[6] Why ??

579 211 202
                                    

Aku selalu cemburu kepadanya.
Apakah aku menyukainya?
Atau aku hanya tak rela, melihat dia bahagia?

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Vote sebelum baca!

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿Vote sebelum baca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading
🌵🌵🌵

"Omg, Lee Min-ho! Kenapa so sweet banget!"

Nadin memeluk tubuh Tesya seraya menggigit jari, "Yaampun, Sya. Gue iri banget! Kira-kira, Rendi seromantis ini gak ya? " Ia terus saja berbicara, namun matanya terfokus pada layar handphone.

"Lo enak, sudah punya doi! Lah gue? Cuma bisa menghayal!" Ia menengok, lalu kembali melihat drama itu.

Saat ini, seluruh teman kelasnya sedang merasakan kegabutan yang luas biasa. Jam pelajarannya saat ini sedang kosong. Ibu Kartika, guru matematikanya sedang berhalangan untuk masuk. Sehingga, masing-masing murid sedang berusaha untuk menghibur diri dengan cara apapun.

Ada yang bermain gitar, games, mendengarkan musik, atau menonton film seperti yang Tesya dan Nadin lakukan.

Kriiing...

Mendengar bel pulang, seketika ia tersenyum seraya memasukkan buku-bukunya. Nadin yang sadar akan perbuatan Tesya, sontak ia menyerngitkan alisnya, "Lo mau pulang?"

Ucapannya hanya dibalas senyuman seraya memeriksa, apakah semua barang-barangnya telah masuk ke dalam tas. Ia mencium pipi Nadin, kemudian berdiri, "Bye sayang! Gue balik duluan ya," ucapnya seraya berjalan pergi.

"TESYA!" teriaknya lantaran kesal. "Ah, lo gak asik! Masa langsung balik!" ucapnya dengan suara keras, lantaran Tesya terus saja berjalan.

"Ah bete! Padahalkan, gue gak mau pulang," gumamnya seraya meraih tas, dan beranjak berdiri.

🍃🍃🍃

Seketika langkah santainya berubah menjadi larian kecil. Netranya bertemu pada pundak pria, yang sedang berjalan di depannya, "Rio!" Ia berlari dengan langkah sangat cepat, untuk menyusul Rio.

Rio yang sadar akan suara Tesya, ia memperlambat langkahnya agar sejajar dengan Tesya.

"Yo, lo mau langsung pulang?" tanyanya yang saat ini sedang berjalan di sampingnya. "Yuk, minum es cendol!"

"Es cendol? Lo ngidam?"

Sontak ia tersenyum, "Kemaren, gue denger lagunya almarhum Didi kempot. Makanya gue ngidam."

Pemilik Hatimu [Sejeong] On Going Where stories live. Discover now