"Ya?" tanya Minhyung pada temannya yang bernama Park Minhyuk itu.

"Ada temanku yang tertarik padamu. Bagaimana?"

"Selera Minhyung terlalu tinggi. Biasanya ia tidak mau dikenalkan dengan perempuan atau laki-laki submisif." kata Doyeon yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

"Seleraku tidak tinggi, hanya lebih spesifik saja." Minhyung membela diri.

"Seperti apa?" tanya Minhyuk.

"Ia suka yang cantik seperti model, memiliki fitur wajah yang tegas, terlihat kuat, dan tinggi. Betul?" kata Doyeon.

"Sebenarnya temanku bukan tipe yang seperti itu, tetapi ia cantik! Tubuhnya kecil seperti boneka. Ini fotonya. Ia suka sekali padamu."

"Memang cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Memang cantik." kata Doyeon, tetapi Minhyung tidak merespon, "Hei, apa yang kau harapkan dari Minhyung? Ia benar-benar keras kepala. Aku tidak pernah melihat ia berkencan dengan orang yang bukan tipenya. Im Nayeon menyukainya selama setahun, tetapi ia sama sekali tak bergeming."

Sejujurnya, Minhyung masih memikirkan Jaemin, tetapi ketika mengingat bahwa laki-laki manis itu sudah menjadi milik orang lain, mungkin ia akan berubah pikiran.

"Hei, ia benar-benar populer. Coba saja bertemu dahulu, siapa tahu cocok." Minhyuk mendesaknya.

"Apakah aku coba saja dulu?"

"Apa?" Doyeon terkejut, begitu pun dengan Minhyuk.

"Kau benar-benar ingin mencobanya? Berarti kau ingin dengannya?"

Minhyung menatap lantai di bawahnya. Matanya terpejam ketika sadar bahwa melupakan itu sulit. Jaemin kembali muncul di otaknya dan kali ini senyuman manis itu justru membuatnya bersedih.

 Jaemin kembali muncul di otaknya dan kali ini senyuman manis itu justru membuatnya bersedih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Memang tidak bisa." gumam Minhyung, yang membuat Minhyuk kesal, "Aku memang harus suka pada pandangan pertama."

💟

Malam itu, Minhyung berjalan sendiri di bawah sinar rembulan. Baru pertama kali ia merasakan kesepian. Kakinya berhenti di depan sebuah apartemen dan ia mulai menyalakan rokoknya. Lampu jalanan menjadi sebuah pemandangan indah baginya dan suara orang yang tiba-tiba saja memanggilnya mungkin akan menjadi suara terindah yang pernah ia dengar selain suara Jaemin.

"Hei. Bisa tolong jangan merokok di depan apartemen ini? Karena memang ada larangannya dari sang pemilik apartemen."

"Iya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iya." jawab Minhyung gugup. Lee Donghyuck berjalan memasuki apartemennya dan Minhyung bertanya-tanya mengapa wajahnya bersemu sekarang.

💟

Mau ada cerita tambahan lagi + spin off? Minta aja di sini. Minimal 8 yang minta, kalau tidak sampai 8 maka cerita ini benar-benar tamat sampai di sini saja hehe.

🦄nanapoo

[✓] my id is gangnam beauty | nominWhere stories live. Discover now