Pemungutan Suara

43.6K 2K 368
                                    

Judulnya kayak apaan aja hahaa.

Btw ada pembaca yang komen, kenapa panggilan Irene nggak diganti aja, karena nggak pas sekarang udah berhijab. Kalau aku sendiri sih santai aja. Dan sebenarnya hak author untuk menggunakan panggilan apa saja ke tokoh cerita, seperti di Adira misalnya, panggilan khas mereka papah-mamah. Dan hak author juga untuk mengganti atau tidak. Istilahnya, ini cerita saya, suka silakan baca, kalau nggak sreg hanya karena panggilan ya nggak baca pun nggak masalah. Karena panggilan ini memang jadi letak unik dan khasnya tokoh-tokoh di sini yang dari awal cerita aja udah dijelaskan karakternya yang absurd.

Cuma aku kan nggak egois. Masukan pembaca meski hanya diutarakan satu dua orang, tetap aku pertimbangkan. Jadi untuk keputusan terbaik apakah panggilan Irene akan diganti atau tidak, saya balikkan lagi ke pembaca, mau diganti atau tidak? Saya ambil suara terbanyak.

Apapun keputusannya diterima saja karena nggak mungkin saya bisa memuaskan semua pembaca. Kalau misal nggak sreg dengan keputusannya nanti, mau ninggalin cerita ini juga nggak masalah. Namanya cerita fiksi jangan dibikin ribet. Sama halnya kayak nonton drama, semisal nggak sreg sama jalan cerita atau karakter tokohnya, ya nggak usah nonton lagi, bukan protes ke sutradaranya.

Terima kasih banyak untuk yang bersedia urun suara. Mohon maaf untuk segala kekurangan baik cerita maupun diri author. Dan awal aku bikin cerita ini juga bukan genre yang serius-serius amat, ada sisipan komedi, dan diwarnai ke-absurd-an tokohnya. Jadi kalau panggilannya absurd ya maafkan, coz konsep ceritanya memang begitu.

Makasih banyak untuk yang sudah support 😊❤️

Nikah Yuk, Mas!Where stories live. Discover now