10

3.7K 514 50
                                    

"[Last Name] -san! Kekuatanmu Hebat! Lho"

Kau yang baru saja masuk kelas dibuat kaget dengan pujian setengah teriakan itu. Matamu menatap sana sini, mencari keberadaan Yaoyorozu yang tadi mengeluarkan suara. Berhasil menemukannya, kau tersenyum kecil.

"Tidak, Aku bahkan tidak melakukan apa-apa tadi." Tanggapmu cepat sembari memberi gelengan kecil.

"Apanya?! Kau menghancurkan benda keras itu hanya dengan satu pukulan lho! Manly sekali!" Pria berambut merah terangkat ikut memuji.

"Iya! Aku saja tak pernah berpikir bisa melakukan itu tanpa terluka!" Midoriya menampilkan mata nan berbinarnya.

"A-etto, kalian berlebihan." Ucapmu tanpa tersenyum. Wajah suram dan datar kembali muncul. Senyumanmu hilang karena memang ditujukan hanya untuk Yaoyorozu saja tadinya. Yang lain hanya menghiraukan dengan senyuman maklum. Sudah biasa dengan sikap dingin mu. Padahal belum sampai 1 bulan ada di sekolah.

"Sugoii desu yo, kero." Tsuyu berjalan kesamping tempatmu berdiri. Lalu kau melempar senyum juga hanya untuk Tsuyu.

"Pokoknya kau hebat! [Last Name]-kun!" Ucap pria tinggi dengan gerakan tangan khasnya.

'Ka-kacamata..'

Entah apa yang kau pikirkan, batinmu menggumamkan kata tersebut dengan polosnya.

"Ah, Midoriya." Teringat sesuatu, kau menepuk pundak pria bernama kecil Izuku. Cukup membuat pemuda itu berpaling kepadamu.

"Hm?" Midoriya menatapmu dengan ekspresi bingung nan imutnya.

"Katsuki..mana?"

"Ouu! Aku juga mencarinya, aku baru-"

"DEKU-KUN!"

Perempuan yang kau tau bermarga Uraraka berlari kepada Midoriya. Menanyakan tentang tangan Midoriya yang diperban didepan dadanya sendiri. Midoriya menjawab malu-malu dengan muka memerah dan kepala berasap. Sekejap, Midoriya segera bertanya mengenai Katsuki dengan Uraraka.

"Ah.. tadi kami mencoba menghentikannya, tapi Dia hanya diam dan langsung pulang."

Sontak Kau dan Midoriya langsung berlari tergesa-gesa berniat menyusul Katsuki. Sampai diluar gedung, kalian menangkap sosok Katsuki sedang berjalan ke arah gerbang.

"Katsuki." "Kacchan!!"

Kau segera berteleportasi ke depan si blonde ash sangar itu. Tatapan membunuh adalah pemandangan pertama yang kau terima darinya. Suara bergemuruh kesal dan marah juga menemani.

"Minggir, atau Kubunuh."

"Aku hany-"

"Kacchan!"

Setelahnya, hanya percakapan panjang antara Midoriya dan Kacchan yang mengisi telingamu. Kau tersentak saat melihat kacchan yang menangis, sambil berkata "Koko kara".

Tak lama setelah percakapan rumit itu selesai, All Might datang. Memulai dialog lagi pada Kacchan walau tidak didengarkan dan malah di jawab ketus oleh rambut acak tampan sangar itu.

Kacchan yang kembali kearah jalan pulang, berjalan melewatimu begitu saja. Mengusap air dimata juga dihidung.

"Katsu-..... Midoriya, All Might-Sensei, Arigato"

Setelah kata penutup demikian. Kau pun berlari menyusul Katsuki yang sudah jauh didepan. Setelah berada tepat disampingnya, kau kembali berjalan secara normal dan menyesesuaikan langkahmu dengan Katsuki.

"Katsuki."

"Hm." Jawabnya tanpa melihat kearahmu.

Tumben. Dia kali ini menjawabmu lebih tenang dari biasanya. Menutup kemungkinan lain, kau mempercayai satu kemungkinan.

Apa suaranya sedikit hilang akibat menangis terisak tadi?

"Mulai sekarang, semangat ya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kitsune."

Suara serak berat namun pelan kembali terdengar.

Merasa terpanggil, kau menoleh. Ikut menghentikan langkah yang tadinya juga dilakukan Katsuki.

"Kemari."

"E?"

"Kemari!"

Tak tau lebih dalam apa maksudnya, Kau berjalan mendekati Katsuki. Terpana saat yang kau dapati adalah tangan katsuki membawamu pada dekapan eratnya.

Ditumpunya kepala miliknya pada bahumu yang terbuka karena ponytailmu. Katsuki diam sangat lama dalam posisi itu, dengan tangan yang masih selalu setia melingkar dipinggang rampingmu.

Kau dibuat memerah, walau dirimu sendiri tak tau mengapa sensasi tubuhmu menjadi aneh begini. Semua seakan memanas.

Kau meyakini, ini semua karena perasaan Cintamu yang telah lama ditolak, masih melekat didalam hatimu sendiri.

Ya, kau memang menyatakan Cinta. Itu hal dimasa lampau. Tetapi, walau sudah pernah menyatakan perasaan cinta mu pada seorang Katsuki. Didalam hatimu yang paling dalam, kau masih belum sadar akan sesuatu.

'Pelampiasan saja, tak masalah.' Batinmu berbisik.

Kau tersenyum masam.

*
*
*
*
*
K
A
T
S
U
K
I
B
A
K
U
G
O
U
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

To Be Continued.

LOSERWhere stories live. Discover now