Prolog

8.6K 256 8
                                    

"Kenapa mama gak bisa memaafkan dia?" tanya lelaki-kurang lebih 27 tahun-pada mama nya.

Perempuan paruh baya yang ada didepan lelaki itu tampak sangat sedih melihat anak bungsu nya yang terlalu dibutakan akan cinta.

"Dia tidak pantas untuk kau cintai lagi, Reyhan!" seru mama pada anak bungsu nya yang sangat keras kepala itu.

"Setelah kejadian hari itu, mama tidak akan setuju jika wanita itu menjadi istrimu. Mengerti?" tegas mama sekali lagi.

Lelaki yang bernama Reyhan tersebut terlihat semakin geram dan emosi. "AKU TETAP DENGAN PILIHANKU!" bentak Reyhan

Tak lama Reyhan langsung pergi meninggalkan mama nya sendirian di ruang tengah. Dia tak peduli dengan mamanya dan lebih memilih wanita yang telah mengkhianati nya. Yah memang, jika kita sudah dibutakan dengan yang namanya cinta, mata kita pun akan ikut dibutakan karenanya.

****

"Cantik, jangan lupa obatnya dihabiskan ya," ujar wanita cantik yang memakai jas dokter pada seorang gadis kecil.

Gadis tersebut menganggukan kepala sambil tersenyum. "Iya dokter cantik."

Perempuan paruh baya yang berada disamping anak tersebut ikut tersenyum menatap sang dokter. "Oh iya bu, minggu depan Ashila harus check up supaya kita sama-sama tau bagaimana kondisi tubuhnya untuk ke depannya."

"Baik dok. Sekali lagi terimakasih banyak telah membantu merawat anak saya." jawab ibu tersebut dengan ekspresi bahagia.

Wanita yang berprofesi sebagai dokter itu menarik kedua sudut bibirnya dan segera pamit menuju ruangan nya. Tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai di depan ruangan nya, tiba-tiba seseorang telah meneriaki namanya.

"Reyna!"

Mau tak mau wanita yang bernama Reina itu menoleh kearah sumber suara. "Ada apa Ren?". Wanita yang satu profesi dengan nya langsung berlari kecil untuk mendekat. "Mau makan siang?" Reina hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nitip dong! Soalnya masih banyak pasien yang harus aku check." pinta Irene pada Reyna-sahabat se-profesinya.

"Yah sendirian lagi kan nih. Yaudah mana uang nya?"

****

Reyhan mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Dia hanya akan melakukan ini saat pikirannya sedang kacau ataupun saat kondisi jalanan sepi. Dia sangat kesal mengapa mama nya begitu benci dengan kekasihnya? Reyhan tau memang kesalahan kekasihnya di masa lalu cukup fatal. Tetapi Reyhan tetap mau memaafkan kekasihnya. Sedangkan mama nya? Tak lagi merestui hubungan mereka.

"AAAARRRGGHHHH!!!"

"Kenapa mama gak mau ngasih kesempatan kedua buat Audy?!?"

Pikirannya saat ini benar-benar kacau sampai sampai dia hampir menabrak seorang wanita yang ingin menyebrangi jalan. "Aaaaaaaaaaa.." teriak wanita itu sekencang mungkin.

Reyhan pun langsung menginjak rem mobilnya dengan cepat. Untung dia tak sampai menabrak wanita itu. Sedetik kemudian dia langsung turun dari mobil dan menghampiri wanita itu. "Jalan tuh pake mata!"

"Heh, dimana mana jalan pake kaki bukan mata!" tegas wanita itu membalas

"Udah salah, marah marah lagi! Untung gak jadi ditabrak.!" sahut Reyhan lagi

"Kok jadi kamu yang marah? Harusnya aku yang marah karena KAMU HAMPIR SAJA MENGHILANGKAN NYAWA ORANG, TAU GAK?" wanita ber jas dokter itu semakin tersulut emosinya hanya karena lelaki gila dihadapan nya saat ini.







Ini masih permulaan, jadi sedikit dulu:v

*vote?....
*comment?.... ❤


~Next part?~

Reyna AprilliaWhere stories live. Discover now