Chapter 13

2K 217 21
                                    

Dari kejauhan, Sehun hanya bisa melihat ayah dan kakaknya, Suho yang sedang bermain golf.

Ya, hari ini Sehun menagih janji sang ayah yang akan membawanya untuk bermain golf. Namun apa daya, ditengah permainan dirinya merasakan pusing yang luar biasa bahkan hampir tumbang, membuat sang ayah yang tidak bisa di bantah menyuruhnya untuk berdiam dan hanya melihat saja.

Huh, kalau seperti ini sama saja bohong. Lebih baik dia diam di rumah jika dirinya hanya menonton saja karena Sehun juga ingin ikut bermain.

Setelah sekian lama melihat ayah dan kakaknya, Sehun memutuskan untuk menghampiri mereka kembali.

Sehun hendak beranjak, karena dirasa ia sudah baik-baik saja.

"Tuan muda, lebih baik anda di sini saja. Saya khawatir terjadi sesuatu dan tuan besar akan marah." Tapi pelayan menghalangi langkahnya untuk mendekat ke arah sang ayah.

"Aish, aku sudah baik-baik saja. Jangan halangi aku, minggir."

"Maaf tuan muda, tuan besar tidak mengijinkan anda pergi kemanapun. Jadi saya mohon anda menurut, karena jika tidak, maka kami terancam kehilangan pekerjaan kami." Ujar pelayan itu memelas.

Sehun terdiam namun akhirnya luluh, dia kembali terduduk menuruti perkataan pelayan itu. Tidak mungkin dia keras kepala dan memaksa untuk menghampiri ayah juga kakaknya jika pekerjaan seseorang terancam karenanya.

Sekitar empat puluh lima menit berlalu, akhirnya Yunho dan Suho menyudahi permainan mereka. Tidak tega juga membiarkan Sehun menunggu terlalu lama.

Namun, saat mereka berdua menghampiri Sehun, ternyata anak itu sudah tidur dengan lelap meskipun dalam posisi tidak nyaman.

Mungkin terlalu lama menunggu, ditambah kondisi Sehun yang belum baik membuat anak itu tertidur.

"Aku sudah disini, jadi kalian bisa pergi." titah Yunho kepada pelayan yang tadi menemani Sehun.

Pelayan itu menurut dan membungkukkan badannya sebelum pergi.

"Apa nyaman kau tidur dengan posisi seperti ini Hunnie?" ucap Yunho sambil mengelap butir keringat yang ada di dahi Sehun sebelum membenarkan posisi Sehun yang tidur dalam keadaan terduduk tidak nyaman.

Sehun yang merasa terusik kemudian menggeliat, tapi tidak mempengaruhi dirinya yang malah menyamankan posisinya bersender pada dada bidang sang ayah.

"Appa, sepertinya Sehun terlalu lelah sampai tidak terusik seperti itu. Bagaimana cara kita membawanya ke dalam mobil?"

"Hubungi pak Kim, suruh dia memarkirkan mobil sementara di depan lobi kemudian suruh dia kemari untuk membantu Appa membawa Sehun." ujar Yunho.

Suho hanya mengikuti perintah sang Appa sampai mereka berhasil memasukkan Sehun kedalam mobil tanpa mengganggu tidur anak itu.

Dalam perjalanan terasa hening, Suho yang duduk di depan terlihat memainkan ponselnya. Sementara Yunho, setelah memastikan Sehun tidur dengan nyaman dan tidak kedinginan dengan menyelimutinya, kemudian ia menyalakan notebook nya untuk mengawasi beberapa pekerjaan di kantornya.

Sehun terlihat menggeliat bangun, yang pertama kali ia lihat adalah ayahnya.

"Appa" lirih Sehun membuat Yunho yang sedang fokus pada notebook mengalihkan pandangannya.

Melihat Sehun yang terbangun, Yunho memilih untuk mematikan notebook nya itu.

"Eoh, kau sudah bangun Hunnie? Tidurmu terlihat nyenyak sekali." ucap Yunho sambil membantu Sehun bangun, karena tadi jok mobil nya ia turunkan. "Bangun pelan-pelan, nanti pusing."

[1] Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang