x

1.4K 302 57
                                    

Mingyu pikir, malam ini ia akan sendirian dirumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mingyu pikir, malam ini ia akan sendirian dirumah.

Tapi tiba-tiba saja, jam 8 malam tadi ibunya pulang kerumah dengan keadaan marah-marah.

"Dasar wanita sialan! Kenapa nyusahin banget sih?!" Kesal Krystal begitu masuk kerumah.

Mingyu mengernyit heran. "Mama kenapa?"

"Gabisa apa ngebiarin orang seneng-seneng?! Kenapa dia ga mati aja sih sekalian?!" Bukannya menjawab pertanyaan Mingyu, Krystal tetap mengomel sambil menendang kasar kopernya.

Sepertinya Mingyu tau siapa yang sedang ibunya bicarakan. Pasti ibunya Minju.

Pemuda itu menghela napas pelan.

"Mama kenapa ngomong kayak gitu sih? Semua omongan mama itu ga pantas buat dilontarkan, setelah apa yang udah mama lakuin ke ibunya Minju." Setelah menyakiti hatinya ibu Minju, apa masih pantas Krystal mengucapkan harapan-harapan seperti itu?

Krystal berjengit. Balik badan menatap Mingyu tajam. "Apa kamu bilang?!"

Kenapa ekspresi ibunya sampai seperti itu? Toh, apa yang diucapkan Mingyu tidak ada salahnya kan?

"Ga seharusnya mama ngomong kayak gitu. Mama yang udah ngehancurin keluarga Minju, trus apa mama masih tega buat bilang semoga ibunya Minju cepat meninggal?" Jawab Mingyu.

Plak.

Satu tamparan mendarat di wajah mungil Mingyu.

"ANAK HARAM KAYAK KAMU, TAU APA SIH?!"

Pemuda itu memegang pipinya pelan, mengaduh kesakitan. "Apa yang barusan Mingyu bilang itu benerkan, ma?"

Plak.

Tamparan lainnya.

"KAMU BERANI NGELAWAN YA?!" Teriak Krystal.

"HARUSNYA HARI INI SAYA BISA SENANG-SENANG. TAPI GARA-GARA WANITA SIALAN ITU, LIBURAN SAYA JADI HANCUR!" Lanjutnya. "PAKE ACARA MASUK RUMAH SAKIT SEGALA LAGI. KENAPA GA SEKALIAN MATI AJA SIH?!"

Bugh.

Tanpa ampun, Krystal menggebuki tubuh Mingyu. Kembali menjadikan anaknya itu sebagai samsak.

Tubuh kurus Mingyu terus dipukuli, dijambak, bahkan ditendang berkali-kali.

"Ma-- sakit, ma." Lirih Mingyu.

"Dasar anak haram! Kalo bukan karena kamu, hidup saya ga bakal seperti ini! Ini semua gara-gara kamu!!" Teriak Krystal sekali lagi.




















Air mata terus berjatuhan dari wajah Mingyu. Pemuda itu memeluk tubuhnya erat. Berusaha melindungi dirinya sendiri.

Tidak apa. Mingyu juga sudah terbiasa dikata-katai anak haram, oleh ibu kandungnya sendiri. Mingyu juga sudah terbiasa, setiap ia berusaha menasihati ibunya malah pukulan yang ia dapatkan.

Mingyu sudah terbiasa hidup seperti ini.

Tidak sedetik pun Mingyu menyesal telah mengucapkan semua kata-kata itu. Mingyu harap, suatu saat nanti ibunya akan sadar dan berhenti melakukan semua hal gila itu.

















"Kamu! Daripada saya makin marah,  mendingan keluar sekarang juga!"

"CEPAT! KELUAR SEKARANG JUGA!" Tubuh Mingyu ditarik paksa keluar rumah. "Diam disini sampai besok pagi!"

Dan setelahnya, Krystal membanting keras pintu rumah tepat dihadapan Mingyu. Pemuda itu tampak terdiam memperhatikan keadaan sekitar.

Malam ini hujan deras. Apa ibunya tega membiarkan Mingyu tidur semalaman didepan rumah, dengan keadaan hujan deras seperti ini?

✔️ Mère | Kim Mingyu Where stories live. Discover now