4

3.9K 558 23
                                    

10 Month Later.

Skip Time.

Langsung sehari sebelum test masuk SMA U.A akan dimulai.

****

"[Name]-chan?"

"Eh? Iya Okaa-san?" [Name] dengan cepat menjawab panggilan dari seorang wanita berstatus Ibu yang juga dianggapnya sebagai Ibu. Bakugou Mitsuki.

"Kau sudah berlatih? Untuk test masuk SMAmu besok?" Tanyanya dengan suara lantang namun tetap tersenyum hangat.

"Oh... soal itu.. Sudah" Jawabku sedikit ragu.

"Sudah pasti kan? SMA terendah,untuk orang rendahan sepertinya." Sambar Bakugou, santai.

"Katsuki!!! Kau!" Ibunya sendiri yang tak terima dengan kata-katanya membentak dan menjitak kepala Bakugou. Wanita yang masih montok itu, sedikit berjinjit untuk mencapai kepala Bakugou yang ada dihadapannya.

"APA-APAAN KAU NENEK SIALAN?!"

"KAU YANG APA-APAAN HAH?! [NAME] BAHKAN LEBIH PINTAR DARIMU!! TAU!?"

"MANA ADAAA, SIALAN!!"

"Eee.. daijobu,daijobudayo." Sela [Name] tenang. Dirinya Berniat menghentikan perdebatan tak berguna--menurutnya-- yang terjadi antar anak dan ibu ini. "Aku akan ke U.A. Katsuki." sambungnya santai.

"HAH?! Sialan! Untuk apa orang tidak berguna seperti ka-"

Bugh!

"Oh [Name]. Sudah selesai makan ya? Kembalilah kekamar dan segera tidur ya, besok Kau kan harus ikut tes masuk ke U.A" Ucap santai sang wanita berumur, seakan tidak terjadi apa-apa setelah terpukul nya kepala Bakugou dengan kepalannya. Bahkan, lengannya sudah melingkar erat di leher Bakugou.

"I-iya [Name]. Beristirahatlah sekarang.. dan Katsuki, Kau tenanglah." Kepala keluarga yang sedari tadi terdiam mulai bicara dengan paniknya.

Bakugou yang sudah kembali terduduk hanya terdiam,menatap [Nama] dengan amarah yang menggebu-gebu. Apa lagi, [Nama] mengabaikannya dan segera masuk kekamar setelah selesai bersama kegiatan mencuci piringnya.

"Gadis Sialan!!!!!" Teriak Bakugou dipenuhi oleh emosi. Kembali dibalas teriakan yang sama oleh Ibunya. Dan perdebatan kembali terulang diluar kamar [Name]. Gadis itu sekarang tengah terlentang nyaman di atas empuknya kasur miliknya.

Gumaman polos terlepas dimulut nya setelah beberapa saat.

"Aku...pembuat masalah."

****
Pagi-pagi sekali.

"Aku pergi.."

"Ou. [Name]! Kau melupakan bekalmu." Bakugou Mitsuki, wanita berstatus ibu rumah tangga itu berlari dari dapur menuju ke [Name]. Membawa wadah bekal -yang terbalut kain pink- ditangannya.

"Eh? Pa-padahal kan, ini cuma test." Jawab [Name] berniat menolak secara halus.

"Ah, tak apa. Ini hal yang wajib kulakukan dong! Untuk gadis manis sepertimu, Aku kan sudah berjanji dengan Ibumu! [Name]."

"Oooh.. Mitsuki-san... Tidak, Ibu. Terima kasih. Kau benar-benar seperti menjadi Ibu yang kusayang. Aku benar-benar ber-Terima Kasih." Niat [Nama] untuk menolak bekal makan tersebut, menciut. Ketulusan seorang wanita yang memang faktanya adalah seorang Ibu---Ibu Katsuki--- meluluhkan hati [Name]. Sejenak, wajah kusut nan datar milik [Name] pudar, senyuman di pertontonkan tanpa beban apapun seperti biasa. Jujur saja, jika bisa, [Name] ingin sekali memeluk wanita dihadapanya ini sekarang.

Namun...,

"Kalian MINGGIR!! Menghalangi jalan saja!" Suasana yang tadinya sejuk, seketika berubah drastis dalam waktu kurang dari satu detik. Saat ucapan sarkastik keluar dari mulut Bakugou, yang sekarang berdiri dibelakang Ibunya sendiri.

"Okaa-san, Aku berangkat." Wajah [Name] kembali datar. Namun kehangatannya dalam berbicara pada Ibu angkatnya itu, masihlah sangat-sangat membuat nyaman seperti di pemandian air panas.

"Ah. Baiklah [Name]. Hati-hati ya."

"Oi! Bekal untukku tidak ada ha?!"

"Hah? Kau sendiri kan yang menolaknya tadi pagi. Sekarang makanan itu telah menjadi sarapan untuk Ayahmu."

"Ha?!"

"Sudahlah,kau juga berangkat sana. Bukankah Ibu sudah memberimu uang jajan yang cukup?"

"Cih!" Percakapan diakhiri dengan kepergian Bakugou yang berangkat tanpa pamit.

"Katsuki,"

"Ha?" Yang dipanggil menjawab sembari menoleh kasar.

"Hati-hati ya. Dan, tolong jaga [Name] untuk Ibu."

"Ck!" Sipemuda tangguh tersebut hanya mendecih keras dan segera membalik tubuhnya.

*
*
*
*
*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*
*
*

To Be Continued.

Scarlet~

LOSERWhere stories live. Discover now