16

3.6K 478 192
                                    

"Aku pulang."

"Sho-chan?! Kenapa baru pulang sekarang?!"

Terdengar derap langkah kaki berirama tak teratur dilantai kayu. Suara bergetar yang menandakan kekhawatiran keluar dari mulut seorang gadis yang berstatus kaka dirumah itu. Todoroki Fuyumi.

"Warui." ucap Todoroki singkat tanpa mengalihkan pandang maupun menghentikan langkah kaki.

"Mouu, memang Kau kemana? Kakak kan jadi khawatir, Sho-chan!"

Si adik laki-laki akhirnya mau sedikit melirik ke arah Kakaknya itu. Ocehan sebelumnya sedikit menyentuh hatinya. Tak tega melihat wajah khawatir,sedih, dan hampir prustasi dari Fuyumi, Todoroki pun berkata,

"Tadi temanku sempat pingsan, jadi Aku mengantarnya dulu pulang kerumah untuk berjaga-jaga."

"Heh?" Fuyumi mengerjap berkali-kali. Ekspresinya benar-benar melongo.

Todoroki hanya berdehem lalu segera berjalan ke kamarnya dan membuka pintu setelahnya segera masuk. Meninggalkan Kakaknya yang masih berusaha mencerna segala hal yang baru terjadi.

"Sho-chan? Teman?"

Dengan mata yang masih membulat sempurna, kakak perempuan berambut sebahu ini menutup mulut, menyembunyikan senyum yang tengah melebar disana.

Tentu saja dia kaget, ini kali pertama Shoto menyebut kata 'teman' dihadapannya. Karena selama sd juga smp, kata itu sulit sekali keluar bahkan mungkin tidak pernah keluar dari mulut Shoto.

Dia penyendiri akut.

Dengan wajah tegas menakutkan, membuat orang-orang menjauh darinya.

Tapi sekarang? Lihatlah, sebuah fakta tiba-tiba ini membuat si Fuyumi, kakaknya Shoto. Meloncat-loncat kegirangan.

.
.
.
.
.

"Kitsune, setelah ini ke kamarku, kita lanjutkan pembicaraan yang tadi."

Tak seperti perempuan biasanya, yang akan teriak dan keringatan tidak jelas saat diajak ke kamar laki-laki, [Name] menjawab ajakan atau lebih tepatnya perintah Katsuki dengan anggukan kecil.

Ini mungkin karena sejak kecil mereka sering sekali tidur berdua di kamar Katsuki. Hahah, hanya di masa kecil kok:)

Sekarang, di meja makan hanya ada mereka berdua. Ini dikarenakan kedua orang tua dirumah itu memutuskan untuk tidur lebih dulu, alasannya? Karena entah kenapa hari ini lebih melelahkan dari biasanya.

[Name] sudah sampai ke suapan terakhir dari nasi gorengnya. Beberapa kali kunyahan di lakukan sampai makanan itu akhirnya ditelan. Selanjutnya, Ia mencuci alat makan yang dipakai sebelumnya.

Sekitar 5 menit, kegiatannya selesai.

Lalu mata itu melirik kearah Katsuki yang masih terduduk. Menatap tajam juga kearah [Name] dengan iris merah terangnya.

"Sudah?" Tanyanya judes.

"Hm" dengan muka datar, [Name] kembali mengangguk kecil.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Katsuki berjalan mendahului si gadis yang segera menyusul. Sampai didalam kamar, Katsuki menutup pintu pelan. [Name] telah berdiri di tengah ruangan. Masih penasaran dengan apa yang akan mereka lakukan.

Heh? Ambigu ya? :)
.
.
.

"Jadi?"

Menunggu kalimat selanjutnya, muka [Name] makin berekspresi penasaran. Dibuktikan, dengan mulut yang sedikit menganga dan kepala yang memiring.

Cute.

Katsuki yang tadinya  masih menghadap pintu, berbalik lalu berjalan dan terduduk dikasur berseprei Iron Man nya.

Mereka berdua lalu saling tatap.

Sebuah kode muncul dari Katsuki. Lirikkannya bergantian menatap [Name] dan tempat kosong disebelahnya. Menyuruh [Name] duduk tanpa harus mengucapkan satu kata pun.

[Name] tanpa aba-aba lagi langsung menuju tempat itu dan menghepaskan pantatnya di kasur nan empuk.

****

"Jadi? Apa kau tadi pergi ke tempat nenek itu?"

Dahi si gadis berkerut.

"Sudah berapa kali kukatakan,dia bukan nenek. Walau sudah tua, Usianya tidak mencapai lanjut, Katsuki."

"Jawab saja!" Katsuki membentak keras. Sikapnya yang dingin kembali hilang drastis.

"Tidak." [Name] menjawab cepat.

"Kurasa Aku pelu mengganti pertanyaanku."

Entah apa yang ada dalam pikiran Katsuki. Pemuda itu mendorong [Name] hingga posisinya berganti dari duduk menjadi tiduran di kasur empuk.

Menahan dua lengan mungil agar tak berontak.

Tubuh Katsuki di atasnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
B
A
K
U
G
O
U
K
A
T
S
U
K
I
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author : in the School niih guys:*

Reader: mang kami peduli gitu?

Author: yailah cuman mau bilang aja   kok:"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf keun kalo nanti tiba-tiba kelemon-lemon an ringan, soalnya kan udah author ingetin (17+) :v
.

.
.
.
.
.
Sempetin nge publish karena banyak jam kosong:(

To be Continued

Scarlet~


LOSERWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu