Song Story : Memulai Kembali

77 11 2
                                    

"Kamu di sini Kirana?"

Gadis itu berbalik, menghadap pada sosok pria pemilik suara lembut yang menyapa. Kirana menatap netra cokelat dan wajah itu lamat-lamat sebelum mulai berbicara pelan, mengarahkan kembali pandangannya pada sang surya yang mulai terbenam.

"Setiap sore, setelah mengantar Ayah pergi melaut. Kita selalu ke sini menunggu sesuatu yang ajaib."

Raka tidak menjawab, pria itu maju beberapa langkah. Menyejajarkan posisinya dengan sang gadis.

"Lihat itu!" tiba-tiba Kirana berteriak.

Raka masih sempat melihat kilasan cahaya kehijauan yang muncul beberapa detik sebelum lenyap secepat kemunculannya.

"Emerald sunset, sudah lama sekali aku tidak melihatnya." Raka menyahut lirih,  suaranya samar terbawa angin. Namun, masih sampai ke telinga gadis itu.

Kirana menghela napas dengan berat, sebelum lanjut berbicara.

"Aku selalu menyempatkan diri untuk melihatnya. Bahkan ketika kamu pergi aku mencarinya sendiri, sampai hari ini, ketika kamu kembali ke lagi."

"Maafkan aku Kirana." Hanya sepatah kata itu yang berhasil Raka sampaikan. Pun dengan nada lirih seperti sebelumnya. Mungkin pria itu tidak punya daya untuk menghadapi sang gadis. Lalu Kirana melihat, pandangan Raka jatuh pada ujung sepatu yang ia kenakan. Apakah ada sesuatu yang lebih menarik di sana? Bukan, sepertinya sesuatu sedang membebani pikirang sang pria. Rasa bersalah pada janji yang diingkari.

"Tidak apa. Aku sudah merasa lebih tegar sekarang. Tidak seperti pertama mendengar beritanya. Dan, aku juga masih punya waktu untuk memulai kembali. Cerita yang baru."

Raka cepat menolehkan wajah ke arah Kirana, tangannya terulur ingin menggapai sang gadis. Namun, gadis itu mulai melangkah pergi. Menjauh, meninggalkan sang pria yang masih berdiri terpaku. Rambut ikalnya tertiup semilir angin darat, yang turut mengembangkan layar perahu-perahu nelayan di kejauhan.

"Langit senja tak lagi sama Raka, setelah hari itu. Tapi tak apa. Tak ada yang perlu disesali."

Kirana tidak menangis. Ia malah memberikan senyuman termanisnya pada pria yang pertahanannya mulai goyah tersebut. Tubuh Raka bergetar, matanya memerah.

Seperti akhirnya berhasil mengingat sesuatu yang sempat terlupa, dengan riang gadis itu kembali menyampaikan sebuah kata penutup pada mantan kekasihnya, yang berhasil membuat Raka jatuh terduduk di pasir tepian pantai tempat mereka bertemu.

"Oh iya, selamat juga atas pernikahanmu."

The DrabbleWhere stories live. Discover now