27

2.4K 327 13
                                    

Sepanjang jalan, Katsuki hanya mengomel kepada [Name]. Gadis bermuka datar itupun hanya bisa berkata "maaf" tanpa intonasi berkali-kali demi menjawab ocehan beruntun dari Katsuki.

"Itu juga salahmu, kenapa juga memakai celana sependek itu?! Ingin membuat setengah sialan itu terkesan huh?!"

sampai kalimat ini Katsuki lontarkan, [Name] baru lah menyangkalnya.

"Kau salah besar, aku sama sekali tidak ada niat seperti itu." tegas [Name] dengan volume suara yang diperbesar namun tetap datar. Cukup untuk membuat Katsuki tercengang.

[Name] tidak berbohong, yang dikatakan Katsuki memang salah. Tak ada sedikitpun [Name] berniat mengesankan orang yang baru dia kenal, ini berlaku untuk Shoto.

Katsuki berdecih kasar menanggapi jawaban [Name].

Langkah kaki [Name] berhenti, membuat Katsuki yang berada di sebelahnya otomatis ikut berhenti.

"Ada apa ha?"

"Ini rumahnya."

"Hah?"

Keduanya tertegun, menatap kagum tanpa ekspresi kepada gerbang besar yang menutupi rumah didalamnya. Sudah dapat dilihat dari luarnya, rumah itu bergaya khas jepang, juga sangat besar.

[Name] dengan muka triplek namun mata yang berbinar, dan Katsuki dengan muka preman dengan mulut ternganga.

"Ba-bagaimana kita masuk?" [Name] bertanya bersama tatapannya yang tak mau lepas dari rumah Shoto.

"Pencet tombol bel itu bodoh!" Katsuki dengan teriakan khas nya membuyarkan kekaguman [Name].

"A!" [Name] dengan kedataran wajahnya nampak terkejut, lalu segera Ia melangkah kehadapan bel kecil yang berada di sisi kiri gerbang raksasa itu.

Ting Tong!

Suara itu pastinya telah sampai ke telinga orang-orang yang ada didalamnya, beberapa detik kemudian, gerbang raksasa itupun terbuka menampilkan sosok Shoto yang dibaluti pakaian Casualnya.

Tetap terlihat kece.

(Foto di atas :))

"Sudah sampai toh, Langsung masuk saja." 

Sebelumnya, Shoto tidak sadar dengan keberadaan Katsuki. Namun dengan cepat, matanya menangkap siluet Katsuki berdiri di belakang [Name]. Ekspresinya berubah, menjadi lebih datar dari sebelumnya. Dia nampak sebal.

Katsuki pun begitu, sekilas menatap ke mata Shoto, kemudian Ia pun tak mau lagi menatapnya.

[Name] yang tak nyaman dengan situasi awkward di sana pun mulai angkat suara.

"E-ekhem!" [Name] berdehem kecil.

Dua pria yang sedang melamun di sekitarnya itu pun mulai kembali ke kenyataan lagi. Sekali lagi, Shoto mempersilahkan mereka masuk.

Tanpa [Name] lihat, dua pria itu diam-diam menabrakkan bahu mereka masing-masing dengan cukup keras. Diam di posisi itu, Katsuki bersuara.

"Kau tampak kesal, apa karena Aku mengacaukan rencana licikmu hah?"

Jangan terlalu serius, maksud Rencana Licik dari yang Katsuki katakan ialah 'menurutnya Shoto mau mesum'. Padahal, lihat ekspresi bingung setengah mati dari Shoto. Dia tidak paham sama sekali yang Katsuki maksud.

"Ck." Katsuki pun berjalan masuk, menyusul [Name] sudah hampir sampai ke pintu utama dari rumah besar bak istana ini.

****

Sampai di ruang tamu, mereka duduk di lantai beralaskan tatami. Jangan salah tanggap, karena ini mengenai Shoto pria tampan yang sangat kejepangan, tentu seluruh lantai rumahnya bealaskan tatami. Dengan kata lain, rumahnya bergaya jepang.

"Kalian mau ku buatkan teh?" tanya Shoto pada [Name].

"Tidak perlu, lagipula kami hanya kesini untuk mengantarkan ini!" Katsuki menjawabnya, sembari mengambil kasar kotak bekal yang ada di tangan [Name] lalu menyodorkannya kepada Shoto.

Kerutan di dahi menjadi jawaban Shoto.

Katsuki mulai berdiri sambil menarik tangan [Name] agar ikut berdiri juga.

"Katsuki, kau tidak sopan. " ucap [Name] pelan, yang tentunya hanya didengar oleh si Katsuki.

"Haruskah hah?!"  Katsuki pun duluan pergi meninggalkan ruangan itu.

Namun, [Name] tak pasrah. Ia menarik dan menahan Katsuki untuk tidak pergi sembari berkata.

"Katsuki, kumohon, lagipula kita baru saja duduk, bagaimana kalau kita terima saja tawarannya?"

"Atau, bagaimana kalau kau saja yang pulang? Biarkan [Name] disini."Sela Todoroki.

Katsuki berbalik untuk menoleh ke pria berambut merah putih itu. sorot matanya tajam seakan-akan ia sangat marah sekali.

"Urusan pulang, aku akan mengantarnya. Bagaimana?" lanjut Shoto.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T
o
d
o
r
o
k
i
shoto
B
a
k
u
g
o
u
Katsuki

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.

Hai hai!!
Ada yang kangen author?!
//Gak lah woy, dasar ga tau diri//
.
.
:(
Maaf ya para readers setia, saya up nya lama banget...:"
Habisnya, ngurusin tempat magang sendiri itu ga mudah...:(
Bikin mau nangis...
/ngapak malah curhat kebo/
.
.
Sekali lagi, Author minta maaf yang sebesar-besarnya
.
Bakal author usahain tetap update tanpa ngehiatus ni buku ya:(

LOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang