mengintip.

Kanya terkekeh mendengar perumpamaan Mbak Yayu. "Mbak harus tahu, minggu lalu Prava gak bisa tidur karena stroller incaran dia udah ada yang beli."

"Loh iya, Bu?"

"Iya!" pekik Kanya menahan tawa. "Untungnya saya waktu itu lagi susah tidur juga, biasa Mbak, engap. Jadinya saya dengerin aja semaleman ngeluh soal stroller."

"Terus jadinya gimana, Bu?"

"Jadinya saya ajak ke toko lagi, inget gak Mbak? Weekend kemarin saya sama Prava pergi, kan? Nah itu buat nyari stroller yang sesuai standar Prava," cerita Kanya dengan seru.

Mbak Yayu tertawa renyah mendengar cerita Kanya. "Ya, Bu. Saya aja bukan siapa-siapa udah gak sabar banget pengen ketemu bayi ini. Apalagi Ibu sama Bapak yang jadi orang tuanya."

Kanya tersenyum hangat mendengar ucapan Mbak Yayu. "Iya ya, Mbak. Saya juga gak sabar, tapi takut juga."

"Bu, saya sih gak ada pengalaman melahirkan, tapi saya yakin, semuanya bakal baik-baik aja. Saya bakal ikut temenin juga."

"Makasih ya Mbak Yayu."

"Mbak Yayu nih, Nya. Dari aku lahir sampai anak aku mau lahir, dia ada terus di semua momen itu," celetuk Prava yang tiba-tiba bergabung ke ruang TV.

IdyllicWhere stories live. Discover now