Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Malam itu sehabis kelas malam, Mingyu akhirnya baru keluar dari lingkungan sekolah jam 8 malam. Dengan ransel menempel di punggung, ditenteng nya juga beberapa buku ditangan.
Usai turun dari bus, Mingyu berbelok menuju jalanan kearah rumahnya.
Aneh. Dimalam yang lenggang ini, kenapa tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah rumahnya?
Mingyu langsung berlari cepat.
Pemuda itu tersentak kaget melihat kerumunan orang berteriak gaduh sambil membawa ember berisi air, di depan rumahnya.
Apa— apa yang sedang terjadi?
Lihatlah. Dihadapannya dengan jelas terlihat rumah Mingyu dikelilingi kobaran api yang besar, seolah siap menghanguskan siapa saja didalamnya.
"Om, i-ini rumah Mingyu kenapa? Kok bisa kebakaran gini?" Cicit Mingyu.
Begitu mengedarkan pandangannya, manik mata Mingyu tidak sengaja menangkap sosok Minju berdiri diantara pepohonan diujung gang. Atau lebih tepat disebut bersembunyi?
Tampak jelas, gadis itu tersentak begitu menyadari Mingyu memperhatikannya dari kejauhan. Detik berikutnya, Minju segera berlari menjauh.
Ah— pasti ini ulah Minju. Tapi sungguh, kali ini tingkah Minju tidak dapat di toleransi lagi.
Tapi Mingyu lebih tersentak kaget begitu menyadari lampu kamar ibunya masih menyala.
Mingyu tau, ibunya itu tidak dapat tidur dengan keadaan gelap. Yang artinya, mungkin Krystal masih tertidur pulas didalam sana.
"Mama!" Teriak Mingyu sembari mengambil ancang-ancang menerobos masuk ke dalam sana.
Tapi ternyata Hyunjin menangkap pergerakan Mingyu. "Mingyu, jangan! Didalam bahaya! Lo bisa kenapa-napa nanti!"
"Gabisa jin. Nyokap gue masih didalam! Gue harus nyelamatin nyokap gue!"
"Gue ngerti, tapi—"
"Minggir lo!" Mingyu menepis tangan Hyunjin yang mencoba menghalanginya, lalu berlari masuk kedalam rumahnya, mencoba menerobos kobaran api.
