Diary : 06 °Kim Taehyung°

4.5K 486 347
                                    

Matahari sudah bersinar terik, membuat pemuda tampan yang kini tengah lari pagi pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Takut kulit putihnya ini menjadi hitam, 'kan nanti ketampanannya berkurang. Setelah sampai di dalam rumah, ia mencari keberadaan Taehyung yang tadi ikut berlari bersamanya. Namun, mereka tadi berpisah. Jadilah ia pulang sendirian dan meninggalkan Taehyung yang entah kemana.

"Jimin hyung, kau tahu dimana Taetae hyung?" Suara Jungkook mengganggu rungu Jimin pada saat dia sedang sibuk-sibuknya memasukkan benang pada jarum jahit.


"Aishhh! tidak bisa diam, Kook?! Aku sedang memasukkan benang jahit ini!" Bukannya mendapat jawaban, Jungkook malah mendapat omelan. Menyebalkan!


Ia pun berjalan meninggalkan Jimin yang masih memasukkan benang jarum hingga keringatnya bercucuran, sesusah apa sih? Hanya memasukkannya saja 'kan.

"Mangkanya, kalau punya mata itu jangan sipit-sipit," gumam Jungkook sebelum meninggalkan Jimin, dan mendapat tatapan sinis dari kakaknya itu.


Tangannya meraih pintu kulkas dan membukanya. Seperti biasa, ritual di pagi hari. Minum susu favorit; susu pisang. Apalagi setelah berolahraga, harus lebih dari satu—atau, lima—mungkin cukup.

Dibawanya lima kotak susu rasa pisang tersebut menuju ruang tengah yang sekarang terdapat presensi Hoseok yang sedang menonton televisi.

"Hoseokie hyung, apa kau tadi melihat Taetae hyung pulang?" tanya Jungkook setelah meminum satu sedot susu pisangnya, lalu mendudukan diri di sebelah Hoseok yang masih kosong.

"Tidak, aku tidak melihatnya. Aku saja baru keluar dari kamar. Bukannya dia biasa ikut lari pagi denganmu?" tanya Hoseok balik dan menatap Jungkook dengan satu alis yang terangkat.

"Memang, tapi tadi kami berpencar."

Hoseok hanya menganggukkan kepalanya, dan kembali menonton televisi yang kini menayangkan acara memasak. Siapa tahu nanti dirinya bisa membantu Seokjin dan Yoongi memasak? Ya walupun terakhir kali ia mencoba memasak berakhir tragis, karena dia membuat panci pink Seokjin gosong, bahkan bolong. Dan yang terjadi dia kena omel satu hari penuh, hingga sakit telinganya.

"Aku pulang ...."

Suara terdengar dari arah pintu depan, menampakkan sosok Taehyung yang penuh dengan keringat bercucuran, sama seperti Jungkook tadi. Taehyung masuk dan mendudukan diri di sofa yang tak jauh dari Jungkook. Melihat Jungkook membawa banyak susu pisang ia pun mengambilnya satu.

"Hyung! Kembalikan! Ambil sendiri sana!" protes Jungkook tak mau berbagi. Ia pun mengambil kembali susu tersebut dari Taehyung, dan berhasil.

"Kau ini, pantas tubuhmu gembul. Berbagi saja kau tidak mau. Dasar kelinci bongsor!" ejek Taehyung, lalu beranjak pergi untuk mengambil minuman sendiri di kulkas.

Setelah kepergian Taehyung, Jungkook menatap susu pisang yang ia ambil dari genggaman Taehyung tadi. Menunduk, memikirkan perkataan Taehyung yang berhasil mengenai hatinya. Jungkook itu baperan, jika kalian tahu.

"Aku gendut, ya?" gumamnya pelan hingga Hoseok yang ada di sampingnya pun tidak dengar.


***

Diary Sang Maknae || [Dibukukan]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant