Masalah sudah selesai.
Tinggal meraih kesempatan untuk bisa mendapatkan yang terbaik.
Kali ini, kelas 7A1 sedang berkumpul disuatu rumah yang terletak di kota Jakarta. Mereka berkumpul untuk membahas persiapan lomba yang akan diadakan seminggu lagi.
"Ini siapa yang mau jadi Fashion show putra?" Tanya Surya selaku ketua kelas.
"Lo aja Sur," kata Ade menyarankan.
"Ah nggak, gue cuma ngasih semangat aja nantinya." Katanya menolak.
"Siapa nih yang mau, lo ye Mam," usul Mardiyah kepada Imam.
"Nggak nggak, enak aje. Yang lain jangan gue," katanya lagi lagi menolak.
"Terus siapa dong?" Kata Surya mulai putus asa. "Lomba diadainnya seminggu lagi, kalau sampe sekarang aja belum ditentuin, entar malah jadi bentrok. Malah jadi ribet nantinya kalau nggak ditentuin sekarang."
"Zikri aja tuh," kata Zahwa asal ceplos.
"Nah, setuju gue. Zikri aja yang jadi Fashion Show putra. Nah nanti, yang jadi Fashion Show Putrinya itu Lala. Cocok kan?" Kata Najwa mengusul.
"Nah iya tuh," kata Gaizka mendukung.
"Masalahnya, mau nggak Zikrinya. Dari tadi diem mulu," kata Mardiyah. Sempat bingung karena sedari tadi rapat dimulai. Cowok itu hanya diam tak berbicara.
"Terserah kalian aja,"
"Nah udah deal ya! Yang jadi Fashion Show Putranya Zikri. Nah tinggal yang putrinya nih. Mau nggak La?" Tanya Mardiyah
"Mau aja udah ya, biar enak. Sehari aja kok," Ucap Surya agar Lala mau menerima menjadi Fashion Show Putri.
"Nggak ah nggak mau," kata Lala menolak.
"Yaelah La, sekali aja," Ucap Zidan.
"Nggak lama lama, nggak ada sehari kok La." Bujuk Ade kepada Lala.
"Hmm, ok deh, Gue mau," Ucap Lala mantab.
"Nah gitu dong," sorak Mardiyah girang.
"Nah jadi, udah deal ya! Disini ada Zikri yang sebagai Fashion Show putra. Dan Lala sebagai Fashion Show putri." Katanya seraya menunjuk kearah papan tulis berukuran sedang yang sedari tadi dipakai untuk membahas persiapan lomba.
"Tinggal bahas yang Musikalisasi Puisi. Disini siapa aja yang mau ikut?" Tawar Mardiyah.
"Lo ikut Mar?" Tanya Najwa yang dibalas anggukan oleh Mardiyah.
"Gue, Sandria, Sava, Sabrina, Karin, Alifah Ikutt!" Ucap Gaizka mantab yang dibalas oleh tatapan tajam milik Karin.
"Ih apaansih. Gue nggak mau ya!" Ucap Karin berusaha untuk menolak.
"Harus mau Karin," ucap Surya.
"Nggak boleh gitu, ini buat kelas lho Rin," Ucap Robbi berusaha agar Karin mau mengikuti lomba Musikalisasi Puisi. Masalahnya, ini emang udah ditentuin secara privat oleh ketua kelas dan wakil ketua kelas. Hebat ya? Haha
"Nggak mau pokoknya!" Tolak Karin lagi.
"Harus mau, cuma nyanyi doang kok Rin. Yang baca puisi kan Sabrina," jelas Mardiyah.
"Lah kok gue?" Tanya Sabrina bingung.
"Iya elo, mau ya? Lo kan bisa tuh," jawab Surya.
"Pokoknya gue tetep nggak mau!" Karin lagi lagi menolak.
YOU ARE READING
Perfect Classmates ✔
Teen Fiction#SmaCendekia9Series #7a1Series Perfect Classmates. Dua kata yang dapat mendeskripsikan kelas 7A1. Kelas yang paling rusuh dan juga di cap jelek oleh semua guru. Yang terletak di lantai dua dekat tangga dan kebetulan dibawahnya terdapat ruang Tata Us...
