Chapter 16

2.6K 240 47
                                    

Setelah menelpon dokter Shim, Yunho bergegas ke rumah sakit bersama Jihyun dan Suho yang menyetir.

Selama di perjalanan Suho berulang kali melihat kebelakang melalui kaca spion dan menanyakan keadaan Sehun kepada sang ayah.

Yunho hanya mengingatkan kepada anak sulungnya itu untuk tetap fokus menyetir.

Sementara Jihyun masih menangis sambil sesekali menyeka peluh yang menetes di dahi Sehun.

Bagaimana Suho tidak khawatir melihat keadaan Sehun yang terlihat sangat kesakitan dan kesulitan bernapas seperti itu.

"Sehunie, bertahanlah. Sebentar lagi kita sampai, jangan tertidur dulu nak." ujar Yunho mencoba membuat Sehun supaya tetap terjaga.

Sementara Sehun yang sedari tadi bersandar di dada bidang sang ayah hanya bisa mengangguk lemah dengan mata sayunya.

"Appa..." ucap Sehun terdengar sangat lirih.

"Ssstt, jangan banyak berbicara dulu, kau masih lemah sayang."

Sehun terdiam dan menutup matanya yang sudah tidak fokus.

***

Begitu sampai, mereka sudah ditunggu oleh dokter Shim dan beberapa perawat yang sudah siaga menunggu di depan Unit Gawat Darurat.

Yunho dibantu Suho dan beberapa perawat mengangkat Sehun ke atas stretcher dan membawanya menuju Unit Gawat Darurat.

"Apa yang terjadi, Hyung?" tanya Changmin kepada Yunho.

"Aku tidak tahu, beberapa hari ini dia terlihat baik tapi tiba-tiba dia mendapat serangan tadi."

"Sehun-ah, kau bisa mendengar ku?" Changmin beralih kepada Sehun yang setengah sadar, namun tidak mendapat respon dari Sehun.

Setelah sampai di ruang gawat darurat, Dokter dan perawat langsung menangani Sehun sementara Yunho, Jihyun dan Suho tidak diperbolehkan masuk.

"Maaf, selain pasien tidak boleh masuk. Kalian bisa menunggu di luar."

Mereka mengangguk. Yunho memeluk Jihyun yang sedari tadi tidak berhenti menangis, mencoba menenangkan sang istri.

Sementara Suho, dia menyenderkan tubuhnya ke dinding rumah sakit dan menutup matanya.

Masih mencoba menerima apa yang terjadi.

Dia sudah sering mendapatkan Sehun dalam keadaan seperti ini, tapi dia masih belum terbiasa karena Suho masih merasakan hal itu, ia takut dan panik melihat Sehun yang kesakitan.

"Kau harus bertahan Sehun-ah, Hyung mohon." lirih Suho.

***

Dalam keadaan sunyi, ditemani suara elektrokardiograf yang berbunyi konstan, menggambarkan bagaimana keadaan jantung Sehun sekarang.

Yunho masih menggenggam jari kurus itu. Sudah satu malam terhitung, ia belum beranjak meninggalkan anaknya yang masih setia menutup mata.

Setelah keluar dari ruangan, perkataan dokter Shim terus terngiang di telinganya sejak kemarin.

"Kita harus segera menemukan pendonor yang cocok untuk Sehun, karena kondisinya yang semakin memburuk."

"Changmin-ah... Tidak adakah cara lain untuk saat ini untuk membuat Sehun bertahan?"

Changmin menggelengkan kepalanya.

"Kerusakan pada jantung Sehun sudah sangat parah, bahkan obat-obatan sudah tidak bisa membantunya hyung.."

Yunho terdiam mendengar ucapan Changmin.

[1] Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang