6. A day with a little sunshine

1.8K 346 36
                                    

###

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###


Sekarang.

Kanya menatap aplikasi kalender lewat handphonenya dan menyadari hari ini tepat satu bulan semenjak ia dan Prava keluar dari rumah sakit.

Walaupun masih mencoba meraba-raba permukaan kehidupan masing-masing dan satu sama lain, Kanya harus akui ia dan Prava sejauh ini sudah melakukan yang terbaik.

Seperti contohnya sekarang.

Semenjak satu minggu yang lalu, ia dan Prava sepakat untuk mengantar Kiya ke sekolahnya bersama. Toh Prava nggak bekerja dan Kanya pun sama.

"Mami, Mami, Mami," ucap Kiya semangat.

"Hmm? Kenapa, Sayang?" Tanya Kanya sambil menoleh pada Kiya yang duduk di belakang.

Kalau harus diceritakan, awalnya Kanya memilih duduk di sebelah Kiya di jok belakang mobil, tapi justru anaknya itu protes kenapa Maminya gak duduk di sebelah Papinya yang menyetir.

"Papi, Papi, Papi!"

Prava mengintip dari spion tengah dan tersenyum hangat pada anak kecil yang persis perempuan di sebelahnya itu. "Kenapa, Kiya? Semangat banget, ya?"

Kiya mengangguk-angguk sambil sedikit menghentakkan kakinya. "Mami sama Papi tahu gak kalau hali ini Kiya mau jalan-jalan sama Miss?"

Kanya dan Prava yang sebenarnya tahu langsung memekik bersama. "Oh, ya? Mau jalan-jalan ke mana?"

"Papi nggak diajak, Ki?" Tanya Prava dengan nada pura-pura sedih.

"Gabisya Papiii, ini kan buat anak kechil. Papi dah guede!" Jelas Kiya penuh semangat.

"Yah, berarti Mami juga gak boleh ikut?"

Kiya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan tawa. Bagi perempuan kecil ini rasanya menyenangkan dan memacu adrenalin bagaimana sebentar lagi ia akan pergi jalan-jalan tanpa orang tuanya.

"Mami sama Papi di lumah aja ya? Kiya gak lama kok, sampai jam sebelas kata Miss. Janji deh. Sebental."

Kanya dan Prava otomatis sama-sama terkekeh mendengar ucapan Kiya. Si perempuan kecil itu berucap dengan nada meyakinkan seolah-olah kedua orang tuanya akan menangis iri karena ditinggal olehnya.

"Yaudah, deh. Kalau Kiya perginya sebentar sambil merhatiin ucapan Miss baik-baik, main sama temen-temen Kiya yang seru, nanti Mami kasih hadiah!"

"Wah! Apa?!" Pekik Kiya senang.

"Kiya baik loh, Mamiii!" Ucap Kiya percaya diri.

"Kiya sayang sama semua temen Kiya. Kiya juga suka dengelin Miss kalau lagi bicala."

Prava tanpa sadar kembali menahan senyum mendengar celotehan Kiya.

"Mami mau bikin pasta!"

"Aaaah!!" Teriak Kiya kegirangan.

IdyllicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang