[18] Badai Telah Kembali

205 27 4
                                    

Rasa cemburu bisa kapan saja muncul, dan dengan siapa pun.

-Anggel Pranata Aulia-

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote ya ❤

Happy Reading
🌵🌵🌵

Tiba saatnya hari di mana Tesya dan teman seangkatannya melakukan field trip.

Seperti hari-hari biasanya, ia selalu tersenyum menyambut pagi harinya. Namun pagi ini berbeda ... ia nampak lebih bersemangat menatap gadis mungil dari pantulan cermin seraya bergumam, "Asli, lo cantik banget. Gue bangga jadi diri lo."

Tesya terus saja tersenyum, hingga senyuman itu memenuhi wajahnya. Saat ini Tesya sudah siap. Ia melenggokan tubuhnya seraya menata rambutnya di depan cermin agar terlihat lebih perfect.

Jam sudah menunjukkan pukul 06:00 pagi. Ia segera keluar dari kamar menjinjing tas hitamnya. Kedatangannya disambut hangat oleh Laras yang membawa tupperware bertingkat. Laras sudah menyiapkan banyak makanan yang akan diberikan kepada Tesya. Ia tau, jika sang anak tidak akan sempat untuk melahap sesuap makanan lantaran dirinya harus berangkat secepat mungkin.

Tesya segera menyalimi punggung tangan Laras untuk segera berpamitan. Hari ini Tesya akan pergi bersama Rio, Nadin dan Rendi. Sesuai kesepakatan, 3 menit lagi mereka akan datang untuk menjemput Tesya.

"Kamu berangkat sama siapa Nak?" tanya Laras berbisik.

"Sama teman-teman Bund. Nanti mereka datang ke sini," sahut Tesya yang sibuk dengan handphonenya.

Sesaat Tio datang mendekati keduanya dengan wajah terlihat serius, "Di depan sudah ada teman-teman kamu. Ada yang cowok juga." Ketika Tio menegaskan keberadan pria, wajahnya berubah menjadi masam.

Laras melirik heran wajah Tesya seolah-olah bertanya, "siapa?" Laras merasa khawatir jika Tio akan marah kepadanya karena Tesya berteman dengan Pria.

Bukan hanya Laras yang cemas, Tesya pun merasakan itu. Ia takut jika Ayah akan melarangnya untuk pergi. Entah bagaimana, seketika kecemasan itu hilang saat Tio duduk seraya berkata.

"Syukur deh kalau kamu punya banyak teman. Ayah pikir kamu tidak punya teman."

Ucapan Tio berhasil membuat Tesya dan Laras tersenyum.

"Jelas punya dong Yah. Anak secantik dan sebaik Tesya, masa iya tidak punya teman," sahut Laras mencairkan suasana.

Tesya tersenyum sangat lebar hingga menunjukkan sederet gigi putihnya. "Ayah engga usah khawatir, mereka anak baik-baik kok. Ayah engga salah pilih sekolah untuk aku," ucapnya yang segera memeluk Tio.

Pemilik Hatimu [Sejeong] On Going Where stories live. Discover now